14¦ ⏳°‧ٓ✧

300 56 0
                                    

"Oke, bubar!"

  Setelah pembagian tim, mereka berbaris dengan tim masing-masing dan latihan bersama. "Oke untuk pemanasan kita lari 10 putaran ngelilingin rumah ini─"

"Kecuali operator team," Eunha memotong arahan Jaehyun yang kali ini memimpin latihan karena Jihyo membantu Eunwoo agar terbiasa dengan sinar matahari. Jihyo juga sebetulnya kurang terbiasa terkena sinar matahari sejak berevolusi menjadi werewolf, namun tidak separah Eunwoo. Kulit Eunwoo bahkan bisa terbakar jika terkena matahari.

"Kenapa operator team dikecualikan?" Tanya Lisa menatap Eunha. "Kan kami cuma duduk doang, jadi ga guna kalo lari," ucap Eunha, sedangkan teman satu tim nya; Jungkook, Bambam dan Yugyeom mengangguk setuju. Jaehyun menghela nafas, lalu menggeleng kecil, "ga ada ya, tetep latihan! Kalo Alpha dan Omega team gagal dalam misi ini, Operator team terpaksa turun tangan," ujar Dokyeom. Eunha pun cemberut, lalu mereka memulai sesi lari pagi mereka. 

  Sedangkan di sisi Eunwoo dan Jihyo, mereka sudah memakai sun screen yang Jihyo buat khusus. "Gue keluar duluan, baru lo, oke?" Ujar Jihyo, Eunwoo mengangguk. Jihyo perlahan keluar, lalu diam disirami sinar matahari pagi. Setelah dirasa aman, Jihyo tersenyum pada Eunwoo, "Eunwoo!! Aman nih, gue bisa survive," Jihyo sedikit berteriak sambil berlarian di rerumputan yang terkena matahari, Eunwoo tersenyum lalu memberanikan diri untuk berlari menyusul gadis itu, namun ternyata kulitnya masih terasa perih. Ia pun kembali mundur ke sisi yang teduh. Jihyo pun menyusul ke arah Eunwoo.

"Kenapa? Masih sakit??" Ujar Jihyo khawatir sambil meraih lengan pria itu. Eunwoo mengangguk sambil merintih kecil. "Maaf ya? Aku upgrade lagi ntar," Jihyo bergumam sambil menatap iris kemerahan Eunwoo. Eunwoo tersenyum sambil mencubit pipi gembul Jihyo, "gemes banget, semangat ya," ucap Eunwoo. 

  Jihyo langsung menepis tangan Eunwoo, "heh, asal cubit aja! Ntar kalo diliat mereka gimana?!" Tukas Jihyo sambil melihat sekeliling. Sebetulnya teman-teman mereka ada di belakang rumah, sedang lari menuju tempat mereka berteduh. "Yaudah gapapa dong kalo mereka liat, emangnya bahaya?" Kekeh Eunwoo, Jihyo hanya mendengus dengan wajah memerah.

"JAEHYUN SIALAAAAN!!!"

  Pekikan nyaring terdengar dari jauh sana. Jihyo dan Eunwoo lantas menoleh, ternyata Jaehyun mengukuh tubuh Rose di punggungnya. Lalu berlari kencang sambil tertawa, tampak tidak kesulitan sama sekali. Lalu teman-temannya menyusul di belakang dengan nafas terengah-engah. Sepertinya sudah kelelahan berlari berputar-putar, apalagi Eunha yang tertinggal di paling belakang. Yuju yang sudah menyerah pun menggunakan sayap kupu-kupunya untuk terbang, mumpung tidak terlihat orang.

"Jae, ish! Turunin gue," ucap Rose yang kini ada di punggungnya Jaehyun. Jaehyun menoleh ke belakang, menatap Rose, "abis gue kasihan liat lo larinya susah banget, yaudah gue gendong aja," kekehnya sambil kembali melihat ke depan dengan keringat bercucuran. Rose bahkan dapat merasakan punggung Jaehyun yang mulai basah dan rambutnya yang mulai menitikkan bulir keringat. "Jae gue berat tau! Turunin, ntar lo sakit pinggang, gimana?!" Pekik Rose mulai frustasi. Jaehyun justru tergelak sambil terus berlari, "ya enggaklah. Lagian lo makan cuma 5 suap, dan kalo gue sakit pinggang, kan ada lo yang bisa mijit gue."

"Heh! Asal aja kalo ngomong," Rose berucap sambil mencubiti pipi Jaehyun. Jaehyun pun jadi oleng dan kehilangan keseimbangan. Ia pun jatuh, begitu pula dengan Rose. Namun sebelum terkena tanah, gerakan mereka terhenti. Begitu pula dengan yang lain, bahkan hingga burung yang terbang di langit pun berhenti bergerak. Mina pun menggeleng sambil menghampiri Jaehyun dan Rose dengan tenang. "Makanya kalo lagi latihan jangan gegayaan mau pacaran, nyungsep kan."

