Siapa yang tidak kenal dengan Langit Athallah? lelaki berparas tampan bak Dewa Yunani, postur tubuh yang bisa dibilang pelukable, tinggi badan yang ideal dan ia juga mempunyai gelar sebagai ketua OSIS di SMA MANDALA. Itu semua cukup membuat dirinya...
Hai para readers kembali lagi bersama Al dicerita LANGIT kali ini.
Sebelum kalian baca pastikan sudah memfollow akun wattpad aku ya. Terimakasih♥️
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jakarta, 06 Juli 20...
BYURR...
"ABANGG BANGUN!! RUMAH KITA KEBANJIRAN!!" Teriak Samudra adik Langit tepat di dekat telinga abangnya.
"ASTAGFIRULLAH! BANJIR?! MANA-MANA SELAMATKAN DIRI KALIAN! AAAAAA..." Teriak langit sambil berlari mutar-mutar diatas kasur. Ia masih belum sadar kalau dirinya sedang dikerjai oleh adik laknat nya itu.
"Hahahaha anjir muka lo bang, mirip Bagong banget hahaha." Tawa samudra diseisi ruangan itu, membuat langit tersadar dan memberhentikan acara lari-lari nya diatas kasur lalu menoleh tajam kearah adiknya.
"DASAR ADE SETAN LO YE!! DURJANA LO, NGERJAIN GUE YANG GANTENG DAN TIDAK BERDOSAHH INI!!" Teriak langit dengan rasa kesalnya yang sudah diatas ubun-ubun. Lantas langit segera turun dari kasurnya dan berusaha mengejar adiknya yang sudah melarikan diri ke lantai dasar karna takut terkena amuk abangnya.
Sesampainya di lantai dasar langit mengedarkan pandangannya mencari adik laknatnya itu. "WAHAI UDA LAKNAT, KELUAR LAH! GUE INGIN TANGKAP YOU!!" Teriak langit.
"Ada apa sih bang? Dari tadi bunda liat kamu teriak-teriak terus, kaya tarzan. You stressss?" Tanya bunda langit yang bernama Rinjani sambil membawa susu coklat serta roti untuk langit.
Langit itu sangat suka dengan susu coklat, dari warna pun ia suka warna coklat. Sebagai contoh, kamarnya yang ia desain sendiri dengan serba warna coklat. Aesthetic, kalau kata warga halu cogan virtual.
Kata langit, untuk sekarang ini ia akan selalu suka dengan susu rasa coklat. Tetapi, kalau sudah menikah susu putih dari narasumbernya juga boleh hahay.
"Bunda pungut Uda dimana sih?" Tanya langit yang masih kesal dengan adiknya. Uda itu nama panggilan kesayangan Langit untuk Samudra.
Rinjani yang mendengar ucapan langit kini sudah siap ancang-ancang ingin menjewer telinga langit, tetapi langit sudah lebih dulu berlari kembali ke kemarnya sambil mengambil susu serta roti yang berada di tangan bundanya.
"Padahal posisi gue pas buatnya bener deh, tapi kenapa otaknya langit bisa miring gitu ya?" Tanya bunda Rinjani pada dirinya sendiri sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, lalu kembali ke dapur untuk melanjutkan aktivitas membuat kue nya yang sempat tertunda.
📖📖📖
Langit duduk di meja belajarnya sambil meminum susu coklatnya. Ia melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 06:20. Sontak langit melototkan matanya, rasa kantuk yang sedari tadi menyuruhnya untuk kembali tidur, kini hilang dengan sekejap.