18 | Juki

698 125 20
                                    

Udah gua kasih double up nih, awas aja gak ngegas vote sama komen mah, author bakal ngambek trs gak up untuk waktu yg lama🙄
_____________________________

Udah gua kasih double up nih, awas aja gak ngegas vote sama komen mah, author bakal ngambek trs gak up untuk waktu yg lama🙄_____________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Yuk sambil play musiknya)

Angin berdesir, suara langkah sepatu terdengar.
Wanita itu masih terduduk di depan pintu ruang ICU sesekali wanita itu menghela nafas panjang, wajah nya masih sangat cemas, bahkan ia tidak peduli dengan beberapa orang yg melintas dihadapan nya.

Rasa takut itu terus bergelayut di dalam sana, mengobrak abrik dan melahirkan prasangka yg mungkin saja bisa terjadi.
Ia belum lama kehilangan orang yg sangat ia cintai, haruskah ia kehilangan lagi untuk ke sekian kali nya? Rasa sayang nya, rasa cinta nya, membuat ia berfikir banyak hal, tuhan bisa saja sewaktu waktu mengambil segala sisa yg ia punya.

Sebuah langkah berat terdengar dan mendekat ke arah nya, wanita itu tetap tidak peduli ia terus menjelajah jauh di dalam fikiran nya, sambil sesekali ia menggigit ujung kuku nya.

"Makanlah dulu, dari kemarin kau tidak makan" Pria itu mendudukan diri nya di samping sang gadis yg terlihat sangat pucat dan mata yg merah, entahlah sudah berapa bulir airmata yg jatuh, yg pasti mata nya kini terasa panas.

"Calla-yaa apa kau mendengarku?" Calla menengok cepat ke arah pria tersebut dengan tatapan kosong wanita itu memandang mata sipit sang pria.

"Kajja kita makan" Entah sudah ke berapa kali pria itu menawarkan makanan untuk Calla meskipun hasil nya tetap sama, sejak pagi wanita itu selalu menolak.

"Jim, apa eomma akan selamat?" Ucap nya dengan suara parau, sesekali wanita itu mengusap airmata nya yg jatuh, rasa takut itu semakin tenggelam dan memenuhi seluruh sudut dinding hati nya.

"Percayalah ibu mu pasti--"

Belum sempat Jimin menyelesaikan kata kata nya terlihat dokter berjalan menuju ruangan ibunda Calla bersama seorang suster di belakang nya.

Calla bergegas menghampiri dokter tersebut "Dok boleh kah aku ikut masuk?" Tanya Calla dengan penuh harap.

"Maaf kondisi eomma mu sangat kritis, biarkan aku memeriksa nya dulu nee?" Dokter itu pun masuk ke dalam ruangan sedangkan Calla hanya bisa pasrah menatap pintu perlahan tertutup.

Baru saja lima menit dokter dan suster itu masuk tiba tiba suster keluar dengan tergesa gesa, Calla dan Jimin yg sedang menunggu di depan pintu sedikit bingung apa yg terjadi, tidak lama berselang suster itu kembali sambil mendorong sebuah meja instrument berisikan peralatan medis.

"Sus apa yg terjadi?" Tanya Calla sambil menahan langkah sang suster tersebut.

"Kondisi pasien menurun dan dibutuhkan alat pacu jantung" Calla sudah tidak bisa menahan diri, ia merangsak masuk untuk melihat kondisi sang ibu, seketika tangan nya menutup mulut nya, Jimin berusaha menahan tubuh Calla yg hampir ambruk.

Mr. Park (Completed✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang