15 [ LIMOLAS ]

3.7K 406 47
                                    

MEW POV!

demi apa di hari Senin, tanggal 7 mei, Kana menerima perasaan ku. aku sangat senang bukan main. hubungan ku dengan nya kini sudah 1 bulan. awalnya memang masih sedikit canggung, tapi lama lama sudah seperti biasanya. aku selalu mengantar dan menjemput Kana. dan sebentar lagi aku akan bertemu dengan nya. sekarang aku sudah berada di depan gerbang sekolah Kana. masih dengan rutinitas yang sama, aku pun memainkan hp ku untuk menghilangkan kejenuhan. tak lama kemudian Kana datang menghampiri ku.

"yang" sapa Kana saat bertemu dengan ku. aku pun mengalihkan pandangan ku ke arahnya. "gimana tadi kelasnya?" tanya ku "kek biasa. makin ngebut aja gegara mau ujian" jelasnya. aku pun hanya menganggukan kepala ku dan memberikan helm itu untuk Kana. aku memang masih mengojek seperti biasa. dan kuliah di waktu malam hari. Kana juga tidak melarangku untuk melakukan pekerjaan ini. dirinya juga masih bermain sepak bola, hobi nya. aku juga ga bakal ngelarang dia, dan sialnya, Kana semakin tinggi saja dari ku haha.

kini Kana sudah membonceng dan aku pun mengeratkan tangannya yang melingkar di pinggulku itu. "ayok pulang" kata ku.

Kana hanya mengangguk, aku pun segera menancap gas lalu melesat kerumah Kana. tak lama kemudian kini aku dan Kana sudah berada dirumahnya. "ayok masuk dulu" ajak Kana. aku pun segera meletakkan helm ku di motor dan berjalan dibelakang Kana. orang tua Kana juga sudah mengetahui hubungan ku dengan nya.
_______________

flashback on!
_______________

hari ke tiga setelah Kana dan aku jadian, kini diriku sedang mertamu di rumah Kana. memang ini malam hari setelah aku pulang dari kuliah, aku mampir kerumah Kana dengan membawakan 2 porsi martabak untuk Kana dan orang rumah. aku pun berjalan masuk setelah dibuka kan pintu, dan duduk di sofa itu. "mah, ini saya bawakan martabak" kataku pada mamah Sarah. mamah pun tersenyum. "terimakasih Mew. merepotkan mu saja" ucap mamah Sarah. aku pun menggelengkan kepala "tidak kok mah" kata ku. lalu papa dan mamah hanya tersenyum saja. "wihhh rame rame nih" datanglah mba nya Kana, lalu duduk di sebelah ku. aku dan keluarga Kana memang sudah dekat, namun mereka belum mengetahui hubungan ku dengan Kana yang sebenarnya. aku pun mengabaikannya dan akan mencari waktu yang lebih tepat.

disaat kami sedang mengobrol Kana tiba tiba datang dan duduk di sebelah kanan ku. wajahnya nampak senang sekali, namun aku hanya merasa aneh saja. karena baru melihat wajah Kana yang seperti ini. "mah, pah, mba, ini bang Mew. sebenarnya hubungan kita sekarang itu adalah sepasang kekasih" kata Kana dengan tiba tiba. aku yang mendengar pun mematung didepan orang tua Kana. aku melihat wajah mereka menunjukkan kaget yang luar biasa. "pacar?" tanya mba nya. Kana pun mengangguk. "hei jangan mengada ngada Gulf" kata papa nya. aku pun hanya terdiam saja. "benar pa, buat apa aku berbohong?" tanya nya balik. nampak mamah saja yang santai dan mendengarkan ocehan mereka.

"sejak kapan kamu pacaran sama dia?" tanya papa nya menunjukkan ke arah ku. "3 hari yang lalu" kata Kana menjelaskan. "Gulf. kamu itu cowo. ngapain pacaran sama cowok?" tanya Kaka nya. "ya karena gue sayang sama dia mba" jawab nya enteng. aku masih terdiam seperti mamah yang juga masih terdiam. "tapi kan bisa nyari cewek, bukan malah cowok, Gulf" kata kakaknya. "astaga anak ini" ini suara papanya, sedikit jengkel. "hei! kenapa diam saja?" tanya papa Kana kepada ku. aku pun memandang ke arah papa Kana. "saya minta maaf" kata ku, "dih kok minta maaf, gausah minta maaf bang, ga salah kok" kata Kana. "bela saja terus, bela" kata kakak nya yang masih belum terima.

