0018. Mengais Restu

2.1K 194 62
                                    

0018 . Mengais Restu

Jangan lupa tingggalkan VOTE, KOMEN & FOLLOW AUTHOR. Share juga cerita ini biar semakin banyak yang baca❣️

“Melepas dan mengikat dua wanita dalam kurun waktu bersamaan, hampir saja membuatku hilang akal

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Melepas dan mengikat dua wanita dalam kurun waktu bersamaan, hampir saja membuatku hilang akal.”—Arezta Jonh Nataniel Diantoro

🥀🥀

Semilir angin malam yang cukup dingin, menyapu bahu telanjang seorang wanita cantik yang terlihat tergesa-gesa melewati setiap lantai yang dia pijak. Cut of shoulder dress kembali menjadi andalan. Dress yang mempertontonkan bahu itu tampak melekat cantik di tubuhnya. Warna hitam yang kali ini mendominasi outfit yang dia kenakan, tampak kontras dengan kulit putih bersihnya. Ketukan heels terdengar nyaring ketika bertemu dengan permukaan lantai.

Tiba di tempat tujuan, wanita cantik itu tak segan mengumbar sumringah, seraya menatap objek yang dicari-cari sejak tadi.

Tiba di tempat tujuan, wanita cantik itu tak segan mengumbar sumringah, seraya menatap objek yang dicari-cari sejak tadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bee,” panggilnya.

Di sana, seorang pria rupawan tengah duduk sembari menikmati wine dalam gelas berkaki tinggi.

“Lama,” komentar pria tersebut.

Wanita cantik itu menatap lawan bicaranya dengan bibir mengerucut. Biasanya, saat pria itu mengajak bertemu seperti saat ini, dia akan dengan gentle menarik kursi untuk diduduki. Namun, kali ini pria itu malah diam saja seraya menikmati wine.

“Ada apa? Duduklah. Kita akan segera memulai pembicaraan.”

Wanita cantik itu mengangguk kecil, kemudian bergegas menarik kursi untuk diduduki. Dengan gerakan anggun, dia duduk di hadapan pria rupawan tersebut.

“Apa kamu sudah pesan sesuatu, bee? Malam ini aku mau makan steak. Sepertinya enak jika dinikmati bersama wine.”

“Tidak perlu.”

Wanita cantik itu mengernyitkan dahi. Tanda jika ia kebingungan akan maksud dari ucapan lawan bicaranya.

“Aku mengajak kamu bertemu untuk memberikan ini.”

Asmaradahana (Lengkap)Where stories live. Discover now