1.

175 30 61
                                    

Assalamualaikum.
Apa kabar readers semua.

Sebelum membaca cerita saya yang garing atau gaje ini, alangkah baiknya kita baca basmallah.

Bismillahirrahmanirrahim...

Happy reading!

⭐⭐⭐

Ruangan Pak Raffa

10 menit diruangan Raffa sudah membuat Ara bertambah kesal. Bagaimana tidak. Semenjak dia datang diruangan ini, Ara hanya disuruh duduk oleh Raffa sampai pekerjaannya selesai.

Ya Allah, ngatain dosen sendiri dosa nggak ya. Dari tadi gw disini kayak jadi patung aja, nanya malah dikacangin mulu, mau keluar malah pintu udah dikunci ama dia, bosannya... . Kalau cuma nyuruh nemenin dia kenapa harus gw sih, kan bisa suruh pacar atau istrinya gitu, menyebalkan. Untung aja hari ini gak kerja, kalau nggak udah dipotong gaji gw. Hufft...sabar Ara, orang sabar disayang Allah. Tapi gw laper....mudah-mudahan maag gw gk kambuh lagi. Sabar ya cacing-cacing disana, nanti pas pulang baru gw kasih makan, enggak lama kok.

"Ngapain kamu liatin saya seperti itu?"

"Kenapa? Bapak nggak suka? Saya ini lagi marah lo, Pak. Kenapa bapak manggil saya?"

"Saya gk manggil kamu. Saya cuma ngirim pesan sama kamu,"

Itu sama saja bambank_-

"Iyain dah. Kenapa bapak nyuruh saya kesini. Saya udah belain ninggalin makanan saya karena untuk kesini, eh taunya pas sudah disini saya malah dikacangin. Mending saya gk datang aja tadi."

"Oh,"

"Ha! Saya bicara panjang lebar, bapak cuma jawab 'Oh' doang? Keterlaluan."

"Sudah siap bicaranya? Sekarang saya yang akan bicara. Jangan kamu potong!" ujar Raffa

"Saya menyuruh kamu kesini untuk bantu saya periksa tugas adik tingkat kamu. Kamu tidak lupa kan kalau kamu ini sekarang sudah jadi Asdos saya. Saya tidak peduli mau kamu belom makan atau sudah, yang penting jika saya menyuruh kamu, kamu harus nurut karena saya TIDAK MENERIMA PENOLAKAN," tegas Raffa

"Sudah kan Pak, sekarang saya mau jawab," kata Ara

"Pertama, saya tidak mau meriksa tugas sebanyak itu karena itukan tugas dosen, bukan saya. Kedua, saya tau saya sudah jadi Asdos bapak, kalau bukan karena paksaan saya ogah jadi Asdos. Jadi intinya, saya mau pulang, mending rebahan dirumah lagi dari pada saya disini, buang-buang waktu aja. Saya permisi Pak." Ara pamit sambil membawa bukunya.

RAFFATTA  (On Going)Where stories live. Discover now