  Mina pun menarik badan Rose, mendudukannya dengan aman dengan jarak sedikit jauh dari Jaehyun. Lalu Mina menjentikkan jemarinya dan waktu pun kembali berjalan. Jaehyun akhirnya jatuh tersungkur sedangkan temannya di belakang hanya tertawa kencang. "HUUUU, MAKANYA KALO MAU NGE-UWU JANGAN PAMEEER!!"

"Eish.." Jaehyun mendesis sambil menatap tajam temannya satu per satu yang masih tergelak. Mereka pun akhirnya menyelesaikan sesi berlari dan lanjut melakukan pemanasan. Akhirnya, mereka berkumpul dengan tim masing-masing lalu melakukan latihan bersama. Namun sebelum berpencar ke tim masing-masing, Jungkook mengajak mereka semua untuk melakukan yel-yel.

"WOY WOY, YEL-YEL DULU KEK!"

"YAL-YAL YEL-YEL, DIKATA MAU KEMAH?!"

"Yaudah ayo ayo cepetan!!"

  Mereka pun menyatukan tangan mereka, lalu saling menatap satu sama lain. "TIME HUNTER TEAM?!" Pekik Jaehyun.

"MANTAP!" Pekik Bambam, Yugyeom, dan Jungkook. Trio berisik.

"APAAN ANJIR, KOK MANTAP?!" Protes Lisa.

"Cape banget sumpah. Tertekan gue sekelompok sama kalian," –Mina.

"DAH DAH, BUBAR!" –Jihyo.

  Operator team sibuk dengan berbagai macam ciptaannya, sedangkan Alpha dan Omega team melakukan latihan sesuai skill dan ability yang dimiliki. Mari kita melihat Operator team. Ada trio berisik dan Eunha. Mari doakan supaya kewarasan Eunha tidak meluntur karena bergaul dengan 3 pria tidak waras itu.

"Kook, ini Pad gue mana?"

"Nyoh di Bambam, dipake untuk coret-coret,"

  Eunha menghela nafas, lalu menatap Bambam yang tengah menatap layar Pad dengan serius. "Idih, tumben serius," gumam Eunha sambil menghampiri rekan tim nya itu. Ia melihat apa yang dibuat oleh Bambam, ah ternyata sedang mengdesain tampilan skateboard yang akan dipakai Alpha dan Omega team sebagai transportasi.

"Anjir, keren juga tuh," komentar Eunha semangat, Bambam hanya tertawa sombong. Jungkook dan Yugyeom kini sedang bersama Jihyo. Masih menyempurnakan sun screen untuk Eunwoo. Sedangkan Eunwoo kini duduk sambil melihat Alpha dan Omega team yang sibuk berlatih. Jaehyun pun menghampiri Eunwoo. "Gimana? Udah bisa kena matahari belom??" Tanya pria itu sambil meneguk air. Eunwoo lantas menggeleng lirih tanpa melihat lawan bicaranya.

"Entah bakal jadi apa gue kedepannya. Ability gue paling ngerepotin ya," Eunwoo terkekeh, miris pada dirinya sendiri. "Enggaklah elah. Lo kenape jadi rendah diri gini sih?" Jaehyun berujar. Eunwoo pun menunduk, "ya kan emang kenyataannya gitu. Gue nyusahin kalian bahkan sebelum perang," ujarnya lalu menghela nafas panjang.

  Jaehyun pun menepuk bahunya pelan, "ga nyusahin. Lagian kita ga merasa susah kok, dasar lo nya aja yang ngerasa kita kesusahan. Lagian lo kenapa jadi segan gini sih sama kita-kita? Kaya baru kenal ae lo sama kita," Jaehyun terkekeh. Eunwoo lantas tersenyum tipis.

"Jae, lo tau kan gimana vampir bisa ada?" Tanya pria dengan kulit seputih susu itu. Yang ditanya justru terdiam. "Vampir itu ada.. karena jiwa manusianya sudah mati. Manusia meninggal, lalu muncul lah kami, vampir. Seperti reinkarnasi dari manusia itu." Jelas Eunwoo.

"Vampir itu kaya mayat hidup. Raganya ada, namun jiwanya rapuh. Karena itulah para vampir perlu penunjang kehidupan. Mereka minum darah untuk tetap hidup, tetap muda, tetap kuat."

"Jadi?" Jaehyun berlirih.

"Artinya, jiwa manusia gue sedang mati perlahan, lalu setelah jiwa gue mati, gue jadi vampir sempurna. Ini masih permulaan, gue ga tahan matahari. Seterusnya, gue bakal haus darah, takut bawang dan perlu tempat tinggal yang gelap."

Jaehyun hanya diam. Ia tak tahu bagaimana menanggapi penjelasan temannya itu. Jaehyun paham, pasti sangat sulit bagi Eunwoo untuk melewati fase ini. Eunwoo lantas beranjak dari duduknya karena sinar matahari semakin meninggi dan itu berbahaya bagi kulitnya.

Namun sebelum pergi, ia berpesan pada Jaehyun,

"Kalau suatu saat gue udah jadi vampir sempurna dan semakin berbahaya, tolong bunuh gue."

-T.B.C-

TIME HUNTER | 97l ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang