hotel anyer

6.7K 265 5
                                    

Kami bersama sejumlah siswa SMUN berangkat ke Anyer dalam rangka perpisahan kelas. Mereka terdiri dari 22 orang dan akan menginap di hotel Jayakarta, Anyer. Diantar orang tua, mereka berangkat menggunakan 4 mobil.

Dalam perjalanan salah satu orang tua bertanya, "Kalian nanti akan

menginap dimana?".

"Oh, di hotel Jayakarta, tante.".

"Lho itu bukannya tempat berita orang mati gantung diri?", sambung orang

tua yang bertanya.

"Ah, yang bener tante?", tanya anak-anak yang lain dengan rasa panik.

"Alaah, udah cuekin aja, nyokap gue emang suka nakut-nakutin.", kata D, anak orang tua yang cerita tadi.

Akhirnya anak-anak pun tenang, atau sok ditenang-tenangin, mendengar perkataan terakhir. Untuk mengisi waktu di dalam perjalanan, disetel vcd film hiburan, namun ternyata yang ada film misteri Jepang berjudul "Darkwater", yang ternyata lumayan seram. Kami pun tidak berani menonton film itu secara penuh.

Pukul 12.30 siang, akhirnya rombongan kami tiba di hotel Jayakarta, walaupun sempat tersasar dan mengalami kesulitan dalam menemukan jalannya. Setelah check-in di front office, kami mulai menurunkan barang dari mobil. Selaku orang tua, kami hanya mengantar kembali pulang ke Jakarta.

Berikut kejadian-kejadian yang mereka alami yang ditulis ulang dengan gaya bahasa mereka. Semua nama orang, kecuali lokasi, kami samarkan.

Di hotel Jayakarta mereka mendapat cottage yang terdiri dari ruang tv, ruang makan, dan dapur di lantai bawah serta 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi yang terletak di lantai atas. Cottage tersebut berada di tengah-tengah hotel dan ternyata hanya mereka yang menginap di area hotel bagian tengah sedangkan tamu-tamu lain mendapat cottage yang terletak di dekat laut dan kolam renang. Setelah semua barang sudah diturunkan dari mobil, anak-anak cewek mulai memilih kamar yang terletak di lantai atas. Rencana semula adalah semua anak cewek tidur di atas dan anak cowok tidur di bawah.

Kesebelas anak cewek itupun menentukan kamar yang akan mereka tempati. Namun ternyata saat Dn, St, dan Nv (sengaja saya inisialkan) mulai membereskan barang di kamar yang akan mereka tempati, mereka bertiga baru menyadari kalau di atas plafon tergantung sebuah tali tambang berwarna hijau yang sudah membentuk simpul seperti yang biasa digunakan untuk orang bunuh diri.

Mereka bertiga pun panik dan langsung memanggil anak-anak yang lain untuk melihat tali tersebut. Kemudian salah seorang anak cowok melepas simpul

tali tersebut dari plafon dan menenangkan anak-anak cewek. Namun akhirnya anak-anak cewek tidak ada yang berani tidur di kamar tersebut sehingga anak-anak cewek bergabung tidur di satu kamar yang paling besar dan ada kamar mandinya, sedangkan dua kamar lainnya ditempati oleh anak-anak cowok.

Pukul 14.00 setelah tidak sabar lagi akhirnya anak-anak pergi ke laut walaupun matahari masih menyengat. Mereka semua bermain di laut dengan menyewa body board, dan bermain pasir hingga pukul 17.30, yang kemudian dilanjutkan dengan berenang di kolam renang hingga pukul 18.30.

Setelah puas berenang mereka kembali ke cottage dan mandi sore. Setelah selesai mandi Ab, Sm, Kt, Gt, Dn, Fk, Da, Ar, In, Wn, Ch, De, Ag, An, Pd, Jw, Ad dan Gs memutuskan untuk pergi makan malam di restoran yang terletak di luar hotel. Sedangkan St, Wn, Op, Rz, dan Nv memutuskan untuk tetap berada di cottage. Pada pukul 20.30 anak-anak pun pulang dari restoran. Namun ternyata, ada kisah yang telah menunggu mereka.

St mengatakan bahwa pada saat ia menonton tv, ia melihat ada orang perempuan berbaju putih yang mengintip dari balik jendela yang terletak di belakang tv, kemudian perempuan itu menghilang dan sepertinya berjalan ke arah teras. Tapi saat St bertanya kepad a Rz yang duduk di teras apakah ada perempuan yang lewat di depan teras, Rz mengatakan tidak ada yang lewat sama sekali.

Horror StoryWhere stories live. Discover now