13¦ ⏳°‧ٓ✧

350 58 0
                                    

"Yang pertama, operator team."

  Sudah jelas Jungkook, Bambam dan Yugyeom mengangkat tangan dengan yakin dan bangga. Lalu disusul Eunha yang membuat Yuju melotot. "Lho bukannya kita janji mau bantai bareng?!" Pekiknya pada Eunha.

"Tapi ability gue ga cocok dipake untuk diluar ruangan Ju. Lagian, kayaknya repot deh kalo harus menggambar sambil lari-lari, gue juga ga instal skill beladiri kaya Lisa. Nanti malah jadi beban kalo dipaksain," ucap Eunha. Yuju pun mengangguk sambil cemberut. Akhirnya operator team sudah diisi oleh 4 orang.

"Lanjut, team Alpha. Tim yang akan sebagai pembuka pertarungan kita, tugasnya adalah membuka pertarungan, memberantas yang paling ganas dan membantai lawan dengan cepat." Ujar Jihyo disana. Lalu satu per satu dari mereka mengangkat tangan. "Gue rasa Alpha team isinya cowo semua ajadeh, gue rasa terlalu serem untuk yang cewe kalo harus maju duluan," saran Jaehyun sambil mengangkat tangannya. Jihyo diam sejenak, lalu ia pun mengangguk, "ide bagus, gue setuju, yang lain gimana?" Ia melempar pertanyaan agar mencapai kesepakatan. Yang lain pun mengangguk setuju.

  Itu berarti, tim Alpha berisikan Jaehyun, Dokyeom, Eunwoo, dan─

"Gue.. gue sanggup join Alpha team." Celetuk seseorang dari ujung sana. Pria yang terduduk lemas di kursi roda, Mingyu. "Lo masih pemulihan, bareng Omega team aja. Gue yang gantiin posisi Mingyu di Alpha team." Ucap Jihyo tegas.

  Namun justru Mingyu menolak, "gue udah sembuh dan layak masuk Alpha team." Ujar Mingyu lagi, menolak keputusan sang pemimpin. Jihyo hanya menghela nafas, "lo masih penyembuhan, jangan batu bisa gak? Lagian kalo lo ada di Omega team, ya seenggaknya lo bantuin yang cewe kek, jagain yang cewe gitu!" Ucap Jihyo sedikit kesal.

  Mingyu masih menggeleng, "kalo emang mau saling melindungi antar sesama tim, mending satu tim isinya 2 cewe 2 cowo."

  Yang lain mengangguk setuju, alhasil Alpha team dirombak lagi. "Yaudah kalo gitu. 2 cewe 2 cowo yang masuk tim Alpha boleh angkat tangan," ujar Jihyo. Jihyo mengangkat tangan, diikuti Jaehyun, Mingyu dan Rose. "Rose, lo serius? Lo bahkan belom ngeinstal apapun," celetuk Eunha. "Gue berevolusi aja, biar lebih cepet daripada ngeinstal ilmu yang lebih banyak makan waktu." Ucap Rose yakin.

"Tapi berevolusi ga segampang itu lho Rose, Mina aja sempoyongan karna mabok, gue yang paling pinter menyeimbangkan diri aja sempet jatoh pas coba terbang. Eunha pas proses evolusi, dia kaya abis konsumsi narkoba, halusinasi dan dunia nyatanya bercampur sampe bingung. Apalagi Jihyo yang sekarang mati-matian nahan hasrat untuk membunuh seseorang. Jangan lupa sama Eunwoo, dia sengaja nutupin mukanya biar kita ga tergoda untuk digigit sama dia. Apa lo yakin bisa ngehadapin ini semua?" Tanya Yuju.

  Meskipun kalimat yang Yuju ucapkan sempat membuatnya goyah, namun dengan tegas ia mengangguk, "gue pasti bisa. Kalo kalian bisa, gue juga pasti bisa." Ucap Rose. Jihyo pun tersenyum, lalu menyodorkan bulatan air yang berisi virus evolusi hasil uji cobanya. Rose memandangi bulatan yang ada di tangannya itu. Terbesit rasa khawatir, namun keyakinannya mampu mengalahkan perasaan buruk. Ia pun meminumnya. 

  Rose merasakan perasaan aneh setelah ia menelan itu, lalu kakinya mulai melemas, seolah tak bertulang. Dokyeom disana dengan cepat mengakses layar hologram yang menunjukan rekam medis Rose. Semakin dilihat, ia semakin melemah, lalu Rose tumbang dan untungnya tidak terbentur lantai karena Jaehyun yang duduk disebelahnya langsung menangkap tubuh ringkih itu. Menopangnya dengan hati- hati, lalu menatapnya, "Rose, lo gapapa kan? Jawab!" Ujarnya. Namun pendengaran Rose semakin bias, tergantingan dengan denging panjang. Kelopak matanya memberat, lalu terpejam seiring kesadaran yang telah sirna.

***

  Rapat dilanjutkan tanpa kehadiran Rose. Kini semua keputusan sudah diambil, rapatnya sudah selesai dan akhirnya mereka semua istirahat. Besok akan menjadi hari yang berat karena mereka akan berlatih hingga mereka siap untuk menghadapi dunia luar. Saat semua sudah tidur, Rose justru membuka matanya. Kepalanya masih pusing, ia melihat sekeliling tapi.. ada sesuatu yang berbeda dari pandangannya. Penglihatannya berubah, menjadi seperti alat X-Ray yang menunjukkan berbagai macam tulang, lalu tiba-tiba berganti lagi menjadi organ dalam, lalu berganti lagi menjadi penglihatan normal. Apa evolusi memberikan efek samping pada matanya?

TIME HUNTER | 97l ✔Where stories live. Discover now