"tenang, jangan ngomongin ini dengan amarah. ga bakal ada ujungnya" akhirnya suara mamah Kana terdengar juga. aku pun menoleh ke arah mamah Sarah. "Gulf, akhirnya kamu berani mengakui nya juga" katanya kemudian. Kana dan aku pun saling pandang. apa maksud mamah?

"apa maksudnya mah?" tanya papa hari.
"mamah tau Gulf, mamah tau semenjak kalian jadian di ruang keluarga, disaat mamah bilang ke dapur, mamah melihat semuanya" jelas mamah Sarah. aku dan Gulf hanya menunduk saja. ternyata mamah melihat semua nya. astaga, bejat sekali kelakuan ku.

"gapapa, mamah seneng banget akhirnya kamu berani mengakui ini" katanya lagi. papa dan kakak nya hanya melihat ke arah mamah Sarah untuk mendengar penjelasan lebih lanjut.

"mamah kira kamu bakal nutupin ini Gulf. ternyata engga, kamu berani menyuarakan ini. mamah memang sempat kecewa karena kamu memilih ini untuk hidupmu. tapi mamah ga bisa larang kebahagiaan anak mamah, mamah sangat bersyukur karena Mew telah masuk dalam hidup kamu, setelah rasa kecewa itu hilang, mamah senang sekali, kini mamah ga akan melarang kamu dan berdamai dengan realita, semoga kalian berdua bahagia na" katanya lalu menghampiri ku dan Kana. lalu dielus lah rambut kami. mamah pun akhirnya pergi meninggalkan ruangan ini. hanya tersisa aku, Kana, papa hari dan mba Nana

papa menghela napas panjang. "yasudah kalau ini keputusan mu, papa akan berusaha menerimanya. untuk mu Mew. tolong jaga Gulf jangan sampai membuat nya kecewa" ucap papa hari. aku pun mengangguk "baik pah" kataku.

"semoga yang terbaik buat kalian" ucap mba Nana, "terimakasih mba" kata kami bebarengan. akhirnya kami pun kini sudah berdamai dan menerima kenyataan kalau Kana mempunyai pacar seorang cowo.

Kana juga sudah aku kenal kan dengan ayah dan bunda ku. semenjak hari pernikahan itu, ayah dan bunda sudah bertemu dengan nya, namun belum mengetahui hubungan kami.

aku pun akhirnya mengenalkan Kana dengan orang tua ku. respon nya sungguh baik. ayah dan bunda mampu menerima Kana sebagai pacar dari anaknya. untung saja ayah dan bunda berpikir luas. aku sangat senang sekali di saat semua keluarga kami sudah mengetahui hubungan kami sejak awal. jadi tidak akan sia-sia jika mereka tidak merestui hubungan kami.
____________
flashback off!
____________

"ehh udah pulang, sini makan dulu" sapa mamah disaat kami memasuki rumah, "mamah udah masak sop ayam, ayam goreng sama sambal kesukaan kamu loh" kata mamah. aku pun mengangguk, "terimakasih mah" kata ku. "ish mamah, selalu memasakan kesukaan Mew. tapi ga pernah tuh memasak kesukaan ku" katanya jealous. aku pun hanya terkekeh
"yah besok dah mamah masakan" kata mamah. Kana pun mempoutkan bibir nya. lalu kami sekarang sudah berada dimeja makan, papa hari dan mba Nana masih belum pulang. jadi hanya ada aku, kana, sama mamah Sarah. kami pun akhirnya makan bersama. rumah Kana memang sudah seperti rumah ku sendiri. rumah ku juga Kana anggap seperti rumahnya sendiri. seperti itulah kami sekarang. layaknya orang yang sudah besanan.







tbc.

halo waanjai dan readers semua.
jangan lupa baca 2 cerita baruku ya, klik aja di profil nanti muncul ko, terimakasih. gimana nih untuk chapter ini?
tungguin bakal semakin rame pokonya.
jangan lupa like, komen sama share yaa
tengkyu

JEBOL [MEWGULF] ✓bxbWhere stories live. Discover now