#10 ‒ Kembali Menjadi Pusat Perhatian

Start from the beginning
                                    

Aretha tidak membalas perkataan Alden melainkan gadis itu fokus ke pipi Alden.

Secara tidak sadar tangannya sudah bergerak memegang lebam yang menjadi fokusnya tadi, "Ini kenapa Kak?" 

Alden yang merasakan tangan gadis itu memegang pipinya langsung terdiam seketika, ia cukup kaget dengan sentuhan lembut yang berada di pipinya sekarang, "Ada lah kemarin." balas Alden singkat. Dapat terlihat, Alden sedikit gugup karena sentuhan yang diberikan oleh Aretha.

Aretha menggaruk pelipisnya pelan, "Kemarin malam pas kita belajar bareng kayaknya gak ada itu lebam deh? Apa gue gak lihat ya?" ia cukup bingung karena kemarin malam wajah tampan Alden itu masih mulus, tidak ada luka apa pun.

"Pas gue balik dari rumah lo." yang hanya dibalas oleh anggukan Aretha.

Alden sudah memakirkan mobilnya di pinggir jalan, di depan sana sudah ada gerobak bubur ayam kesukaannya, "Lo mau makan lagi gak?" Alden sudah melepaskan seat beltnya dan mengambil dompet dari ranselnya.

Aretha tidak menjawab pertanyaan Alden tetapi masih berfokus dengan lebam di pipi pria itu, "Sakit gak?" Aretha dan pertanyaan polosnya.

Lalu Aretha dengan sengaja menekan lebam di pipi Alden dengan keras, membuat Alden sedikit meringis "Ssshh-," 

Alden sudah menatap gadis di sebelahnya tajam yang hanya dibalas dengan senyuman jahil Aretha. Rasa nyeri sudah dirasakan Alden pada bagian pipinya.

"Rasain! Iseng sih lo sama gue!" Aretha sudah menjulurkan lidahnya, meledek Alden.

Alden langsung menarik kedua tangan Aretha, menahannya dengan satu tangannya, sedangkan tangan satunya sudah mengukung tubuh Aretha, membuat posisi gadis itu terpojok.

Alden sudah mendekatkan wajahnya, "Berani lo ya?"

Aretha menelan ludahnya, posisi wajah mereka sekarang hanya sejengkal. Aretha dapat melihat wajah Alden dengan sangat amat jelas sekarang, karena memang sedekat itu. Sepertinya salah menjahili seorang Alden.

 Sepertinya salah menjahili seorang Alden

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"K-kan g-gue be-canda aja Kak..." Aretha mulai menciut, tubuhnya semakin merosot.

"Lo pikir lucu?!" nada mengintimidasi Alden keluar, membuat Aretha semakin takut.

"Y-ya ma-maaf, beneran gue becanda aja Kak!" kedua mata gadis itu tidak berani menatap Alden, takut. Sepertinya ia sudah membuat Alden marah.

Alden sudah melepaskan pegangan tangannya pada Aretha, lalu kembali ke tempatnya, "Gara-gara lo!" Alden sudah melirik tajam Aretha, "Gue jadi malas makan!" 

Perkataan Alden tadi berhasil membuat gadis itu merasa bersalah, separah itu kah kelakuannya tadi sampai-sampai Alden murka seperti ini?

"Gue minta maaf Kak." Aretha sudah menunduk, merasa bersalah sudah merusak mood Alden pagi ini. Tidak ada balasan dari Alden.

ALDENWhere stories live. Discover now