Alan keluar dari kamar mandi dan mendapati Gebi yang memandangi nya dari atas sampai bawah.

"Kita sarapan dulu." Membuka suara.

"Keysha siapa?" Tanya Gebi.

Alan yang bingung mendengar pertanyaan Gebi hanya mengerutkan dahi.

"Tadi nelfon." Ujar Gebi lagi.

"Keysha nelfon?" Tanya Alan pada Gebi.

Gebi hanya mengangguk, lalu Alan tersenyum berjalan mendekati Gebi.

"Dia calon menantu mama."

"Hah? Maksud lo?" Gebi tidak mengerti dengan situasi ini.

"Dia bakal jadi istri gue nanti." Sambung Alan lagi.

Gebi tertawa hambar, tidak mengerti dengan perkataan Alan.

"Maksudnya dia tunangan lo gitu?"

"Bisa di bilang gitu." Jawab Alan.

"Dan lo pacaran sama gue?" Alan hanya diam.

"Ngapain kita pacaran kalo lo udah punya tunangan bego." Jelas Gebi yang gereget situasi sekarang.

"Keysha pilihan orang tua gue, bukan pilihan gue." Alan memegang kedua bahu Gebi mencoba meyakinkan.

"Terus lo mau gini terus?"

"Seenggaknya mama nggak larang gue buat pacaran sama orang lain." Jawab Alan lalu meraih telapak tangan Gebi berniat menggenggamnya.

Tapi di lepas oleh Gebi.

"Lo egois Lan."

"Kalo sampai Keysha tunangan lo itu sakit hati karena faktanya lo punya pacar yaitu gue, gue bakalan ngerasa jadi manusia paling jahat."

"Gue pulang." Lalu Gebi mengambil tas nya.

"Gue anter." Sela Alan.

"Ga perlu." Lalu Gebi benar-benar pergi.

Gebi berjalan di lorong apartemen, menahan isak tangis yang tidak lama lagi pasti akan jatuh dari matanya.

Kenapa gue sebodoh itu, terjerat sama manusia kayak Alan

^^^^^

Setelah memastikan Gebi keluar dari Apartemen nya Alan berlari menuju kamar, dan mengambil ponsel nya.

Lalu tersenyum-senyum sendiri melihat banyak riwayat panggilan.

Menelpon kontak yang bernama Keysha.

Lalu di posisikannya di telinga nya.

"Hallo."

"Woy Lan gimana?"
"Berhasil nggak??" Tanya orang diseberang sana.

"Yoi."
"Thanks Dav."

"Okey."
"Davin gitu loh."

^^^^^

Gebi masuk kerumah dengan raut wajah yang terlihat muram.

"Eh sayang udah pulang?" Tanya Bunda Gebi.

"Iya bunda, Gebi mau kekamar dulu." Setelah mencium punggung tangan Bunda Gebi kekamarnya.

Melihat itu Bunda nya hanya bergeleng, paham betul Gebi ada masalah.

Di lain tempat Alan sibuk dengan kegiatannya.

Dikit-dikit Cembokur [END]Where stories live. Discover now