9

958 85 4
                                    

Selesai dari menemukan partner, rose pun memilih ke taman belakang academy. Sedangkan belle dan celine pergi ke kantin. Rose pun duduk di tepi danau yang ada di dekat sana. Dia pun menatap langit yang cerah itu.

Lalu keluar lah kiba, rubah berekor 9 itu. Dia keluar dengan berwujud rubah kecil.

"kiba?" panggil rose.

Kiba pun naik ke tempat duduk itu lalu di bergoleran di paha rose.

"kau sangat manja kiba" ucap rose.

"aku sudah lama menginginkan ini, aku ingin mempunyai majikan yang bisa aku manjakan" ucap kiba.

"hei, kau ini! Aku bukan majikan mu, kita ini teman" protes rose.

"benarkah?" tanya kiba sambil mengerakan ekornya kanan kiri dan terilhat sangat gemas.

Rose pun mengangguk. Kiba pun segera memeluk lengan rose erat.

"yey aku punya teman" ucap kiba.

Rose pun tertawa melihat tingkah kiba. Kiba ibi hewan legendaris dan paling di hormati tetapi sikapnya berbeda dari yang di bicarakan.

"kau ini" ucap rose.

Tap

Tap

Tap

Rose dan kiba pun mendengar suara langkah kaki. Kiba pun berwas was dan matanya mencari cari orang yang ada di sekitarnya.

"rose" panggil seseorang.

"alden?" ucap rose.

Dan ternyata itu adalah alden. Kiba pun segera turun dan memasag muka seram. Dia salam mode siaga dan melindungi rose.

"tenang lah kiba, dia teman ku juga" ucap rose.

Mendengar suara rose, kiba pun kembali ke pangkuan rose sambil mengoyangkan ekornya dan memeluk rose.

"apa dia partner mu?" tamya alden.

Rose pun mengangguk sambil mengelus kepala kiba dengan tangan kanannya.

"dia seekor rubah kecil?" tanya alden.

"bukan" jawab rose.

Sedangkan kiba yang di bilang rubah kecil pun menatap alden sinis.

"jadi apa?" tanya alden.

"dia seekor rubah berekor 9" ucap rose.

"dia hewan legendaris?" kaget alden.

Rose pun mengangguk. Tak lama keuar lah juga vin dan enixs.

(vin : griffin, enixs : phoenix)

"loh kalian? Kenapa pada keluar?" tanya rose.

"emhh kami" gugup vin.

"kenapa?" tanya rose

Sedangkan kiba hanya terseyum saja melihat mereka.

"mereka mau seperti aku, dekat dengan mu rose. Mereka iri pada ku" ucap kiba.

Rose pun menatap mereka.

"apa itu benar?" tanya rose.

Vin dan enixs pun hanya bisa menunduk malu. Rose pun tertawa. Dia pun menepuk kursi taman di sebelahnya itu.

"kalian bisa tiduran di sini tetapi jangan lupa ubah badan kalian menjadi kecil" ucap rose.

Mereka pun mengubah tubuh mereka menjadi lebih kecil lau mereka pun tiduran di sebelah kanan dan kiri rose. Lalu rose pun seketika ingat jika ada alden juga.

"ada apa alden?" tanya rose.

"em bisa aku berbicara 4 mata dengan mu?" tanya alden.

Rose pun mengangguk tetapi sebelum berdiri kiba, enixs, dan vin mencekal rose.

"biar saja, dia teman ku. Jika terjadi sesuatu aku akan langsung mengeluarkan element ku" ucap rose menenangkan.

Mereka pun setuju dan ros epun memgikuti alden. Lalu alden pun berhenti membut rose berhenti juga.

"em tujuan ku mengajak mu kesini karena ada hal yang aku ingin biacarakan" ucap alden.

"apa itu?" tanya rose.

"hm aku tidak hanya diam saja karena jika aku diam saja, sama saja aku pecundang. Aku mau bilang, jika aku menyukaimu" ucap alden.

Alden pun memegang tangan rose.

"bukan, bukan mennyukai tetapi mencintaimu. Dari awal pertemuan kita, aku rasa aku sudah mulai jatuh hati pada mu" ucap alden.

Rose pun terdiam dia menatap alden. Jantungnya tidak karuan dan bergetar dengan cepat.

"aku mau kau menjadi pendamping hidupmu" ucap alden.

Rose pun membulatkan matanya terkejut.

'apa? Pendamping hidup katanya?' batin rose.
















































Jangan lupa vote yaa!!!

Claudius Academy (CA) {discontinue}Where stories live. Discover now