5 [ LIMO ]

6.6K 621 46
                                    

Gulf pun segera membantu Mew untuk bangun dan menopangnya. Mew terheran dengan Gulf. Namun Mew mengikuti apa yang Gulf lakukan.  Setelah bisa berdiri, Mew segera mencekik leher pria itu, dirinya meremat kuat kerah di kemeja pria itu.

"Lu udah ngehamilin dia, tapi lu ga berani tanggung jawab. Berengsek!" Amuk Mew kepada pria itu. Gulf hanya bisa memandang punggung Mew yang masih terbakar oleh emosi ini.

"BATALIN PERNIKAHAN INI!" ucap pria itu lagi, wajahnya sudah sangat dekat dengan wajah Mew. Mew pun semakin menggertakan rahangnya dan menyipitkan matanya.

"gue sebenernya juga ogah buat nikah sama dia! Gue harap lu bisa jaga dia, dan jangan ninggalin dia lagi!" Ucap Mew kemudian. Pria itu kini hendak melayangkan pukulan di wajah Mew. Namun segera Mew tangkis tangan pria itu. Tamu undangan yang ada di dalam ruangan ini pun nampak tegang dan saling berbisik satu sama lain.

Hingga akhirnya, ayah dan ibu Eye naik ke atas altar, menghampiri putrinya yang masih ketakutan itu. "Jadi kau lah yang menghamili anakku?" Tanya ibu Eye. Ayah dan bunda Mew pun naik ke atas altar menyeimbangkan diri dengan mereka. Pria yang masih berada di dalam cengkeraman tangan Mew itu pun menunduk pilu dan tangan nya yang tadi mengepal kini sudah melemas tak berdaya. Kini tangan Mew sudah mulai melepas cengkeraman pada kemeja pria itu. Dan kini pria itu berjalan menghampiri orang tua Eye, lalu terduduk tepat di hadapan mereka menundukkan kepalanya tanpa berani memandang angkuh lagi.

"Saya minta maaf.. saya memang lelaki yang tidak bisa bertanggung jawab, saya minta maaf.." suara nya cukup parau, menandakan kalau dia sungguh mengakui kesalahannya. Eye hanya menangis melihat pria yang terduduk lemah itu.

Gulf masih setia menopang diri Mew. Kini dirinya sedikit melepas topangan itu dan memandang Mew sejenak, terlihat bekas luka di samping bibirnya dan mengeluarkan sedikit darah. Gulf refleks mengambil tisu yang ada di saku celananya. Dan segera membersihkan darah yang ada di samping bibir Mew. Mew yang diperlakukan seperti itu hanya memandang mata orang yang tepat berada didepan nya. Wajah nya yang nampak tanpa penghalang apapun, sangat jelas bahwa wajah itu sangat khawatir akan diri Mew. "Shhh" desis Mew di saat Gulf sedikit menekan lukanya itu. "Ngapain Abang liatin gue kek gini sih?" Ucap Gulf yang nampak malu dan segera membuang pandangan ke arah tamu undangan. Gulf menangkap ada beberapa tamu undangan yang nampak tersipu saat melihat mereka berdua. Gulf pun hanya mengernyitkan alisnya tak paham. Mew terkekeh saat melihat ekspresi yang Gulf berikan.

Di sisi lain, Eye hanya memandang Mew dengan tatapan nanar nya, "harusnya aku yang di posisi itu, membantu dan mengobati mas Mew. Bukan malah bocah ini, sialan" Batin Eye dalam hatinya. Namun lamunan Eye tersadar setelah tangan pria itu kini menyambar tangannya. Memegang erat tangan miliknya itu. "Eye, bisakah kau memaafkan aku?" Tanya pria itu. Eye hanya memandang pilu orang yang berada didepannya. Eye sudah di buang dan sudah tak di anggap lagi oleh orang ini, awalnya dia juga tidak mau mempertanggung jawabkan perlakuan nya, tapi apa sekarang? Di saat Mew hendak menikah dengan nya, pria ini malah kembali lagi di kehidupan Eye. "Eye maafkan aku" suara pria itu terdengar lagi, kini mata pria itu memandang manik mata cantik milik Eye. Matanya yang sayu membuat Eye merasakan sakit di dadanya. "Hiks t-tapi kamu udah buang aku mas, kamu sendiri yang bilang kalau kamu hanya ingin menikmati tubuhku saja hiks" ucap eye sambil terisak.

Mew yang mendengar itu sangat sakit, ayah dan bundanya pun kini sudah mengelus punggung anaknya ini. Orang tua Eye hanya bisa terdiam, mereka berharap supaya ada orang yang mau mempertanggung jawabkan perlakuan nya, apalagi teruntuk pria yang sudah menjebol anak nya ini. Mereka berharap supaya pria itu mampu mempertanggung jawabkannya. "Aku berjanji aku tak akan seperti itu lagi, aku sayang kamu, kamu tau kan? Aku sayang kamu, aku juga sayang sama anak kita yang masih di dalam kandunganmu itu eye.." pria itu nampak menghela napas nya. "Aku kemarin hanya kebingungan, aku masih belum mampu untuk menjadi ayah, namun setelah mendengar kabar bahwa kau akan menikah dengan orang lain, hatiku sangat sakit. Aku tak mampu meredam amarah ku sendiri. Aku mulai kehilangan akal dan hendak menyudahi hidup ku di dunia ini, namun aku segera tersadar. Aku masih mempunyai kamu, eye. Aku masih mempunyai kamu yang mungkin masih mencintai ku pula. Aku mengurungkan niat ku, dan segera mencari alamat tempat pernikahan mu dan orang itu. Aku tidak kuat menahan amarah ku disaat aku melihat mu dengan orang itu berada di atas altar ini. Aku cemburu, sakit yang aku rasakan mungkin tak ada bandingnya dengan yang kamu rasakan eye..." Isak tangis kecilnya kini mulai terdengar, mata Eye pun terus mengalirkan air matanya. Usapan lembut masih setia di punggung Eye. Nampak hening dan hanya ada isakan tangisan dari orang orang ini.

Mew berjalan menghampiri eye dan yang lainnya. "Eye dengar kan aku, aku tak tahu apa yang sekarang ada di fikiran mu, namun aku berharap kau mampu mengambil keputusan yang benar. Sekali lagi aku katakan, sebenarnya aku sudah sangat sakit mendengar ini semua. Namun apa? Jika ini benar dan kamu bermain dibelakang bersamanya, aku pun tak akan menahanmu untuk bersama ku, mungkin benar perkataan mu waktu itu, aku memang orang yang belum mampu dalam materi, tapi setelah kau menyatakan putus dari ku, ku fikir memang itu keputusan yang terbaik. Jadi aku mohon pertahanan yang ingin kau pertahankan. Namun kalau kau mempertahankan ku sama saja kau mempertahankan angin. Tak bisa kau sentuh dan tak bisa kau genggam. Kini aku sudah melepas mu eye" kata Mew. Mew segera menghela napas nya. Mew segera mensejajarkan dirinya dengan orang tadi "Dan buat lu semoga omongan lu tadi bisa di pegang, gue harap lu sama eye bisa balik lagi. Walaupun lu udah nusuk gue dari belakang tapi gapapa.. memang ini sudah takdir. Gue harap lu bisa jaga dia" tepukan itu dapat di rasakan di pundak pria tadi. Tapi pria tadi hanya memandang kosong kebawah "gue minta maaf.." ucapnya yang masih terdengar. Mew hanya tersenyum saja.

"T-tapi mas.. aku mau sama kamu" ucap eye kemudian. Mew hanya tersenyum kearah nya. "Maaf eye. Aku sudah tidak bisa. Kau bisa bersama nya yang lebih mampu dari pada aku" ucapnya. "Tapi aku mau nya sama kamu mas hikss" tangis nya lagi. Semua tamu undangan di buat bingung oleh drama ini. Tak terkecuali dengan Gulf. Dirinya juga sangat bingung. "Aku yakin kau akan bahagia dengan nya. Jaga anak itu dan selalu sayangi dia, aku pamit" ucap Mew.






Tbc.
Halo gaesss apa kabar?  Gimana nih? Udah lama ga update. Karena banyak yang minta untuk diterusin akhirnya saya terusin deh. Sambil mencari waktu senggang ditengah kesibukan ujian dan Alhamdulillah sore ini senggang saya pun langsung ngetik. Dan Alhamdulillah langsung jadi xixi. Terimakasih buat semua yang masih menunggu kelanjutan dari cerita JEBOL. Dan mohon maaf karena belakangan ini saya jarang buka wp. Kalo sempet pokoknya saya langsung ngetik njaiii. Tengkyu like komen jangan lupa. Terus nantikan kelanjutan naaaa lobyuuu

JEBOL [MEWGULF] ✓bxbWhere stories live. Discover now