6 [ ENEM ]

6.6K 589 42
                                    

Semua tamu undangan di buat bingung oleh drama ini. Tak terkecuali dengan Gulf. Dirinya juga sangat bingung. "Aku yakin kau akan bahagia dengan nya. Jaga anak itu dan selalu sayangi dia, aku pamit" ucap Mew sambil menarik tangan Gulf keluar gedung ini. Nampak pandangan semua orang tertuju ke arah dirinya dan anak SMA itu terheran-heran. Ayah dan bundanya pun terheran, namun mengabaikan semua tanda tanya pada fikiran mereka, lalu orang tua Mew pun menghampiri ayah dan ibu Eye untuk berpamitan, lalu meninggalkan gedung ini. Tak terkecuali para tamu undangan yang menghamburkan diri keluar dan mulai pulang ke rumah masing-masing.

Mew terus berjalan sambil menggandeng tangan Gulf, dirinya sangat berjalan tergesa, hingga Gulf memberontak minta di lepaskan. Namun Mew terus menggandeng dan berjalan tanpa menghiraukan kemauan dari Gulf. "Bang! lepas! Sakit ih kamu gandeng kaya gini!" Amuknya pada Mew. Gulf semakin memberontak saja. Hingga Mew yang berjalan tergesa itu tersadar lalu segera melepas tangan Gulf. Dirinya berhenti dari jalannya dan menghadap ke diri Gulf. Wajahnya nampak merah padam, rahang yang mengeras dan hembusan nafas yang sangat buru buru, Gulf menatap orang yang didepan nya ini dengan sangat keheranan. Namun dia masih merasakan cengkeraman pada pergelangan tangannya walaupun sudah Mew lepaskan. "Abang kenapa gandeng gue sih?!" Tanya Gulf. Mew hanya memejamkan mata nya dan mulai menetralkan nafasnya. "Saya minta maaf.." ucapnya kemudian. Gulf pun mengangguk dan menggandeng tangan Mew untuk mengikuti nya, lalu mereka berdua terduduk di kursi tepi jalan ini. Nampak seperti taman, namun tidak terlalu ramai. Mereka duduk di kursi di bawah rindangnya dedaunan pohon ini. Angin sangat semilir membuat hati dan pikiran normal kembali. Sangat rileks rasanya. Cukup lama mereka hanya diam membisu, tanpa adanya percakapan diantara mereka, hingga Mew memanggil orang yang duduk di sampingnya itu.

"Kana" panggil Mew. Gulf yang di panggil dengan sebutan Kana pun langsung menoleh dan menyunggingkan senyuman indah di bibirnya itu. "Iya bang?" Katanya sedikit menjauh, namun senyuman masih terpancar di bibirnya cantik Gulf. "Kenapa kamu tersenyum?" Tanya Mew. Gulf yang tertangkap basah pun langsung membuang pandangan ke arah lain. "U-um gue senyum bukan karena Abang ya!" Elak nya yang masih memandang di arah lain. "Apa karena saya panggil kamu pakai sebutan Kana?" Tanya Mew. Refleks tangan Gulf langsung menabok lengan padat Mew. Mew pun meringis saat tangan halus itu mendarat di bisepnya. "Ishh bukan! Sok tau!" Kata Gulf malu. "Shh, jangan di tabokin, sakit" kata Mew. Gulf segera menyudahi tabokan itu dan segera menutup wajahnya dengan tangannya. "minta maaf hehe" kekeh nya dibalik telapak tangan nya itu.

"Gapapa na, saya yang berterima kasih sama kamu" ucap Mew kemudian. "Loh kenapa Abang berterima kasih sama gue? Lagian kenapa juga Abang narik gue buat ikut sama Abang? Di lihatin orang banyak tau bang!" Amuknya. Mew hanya terkekeh. "Abang mah di tanya itu ya dijawab bukan malah ketawa ishh!" Kesalnya. Mew memandang anak itu terus tersenyum. "Idihh! Kek orang gila lu bang, auah mau pulang" ucap nya yang kini sudah berdiri. "Bye!" Lanjutnya yang hendak berjalan. Namun Mew segera memegang pergelangan tangan Gulf dan menggenggam nya kuat. "aw! Sakit!" Rintihnya sambil melihat ke pergelangan tangan. "Kamu disini aja na, saya pengen kamu nemenin saya" ucap Mew kemudian. Sempat terjadi tatapan mata antara 2 pria ini, cukup lama. Namun Gulf segera memutus kontak mata mereka lalu memberontak, hingga cengkeraman di pergelangan tangan nya itu terlepas. Gulf pun kembali duduk di tempatnya. "Iye iye, mau ngapain sih" tanya nya pada sang pemilik hati yang sedang hancur.

