(WAJIB FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA❗)
Sekeras apapun aku mengungkapkan kejujuran padamu, hasil nya akan tetap sama, kau tetap menganggapku sebagai seorang pengkhianat, kau tak mempercayai ku barang sedikit saja.
Budayakan vote dulu yuk and rekomendasiin cerita ini ke temen kalian kalo menurut kalian cerita ini bagus, happy reading🤗 _____________________________
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Sebuah rasa lahir karna terbiasa, kehadiran cinta itu sendiri tak datang hanya karna sebuah interaksi. Tawa nya, tangis nya, marah nya, diam nya bisa menghadirkan percikan cinta. Cinta datang tak sendiri, ia hadir dengan paket lengkap rasa sakit hati. Ketika seseorang memutuskan untuk jatuh cinta, maka orang tersebut harusnya sudah siap dengan rasa sakit yg akan ia terima.
Tuhan tak menghadirkan sebuah luka tanpa penyembuh, seperti langit yg menghadirkan keindahan awan dan matahari di siang hari sedangkan malam tuhan hias bentangan luas itu dengan sinar bulan dan jutaan bintang.
Insan yg kuat adalah mereka yg tak pernah mengutuk tuhan atas rasa sakit dari sebuah kehidupan, butuh beberapa kali mengenal orang yg salah untuk dapat menggapai masa depan bersama orang yg tepat. Pribahasa jodoh adalah gambaran dari diri kita mungkin adalah nyata ada nya, jangan menyalahkan cinta ketika kau gagal satu atau dua kali, karna rasa sakit akan mengajarkan dirimu apa arti sebuah belajar dan mendewasakan diri.
Sudut kamar itu masih terlihat sama, tembok berwarna putih dihiasi beberapa figura lukisan dan jam dinding yg dihiasi angka angka berwarna coklat. Dentingan itu terdengar selaras dengan detak jantung. Derap langkah terdengar, wanita itu menatap wajah nya di cermin sambil sesekali menepuk nepuk bagian pipi nya agar cairan putih bening mengandung vitamin C dan kolagen itu terserap dengan baik.
Terdengar bel pintu dari luar, Calla berlari menuruni tangga, jari lentik itu memutar knop pintu hingga daun pintu persegi itu terbuka, menampakkan pria dengan hoodie hitam dan celana jeans robek di bagian lutut, topi berwarna hitam sedikit menutup mata indah nya, pria itu mendongak untuk melihat siapa orang yg membukakan pintu.
"Annyeong noona?" Sapa pria tersebut.
"Nee annyeong, ada apa pagi pagi sekali kau datang Jungkook-ah?" Tanya Calla.
"Dimana Jimin hyung?"
"Dia diatas kau masuk saja dulu biar aku panggilkan" Calla menutup pintu setelah pria tinggi 178cm itu masuk dan mendudukan bokong nya di sofa panjang berwarna coklat berbahan dasar kulit itu.
Tak berselang lama Jimin turun bersama Calla dan juga Coline yg mengekor di belakang.
"Ada apa kau datang Jungkook-ah? Tanya Jimin sambil ikut duduk di samping Jungkook.
"Eomma menyuruh mu datang bersama Calla noona, halmeoni baru saja datang dari Busan ia menanyakan kau dan Calla"
"Hari ini?" Tanya Jimin.
"Nee bahkan dia tidak mau makan sebelum kau datang, aku sudah mengatakan bahwa aku akan menelfon mu, namun dia tidak mau, dia ingin aku datang dan membawa mu langsung, kau tau kan dia sangat keras kepala jika ada mau?"
