8

88 11 5
                                    

Assalamu'alaikum semuanya....
Baiklah, kita langsung saja ya.

Bismillahirrahmanirrahim

Happy reading!

***

Siang ini, keluarga Arendra sedang ada di Mall yang berada dipusat kota Bandung. Seluruh anggota keluarga Arendra ada di sana kecuali Raffa. Mereka berencana ingin menonton bioskop terlebih dahulu.

Saat ini mereka berkumpul didepan parkiran mall untuk menunggu kedatangan Raffa. Sebenarnya bisa saja mereka langsung menuju ke bioskop, tetapi hal itu tidak diperbolehkan oleh Ana. Ana yang bersikeras ingin menunggu kedatangan sang pamannya, Raffa.

"Grandma," kata Ana sambil menggoyangkan kecil lengan Rania.

"Iya sayang, ada apa?" Melirik ke arah Ana.

"Apa uncle Afa akan datang, grandma?"

"Pasti datang. Mungkin sebentar lagi, jadi jangan sedih ya," kata Rania sambil mengusap rambut Ana lembut. Ana yang mendengarnya pun hanya mengangguk.

"Anak pintar. Kalau gitu, kita beli permen kapas itu yuk." Menunjuk kearah penjual permen kapas.

"Ayuk"

Rania tersenyum melihat Ana bahagia lagi. Entah kapan Raffa akan datang. Padahal tadi pagi ia sudah memberitahunya untuk datang pukul 2 siang, tapi sekarang sudah pukul 2 lewat 15 menit.

"Raka, Alice, Mama bawa Ana sebentar ya, kami mau beli permen kapas di sana," kata Rania

"Iya ma, kalau gitu hati-hati ya, Ma," balas Alice dan Raka hanya mengangguk menyetujui.

"Yuk sayang,"

***

Sebuah mobil sport putih sedang melaju di alun-alun kota Bandung. Membelah jalanan yang ramai dengan kecepatan rata-rata. Pada akhirnya mobil tersebut berhenti disebuah mall besar yang ramai dikelilingi oleh penduduk kota Bandung.

Tampak keluar seorang pria tampan dengan kacamata hitamnya yang menambah kesan tampan dan menjadi ciri khas dari pria itu. Sambil membenarkan jas kerjanya, ia membuka kacamata hitamnya itu untuk mencari keluarganya.

Pria ini tidak akan datang ke mall jika tidak punya tujuan khusus. Ia datang hanya karena permintaan sang keponakan satu-satunya yang sangat ia sayangi. Kalian tau siapa pria itu? Dia adalah Raffa. Dosen muda dengan sejuta kharisma nan mempesona, yang membuat kamu hawa tergila-gila dengan pesonanya.

Seperti sekarang saat ia berjalan meninggalkan parkiran mobil, para pengunjung mall memperhatikan Raffa dengan tatapan yang bisa diartikan terutama para gadis-gadis.

"Grandma lihat. Itu uncle Raffa, 'kan?" Menunjuk kearah parkiran.

"Iya ana, itu paman kamu. Dia santai saja ya jalannya. Padahal banyak yang memperhatikannya." Rania heran sendiri melihat putra bungsunya itu, terlalu santai dengan keadaan.

"Iya, grandma. Itu karena uncle terlalu tampan. Orang tampan seperti Uncle pasti tidak mudah mencari pasangan, hehe ...," kata Ana sambil terkekeh.

"Ishh...kamu ini ada-ada saja. Kamu itu masih kecil, belum saatnya tau yang beginian," kata Rania menasehati. Entah siapa yang mengajari cucunya itu tentang begituan. Rania yakin pasti itu ulah Raka. Benar-benar tuh anak.

"Hehe..."

"Ya udah, kita kembali ketempat tadi yuk. Tuh liat, paman kamu mau kesana juga."

"Iya, grandma ...." Sambil memegang tangan Rania dan pergi kembali ketempat parkiran mall.

RAFFATTA  (On Going)Where stories live. Discover now