"Beli ice cream mau?" Tanya Mew pada Gulf. Dengan wajah sumringah Gulf mengangguk dan langsung berdiri. "Gasssin aja! Ayo bang!" Ucapnya semangat. Mew pun menggelengkan kepalanya, lalu mereka mulai berjalan ke seberang yang terdapat kedai ice cream. "Bang, ini Abang traktir kan?" Tanya bocah bongsor itu. "Kaga. Bayar sendiri" jawab Mew. Lalu bibir anak SMA itu maju kedepan. "Ishhh gue ga bawa uang!" Bohong nya. Lagian siapa juga abis datang di suatu acara masa ga bawa duit. Memang modelan Gulf aja yang ga mau ngeluarin duit nya.

Lalu tangan Mew mengacak rambutnya gemas. "Iya saya bayarin kok" jawab nya. Kini mereka sudah di tepi jalan, dan hendak menyeberang. Tiba tiba saja, tangan Mew meraih tangan Gulf, lalu menggandeng nya guna menyeberangi jalanan ini. Gulf pun sempat terkejut dengan perlakuan sang tukang ojek ini. Namun dirinya tak memberontak. Hingga didepan kedai ice cream tangan itu masih di gandeng oleh orang yang lebih tua itu. "E-ehh sorry ga sengaja" katanya yang tersadar lalu melepas tangan Gulf. "Kaga ngapa bang" jawab Gulf dengan senyumannya. Di kedai ini, pembeli bisa memakannya langsung disini atau di bawa pulang, nah Mew Gulf memilih makan disini, jadi mereka segera mencari tempat karena tempat yang di sediakan juga terbatas. Akhirnya mereka menemukan tempat kosong lalu menuju ke sana. Mew mulai memesan kan ice cream untuknya. Pelayan pun mulai menulis pilihan Mew dan segera menyiapkan pesanan nya. "Btw, yang tadi itu, saya minta maaf ya, refleks" ulangnya lagi. "Iya bang, jangan jangan Abang kalau jalan suka gandengin tangan orang yaa!?" Gulf bertanya sambil menunjuk ke arah Mew. "ngga juga kok. Kalo sama Eye, sama bunda, udah itu doang" kata Mew. Gulf pun menganggukan kepalanya. "Eh maaf malah bawa bawa Eye" kaya Mew terus meminta maaf. "Gapapa, gue tau kok yang di rasain sama Abang itu kayak gimana, walaupun gue belum pernah pacaran ya, gue tau banget perasaan sekarang yang masih Abang rasakan" kata Gulf dengan penuh keyakinan. Mew pun tersenyum, lalu meraih tangan Gulf yang berada di atas meja itu. "Kana, terimakasih ya" ucap Mew sambil mengelus tangan Gulf. Lagi lagi Gulf di buat kaget oleh orang ini. Dirinya hendak menarik tangan nya dari bawah tangan uratan ini, namun dirinya tak bisa. Dan Gulf hanya tersenyum kikuk ke arah Mew saja. Sedikit tegang wajah Gulf, namun Mew terus saja mengelus dan tersenyum ke arahnya.

"Pesanan datang" ucap pelayan itu, Mew pun segera mengalihkan tangannya ke sisi lain. Lalu pelayan itu memberikan ice cream nya kepada Gulf dan Mew.

"selamat menikmati" kata pelayan itu tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"selamat menikmati" kata pelayan itu tersenyum lalu pergi meninggalkan mereka. "Terimakasih mba, Ayo dimakan" ucap Mew. Gulf pun mengangguk. "Enak bang" kata Gulf yang sedang memakan ice cream nya. "Enak lagi kalau saya yang suapin" Mew mulai menyendok ice cream nya dan mengarahkan nya ke mulut Gulf. "Ayo buka mulutmu" ucap Mew. Gulf pun mengerjapkan mata nya beberapa kali, dan dirinya mulai membuka mulutnya. "Enak kan?" Tanya Mew. Tatapan Gulf masih terlihat kosong, "tampan" ucapnya yang masih melihat kearah Mew itu. Mew tampak terkekeh ke arah Gulf. "Saya memang tampan" ucapnya pede. Lalu Gulf mulai tersadar dari lamunannya.





Tbc.
________
Like komen share jangan lupa

Seperti nya sudah mulai masa pdkt nih
Btw, gimana nihhh saya mau ujian malah ngambis nulis cerita woi, saya ga belajar sama sekali woi. Alaywahh!

Yok mampir yok, kritik saran nya jangan lupa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yok mampir yok, kritik saran nya jangan lupa. Rak🙏

JEBOL [MEWGULF] ✓bxbTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang