38 | Filter

758 117 3
                                    

Budayakan vote dulu ya sebelum baca untuk menghargai kerja keras author nulis cerita ini🙏
=============================

Rasanya sedikit aneh ketika beberapa orang yg ia temui selalu membungkuk memberi salam layaknya seorang bawahan kepada atasan, dengan senyum yg mengembang sempurna serta sapaan selamat pagi seolah hal wajib yg harus diucapkan oleh para staff rumah sakit pada gadis cantik bersurai panjang yg tengah membawa kotak makanan ditangan nya. Calla berjalan cepat, menyusuri lorong rumah sakit menuju ruangan VIP tempat Jimin di rawat.

Setelah sampai, Calla mengetuk pintu berbahan dasar kayu dengan kaca membingkai dibagian tengah dengan tulisan VIP Room.
Tanpa ragu gadis itu menarik tuas gagang pintu hingga daun pintu itu terdorong ke dalam, dapat ia lihat Jimin menatap nya datar seolah bertanya mengapa ia datang.
Calla memberanikan diri melangkah masuk ke dalam, ditaruh nya kotak makanan yg ia bawa diatas nakas.

"Mau apa kau kemari?" Jimin menatapnya seolah tak menyukai kehadiran nya disana.

"Eomma mu menyuruhku mengantarkan makan siang untukmu" Ucap Calla sambil mulai membuka kotak makanan yg tadi ia bawa.

"Untuk apa? Disini sudah ada perawat yg siap memberiku makan setiap saat" Jawab Jimin.

Calla menghela nafas panjang karna kesal harus menjawab ucapan Jimin yg sejujurnya tidak ingin ia jawab.

"Bisakah kau tidak banyak bicara? Lebih baik sekarang kau bangun dan sandarkan tubuhmu" Calla membantu tubuh Jimin untuk bersandar pada sandaran blankar dan bertumpu pada satu bantal.

"Aku sudah masak sesuatu yg pasti kau akan sangat suka dibanding makanan rumah sakit yg hambar" Calla meraih mangkuk berisi makanan lalu meraih satu sendok penuh makanan.

"Buka mulutmu" Alih alih membuka mulut, Jimin justru melebarkan bola mata nya dengan wajah bingung.

"Aku minta mulutmu yg terbuka, bukan matamu" Ucap Calla ketus.

"Kau ini siapa? Berani sekali memarahiku?" Tanya Jimin tak kalah ketus.

Calla benar benar diuji kesabaran nya oleh tingkah Jimin yg terlalu banyak bicara.

"Aku hanya menjalankan tugasku, jadi ku mohon jangan mempersulit" Jawab Calla masih dengan posisi sendok didepan mulut Jimin.

"Aahh aku tau sekarang... Kau pembantu baru?" Ucapan Jimin sontak membuat Calla membulatkan mata nya.

"Mengapa kau melotot seperti itu?" Tanya Jimin.

"Terserah kau saja... Sekarang lebih baik kau buka mulutmu" Pinta Calla, Jimin menurut dan mulai melahap suapan yg diberikan oleh Calla.

"Woah! Ini enak sekali... Apa kau memasaknya sendiri?" Tanya Jimin antusias.

"Tentu saja" Jawab Calla menyombongkan diri.

Calla kembali memberikan suapan selanjutnya kepada Jimin.

"Rasa masakanmu mengingatkanku pada masakan seseorang" Ucap Jimin sambil sedikit termenung, mencoba mengingat.

"Masakan siapa?" Tanya Calla.

"Aku tidak mengingat siapa orangnya, tapi orang itu sangat berarti untukku" Seketika Calla terdiam, berharap bahwa orang itu adalah dirinya, yaitu orang yg tengah Jimin lupakan.

"Mengapa kau tidak mengingatnya?" Tanya Calla lagi.

"Entahlah... Aku juga berharap bisa mengingatnya" Ucap Jimin sambil melahap suapan yg diberikan Calla.
Setelah menyelesaikan makan nya, Calla membersihkan sisa makan Jimin lalu menaruhnya ke dalam tas.

Mr. Park (Completed✔️)Where stories live. Discover now