009. Positif

2.7K 213 17
                                    

009. Positif

Jangan lupa tingggalkan VOTE, KOMEN & FOLLOW AUTHOR. Share juga cerita ini biar semakin banyak yang baca.

“Ada dua garis yang telah menjungkir balik hidup seorang manusia

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Ada dua garis yang telah menjungkir balik hidup seorang manusia. Tidak ada lagi yang bisa menggugat takdir lurus-Nya.”—Geuslline Anyelir

🥀🥀

Bunyi decitan terdengar dari arah hospital bed, menarik perhatian seorang wanita berseragam perawat.

“Anye, kamu sudah bangun?” Tanyanya khawatir, seraya mendekati hospital bed.

“Ini di mana? Jangan bilang kalau ini rumah di sakit?” bukannya menjawab, gadis bersurai pendek itu malah balik bertanya. Ekspresinya datar seraya menatap sekeliling.

Ana—menatap sang adik ipar kebingungan. Gadis itu berubah. Dari nada bicara dan tutur kata, Ana bisa menangkap perbedaan.

“Iya. Kamu di rumah sakit. Kamu pingsan di sekolah.”

“Ck. Pantesan, pusing banget nih kepala.” Gadis itu berdecak kecil. “Abang kemana?”

“Abang?” kebingungan Ana semakin berlipat ganda. “Bukannya Anye panggil kakaknya dengan sebutan mas, bukan Abang?” ujar Ana di dalam hati.

“Abang nggak ada, ya?”

“I-ya, Mas Hasan masih di kesatuan.”

“Owh, pantesan.” Gadis itu beralih, menatap sebelah tangannya yang dipasang infus. “Ini bisa dilepas nggak sih? Gak nyaman banget. Membatasi ruang gerak, plus akit,” keluhnya.

“Infus-nya dilepas nanti, kalau kamu sudah sembuh.”

“Kelamaan.”

“Kamu masih sakit,” ujar Ana, memperingati.

“Ish, iya deh,” ketus gadis pemilik surai Brunette itu. “Aku mau ke kamar mandi, ribet harus bawa-bawa tiang infus.”

“Mau Mbak bantu?” Tawar Ana.

“Boleh deh.”

Ana beranjak guna membantu adik iparnya pergi ke kamar mandi. Sebenarnya dia tidak tahu kenapa Anye bisa sampai masuk rumah sakit. Untungnya, penanggung jawab Unit Kesehatan Siswa di tempat Anye mengenyam pendidikan merupakan teman Ana. Dia yang memberi tahu Ana soal kondisi Anye yang jatuh pingsan, kemudian dilarikan ke rumah sakit. Dari temannya pula, Ana tahu jika Anye bukan pingsan biasa, melainkan didiagnosa positif mengandung.

Informasi tersebut masih bersifat rahasia dan dirahasiakan. Hanya Ana dan temannya yang mengetahui diagnosa tersebut.

“Anye?” Panggil Ana lirih.

Asmaradahana (Lengkap)Where stories live. Discover now