13 - 🔓

665 139 1
                                    

10.53 am

Drttt...drrtt..drrttt...

Kamu melihat layar ponselmu langsung bangun dari tidur dan menggeser ikon hijau untuk menerima telfon dari seseorang.

"Hallo? Jihoon, kenapa?" ujarmu sembari mengucak matamu pelan.

Kamu berlari menuju halte dekat rumahmu panik. Semalam ini Jihoon menelfonmu untuk menemuinya dihalte. Dan hal yang membuatmu khawatir adalah, Jihoon, laki laki itu dalam keadaan mabuk.

Kamu melihat sosok laki laki yang tidak asing bagimu itu tengah duduk dihalte dengan setengah kesadarannya. Kamu berjalan menghampiri laki laki itu dan langsung memeluknya.

"Jihoon, lo ngapain aja si? Lo gak tau gue khawatir liat lo kaya gini hah?!" ujarmu sembari menangis pelan.

"Please jangan kaya gini lagi, Hoon." Kamu belum melepaskan pelukanmu namun Jihoon mendorong tubuhmu menjauh darinya.

"Jangan peluk gue Freya," ujar Jihoon dengan mata tertutup.

"Lo itu cuman cewek yang gak tau apa apa." Sarkas Jihoon membuatmu menatapnya tidak percaya.

"M-maksud lo apa?"

"Gak usah sok polos! Lo itu cuman tempat gue gabut asal lo tau!" Rancau laki laki itu dan kamu langsung menggeleng pelan.

"Dan gue gak pernah cinta sama cewek kaya lo!"

Jihoon tertawa keras. "Selama ini lo itu cuman dibegoin sama gue... tapi lo percaya sama yang gue bilang hah? Hahahaha..."

"Dasar naif!" makinya membuatmu menangis sejadi jadinya.

"Lo itu gak ada apa apanya sama Ayyara yang cantik dan juga kaya, dan... satu lagi... lo itu cewek yang suka ngekang orang lain sesuka lo!"

"Lo... gak pantes pacaran.. sama gue." ujar Jihoon setelah itu jatuh pingsan.

Kamu melihat Jihoon yang sudah tergeletak diatas tanah menutup wajahmu sembari menangis kencang. Semudah itu kah Jihoon mengungkapkan semuanya padamu?

Kenapa dia hanya diam jika selama ini sebenarnya Jihoon tidak benar mencintaimu, lantas apa artinya pengakuan itu jika dia memang tidak sungguh merasakannya pada dirimu?

"Kenapa?" gumammu pelan.

"Itu.. semua karna gue iri sama Hyunsuk, gue mau hidup dia hancur supaya dia ngerasain apa yang pernah gue rasain selama ini," ujar Jihoon dengan suara pelan.

Kamu menghapus air matamu pelan langsung menelfon teman Jihoon menggunakan ponsel laki laki itu.

"Hallo kenapa bro?"

"Lo bisa kesini gak?" ujarmu membuat sang penerima telfon memekik terkejut.

"Heh lo ganti gender Ji? Kok suara lo jadi perempuan?" ujar Junkyu.

"Ck. Ini gue (y/n)."

"Owh bilang dong dari tadi, kaget gue Jihoon ganti gender." cerocos laki laki itu. "By the way kenapa hpnya bisa ada di elo?"

"Gak usah banyak tanya, lo bisakan ke rumah gue sekarang? Ralat, maksudnya halte deket rumah gue."

"Mau ngapa--"

"Jihoon mabuk, gue gak bisa anter dia pulang sendirian. Lo kesini sekarang kim junkyuu!"

Junkyu akhirnya menurut dan langsung mematikan ponselnya untuk segera pergi menyusul dirimu.

Kamu menatap wajah Jihoon yang sudah tertidur itu langsung menaruh ponselnya ke dalam saku jaket Jihoon. "Makasih banyak kenangannya Park Jihoon," ujarmu menghela nafas pelan.

Junkyu tiba ditempat kalian dan langsung menolong dirimu membawa Jihoon pulang ke rumahnya menggunakan mobil laki laki itu.

"Lo mau gue anter pulang?" tawar Junkyu dan kamu langsung menggeleng.

"Rumah gue deket, makasih ya Jun udah bantuin," ujarmu tersenyum tipis.

"Sama sama, eh tapi (y/n) lo beneran gak papa?" ujar Junkyu tidak yakin karna melihat wajahmu yang semakin pucat sehabis nangis sebelumnya.

"Gue gak papa, lo bisa balik sekarang. Gue duluan," ujarmu langsung berjalan menjauh dari sana dan pulang ke rumah.

Junkyu yang merasa sesuatu telah terjadi disini pun hanya bisa menunggu penjelasan dari temannya itu.

Kamu berjalan sendirian sembari mengusapkan tanganmu berkali kali agar merasa hangat. Kenyataan pahit yang kamu terima malam ini sungguh menakjubkan.

Menyakitkan dan sangat menusuk.

Jika itu yang Jihoon inginkan, lantas bagaimana bisa laki laki itu tidak pernah merasa cukup dengan apa yang dimilikinya?

Choi Hyunsuk. Sepertinya kamu akan merasa malu jika bertemu dengan Hyunsuk lagi, apalagi setelah bertemu dan mendengarkan penjelasan Jihoon tadi, itu membuatmu sama seperti orang bodoh sekarang.

Kamu sudah sampai didepan rumah hendak membuka gerbang namun netramu teralihkan menangkap sosok laki laki yang berdiri didepan gerbang rumah itu sembari tersenyum ke arahmu.

"Hyunsuk?" sebutmu pelan.

Laki laki itu berjalan kehadapanmu tanpa memberikan jarak sedikitpun diantara kalian. "Maaf Feya," ujar Hyunsuk yang langsung memeluk tubuhmu erat.

Kamu terkejut melihat Hyunsuk yang tiba tiba memelukmu seperti ini. "Maaf buat semua yang aku lakuin selama ini sama kamu," ujarnya lagi.

Kenapa malah Hyunsuk yang minta maaf disini? Apa yang menjadi salahnya? Bukankah seharusnya dirimulah yang harus melakukannya?

"Untuk apapun yang udah buat kamu kecewa dan sakit hati, aku minta maaf untuk itu semua. Walaupun luka itu gak bisa aku hilangkan, tapi aku bakal ganti sama semua rasa sayang aku sama kamu."

🌊🌊🌊

Aku harap kalian suka😭maaf kalo kurang memuaskannn:( jangan lupa votement guys🌷✨💙

Ex [Hyunsuk X You]Where stories live. Discover now