15¦ ⏳°‧ٓ✧

325 50 0
                                    


"Jaehyun!"

  Rose menepuk lengannya, lalu duduk disamping Jaehyun, tempat yang Eunwoo duduki tadi. Yang ditepuk tersentak, "hah?"

"Kok bengong sih? Tumben banget. Biasanya kamu fokus," kekeh gadis itu. Jaehyun menggaruk tengkuknya, "enggak kok. Cuma lagi kepikiran sesuatu aja," jawabnya. Rose memiringkan kepalanya, "mikirin apa?"

"Oh? Emm, enggak. Bukan apa-apa kok," lalu Jaehyun tersenyum. Padahal, perkataan Eunwoo tadi masih bersarang di kepalanya. "Kalau suatu saat gue udah jadi vampir sempurna dan semakin berbahaya, tolong bunuh gue."

"Btw, ga ngelanjutin projek benerin jam dunia lagi?" Rose bertanya. Jaehyun pun menepuk jidat, "yaampun sampe lupa, kita masih punya masalah itu. Gue samperin Operator team dulu, lo tolong panggil Dokyeom sama Lisa," Jaehyun berujar, Rose mengangguk.

"Kook, lo ngapain? Sibuk nggak?" Jaehyun memanggil Jungkook. Jungkook pun berjalan menjauhi Jihyo dan Yugyeom, mendekati Jaehyun. "Aya naon?"

"Projek jam dunia kemaren begimane bos?" Ujar Jaehyun sambil tersenyum, Jungkook menepuk jidat, "yaampun lupa. Gegara kemaren markas pada rame, kepecah fokus gue. Dikit lagi selesai kok, tinggal bagian luarnya aja yang belum disempurnakan, ntar gue kelarin hari ini." Jelas Jungkook. Jaehyun mengangguk, "kita fokus benerin itu dulu aja, bisa makin susah kalo kita mau melawan monster dan cuaca masih gajelas ini." Jaehyun berucap sambil melihat langit diluar, ada bintang yang gemerlap, namun setelah itu matahari lagi. Membingungkan sekali.

"Yuk, selesaiin projek kita sekarang," Lisa tiba-tiba datang dan menarik lengan Jungkook. "Eh, iya-iya. Duluan Jae," Jungkook pamit sembari badannya yang ditarik sesuka Lisa. "Jae, karna lo udah ngambil Jungkook, sekarang lo bantuin gue," Jihyo menarik baju Jaehyun sambil tertawa, Jaehyun pun mendengus, "lo kan pinter, ga butuh gue."

"Anjir, baperan amat lo, kaya perawan PMS," ejek Jihyo, Jaehyun mau tak mau pun menuruti Jihyo. Semua orang sibuk di laboratorium, berbeda dengan yang ada di halaman. Seperti Yuju, Eunha dan Mina. Mereka malah bermain-main dengan ability nya. Padahal harusnya Eunha bergabung ke Operator team yang ada di dekat laboratorium, tapi ia malah melipir ke halaman tempat Alpha dan Omega team berlatih.

"Gambar yang ganteng kek Ha! Ini apaan? Bunderan abstrak hidup," Yuju berkomentar pada gambaran Eunha yang jadi hidup. Ada lingkaran kacau yang Eunha beri mata yang besar, terlihat mungil dan menggemaskan. "Udah, inipun cukup," kata Mina. Lalu ia menggunakan ability nya. Menatap mata besar makhluk aneh yang Eunha ciptakan itu, dan tak lama matanya memunculkan percikan warna kuning mengkilap bak bintang, begitupula dengan mata Mina yang berubah menjadi abu-abu terang sambil memunculkan senyumnya. 

  Siapa sangka Yuju memperhatikan mata Mina hingga mata Yuju juga ikut memercikkan gemerlap. "JU JANGAN LIATIN MINA!" Eunha mendorong Yuju hingga terjatuh. Yuju memejamkan matanya, lalu mengerjap beberapa kali. Ia merasa pusing. Mina langsung menghentikan ability nya dan menghampiri dua wanita itu, "kamu gapapa Ju?"

  Yuju, oknum yang hampir terhipnotis itupun memangi kepalanya, "iya, gue gapapa. Aduh kepala gue pusing, ability lo kuat juga ternyata," ujar perempuan itu. Makhluk abstrak yang dibuat Eunha sukses Mina kuasai. Kini ia akan menurut semua perintah Mina. "Bbyong, bantu Yuju," perintah Mina. Eunha pun memiringkan kepalanya, "lo kasih nama gambaran gue Bbyong?" Tanya Eunha. Mina mengangguk. Bbyong pun membantu Yuju berdiri, lalu setelah Yuju berdiri sempurna, Bbyong menghilang, lenyap. "15 menit. Cuma 15 menit gambaran gue bertahan di dunia nyata," Eunha berucap sambil melihat jam tangannya.

"Eunha! Bikin monster yang gede," Mingyu berteriak sambil mengisi peluru di pistolnya. Eunha pun mengangguk, dan tak butuh waktu lama muncul sebuah monster. 3 kali lebih besar dan menyeramkan dibanding Bbyong. Mina sampai mundur beberapa langkah. "T-tolong.."

TIME HUNTER | 97l ✔Where stories live. Discover now