12¦ ⏳°‧ٓ✧

330 60 1
                                    

"Nih minum, dan lihat evolusi apa yang terjadi.." ujarnya sambil tersenyum.

"Heh jangan Rose," Jaehyun berhasil menghentikan gerakan tangan Rose. Jihyo menatap Jaehyun malas, "apasih lo? Gaseru amat," komentar Yuju. Jaehyun pun merampas bulatan air itu, lalu mengamatinya di laboratorium. Sedangkan di sisi Rose, keadaan di ruang TV sedikit mencekam. Tak ada yang berbicara, atau lebih tepatnya nyaman dengan keheningan yang terjadi. 

  Tak lama, kericuhan terdengar dari sisi ruangan tempat Lisa dan Jihyo tadi datang. Muncul dua gadis lagi, namun satunya terbaring lemas di punggung gadis satunya. "WOY TOLONGIN WOY, INI KALO SAMPE MINGGOY KITA DIGOROK, DICINCANG SAMPE HALUS!" Pekik gadis yang kesulitan mengangkat tubuh gadis yang pingsan itu. Tentu saja, badan mereka sangat kontras. Yang pingsan memiliki tubuh lebih tinggi dan besar dibanding yang menggendong.

"Sini turunin Mina nya," ucap Lisa sambil membawa beberapa alat medis, lalu disambung Jihyo yang memakai sarung tangan serta masker medis. Rose memandangi dua orang yang baru saja datang ini. Yang pingsan tampak kacau dengan pakaian mewah, terlihat mahal dan berkelas. 

  Sedangkan satunya lagi, urakan dengan rambut pirang keriting terurai yang kini sudah berantakan. Tak lupa dengan gayanya yang aneh, menurut Rose. Wajahnya imut namun tubuhnya dipenuhi tatto, memberikan kesan yang negatif, seperti bocah SMP yang hobi mentatto dirinya dengan tatto air. Astaga, pikiran Rose sudah melayang kemana-mana.

"INIMAH DIA MABOK ANJIRR!!" Pekik Jihyo. Lisa membuang sarung tangan medisnya dengan kesal ke lantai, sedangkan gadis yang menggendongnya tadi kini sudah tepar, terbaring di sofa tempat Rose tadi duduk. "Ga nyangka Mina muka kalem tapi hobi minum," komentar Lisa. "Bukan hobi kali, ini gara-gara evolusi dia. Mina mah gasuka aneh-aneh," komentar bocah SMP-Rose sepakat menjulukinya bocah SMP-itu sambil terengah-engah. 

"Yaelah, gendong Mina aja udah kaya mau mati. Gimana ntar kita ngadepin dunia yang kacau ini?" Komentar Lisa. Lalu tak lama Yuju menghampiri mereka, ia barusan mengobrol bersama Dokyeom entah dimana, "EUNHAAA!! Lo darimana aja?! Lama banget, barusan mau gue susul," pekik Yuju disana sambil menepuk pipi gadis itu, ternyata itu yang namanya Eunha.

"Mending bawain gue minum, cape nih," ujar Eunha. "Heee~? Haus?? Ini gue ada minum, hihihi.. dimana ya? Lupa," rancau Mina sambil meraba-raba badannya, seolah mencari sesuatu dari bajunya. "Eish.. evolusi Mina bener-bener diluar dugaan ya. Gue kira bakal jadi putri, atau apalah, lah ini malah jadi nyonya konglomerat kaya di Penthouse." Komentar Jihyo. Rose pun berucap kecil, "kok tau Penthouse..? Bukannya itu film jadul?" Jihyo pun menoleh, "oh emak gue lagi marathon drakor jadul," jawabnya disana. 

  Lalu Jihyo mendekati Rose, memandangi dari pucuk kepala hingga ujung kaki. "Lo.. sahabatnya mama kan?" Tanya Jihyo. Rose yang merasa terintimidasi pun mengangguk kaku. Jihyo justru tersenyum, "mama sering cerita soal lo─ ah kayaknya ga sopan manggil lo-gue. Panggilnya apa ya? Tante??" Tanya Jihyo. "Panggil nama apa, Rose." Ucapnya sambil mengulurkan tangan. Jihyo pun tersenyum, "oke. Salam kenal, Jihyo. Jihyo Parkamora."

"Nanti.. mau nggak kerumah gue, Rose?" Tentu saja Rose mengangguk semangat, ia sangat merindukan sahabatnya. "Kita selamatkan dunia dulu ya Rose," ucap Jihyo. Dan perkataan itu seolah menghipnotis Rose, menyalakan api yang sudah lama padam dalam dirinya.

"Gue ke dapur dulu, bikinin sup pereda pengar untuk.. Mina?" Ujar Rose. Semua mengangguk. Lisa dengan tenaga kuatnya dengan mudah mengangkat Mina dan memindahkan ke kamar kosong sedangkan Yuju dan Eunha tampak berbincang ria, dan para laki-laki masih sibuk di laboratorium. Jihyo pun ikut masuk dan membantu Jaehyun, seperti memberikan arahan saat dirinya sibuk mengamati virus itu.

  Tak butuh waktu lama, sup nya pun jadi. Rose membawakan semangkuk sup hangat itu ke kamar. Ia juga memasak lebih, barangkali orang-orang yang datang belum makan. "Mina, ini makan dulu. Hati-hati ini masih panas," ujar Rose. Mina sudah sadar, tidak ada rancauan aneh lagi. Namun Mina terlihat pusing dan sedikit kebingungan. "Kok gue disini? Lo siapa?" Ucapnya. Rose pun menjelaskan semuanya sembari Mina makan dengan anggun.

TIME HUNTER | 97l ✔Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt