05 - 🔓

707 159 7
                                    

(Y/n) dan Jihoon sampai disebuah Mall yang berada di jakarta. Mereka berdua mengunjungi mall sembari menghabiskan waktu berdua.

"(Y/n) mau main kesana gak?" tawar Jihoon pada dirimu yang sedari tadi menggenggam tangannya.

"Oh, boleh," kamu menganggukkan kepala lucu.

Jihoon membawa dirimu masuk ke dalam teamzone untuk membeli koin terlebih dahulu.

"Mau main apa?" ucap Jihoon. "Gimana kalo main itu?" tunjukmu pada salah satu permainan yang ada disana.

Semacam vidio game yang dimainkan secara perorangan. Kalian berdua lantas menaiki motor mainan itu untuk memulai permainan.

"Yang kalah traktir es krim?" tantang Jihoon.

"Siapa takut," balasmu membuat kalian berdua terkekeh dan langsung terfokus dengan game masing masing.

Dironde pertama terlihat kamu yang sangat antusias membuahkan kemenangan pada babak awal.

Seiring berjalannya waktu akhirnya tiba dironde terakhir Jihoon maju digaris terdepan meninggalkan dirimu yang masih dibelakangnya bersama pemain lain.

"Yeaaayyy kalah, (y/n) traktir es krim!" pekik Jihoon sembari tertawa menang.

Kamu mempout bibir lucu. Padahal kamu sudah berniat mengalahkan Jihoon namun sudah lebih dulu dikalahkan oleh laki laki itu.

"Gak usah cemberut, lain kali kita tanding lagi, pasti kamu kalah," kekeh laki laki itu sembari mengacak rambutmu gemas.

"Ayo main basket, abis itu kita makan," ucap Jihoon dan kamu hanya mengangguk mengikuti langkah Jihoon menuju permainan selanjutnya.

Kalian berdua bermain dengan sangat antusias seakan semuanya hanyalah bisu.

Kamu menatap Jihoon yang tengah tersenyum ke arahmu melempar ke dalam keranjang yang ada dihadapan kalian.

"Kamu suka matcha ya?" tanya Jihoon saat kalian berada dijalan menuju restoran yang ada didalam mall.

Kamu mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Gak papa soalnya kamu mirip matcha depan aku," ujar Jihoon membuat dirimu memukul lengan laki laki itu pelan.

"Kayanya makan disana aja deh," ucapmu menarik lengan Jihoon pelan.

Kalian berdua masuk ke dalam restoran, memesan terlebih dahulu setelah itu pergi mencari tempat duduk yang ada disana.

"(Y/n)."

"Iya?"

"Tanggal lahir kamu berapa?"

"26 januari 2000, kenapa?"

"Owh pantesan mirip bunda," ucap Jihoon menganggukkan kepalanya.

"Bunda siapa?" Kamu mengerutkan kening, setaumu ulang tahun Mama Jihoon berbeda dengan dirimu.

"Bunda dari anak anak kita," balas Jihoon membuat dirimu malu seketika.

"(Y/n), cita cita kamu waktu kecil pengen jadi apa?" tanya Jihoon yang mulai melontarkan ucapannya.

"Emm.. jadi arsitek."

"Kayanya gak cocok deh, aku boleh rekomen?"

"Jadi apa?"

"Kamu kerja digoogle deh."

"Lho kenapa?"

"Karna yang aku cari semuanya ada dikamu," balas Jihoon sembari terkekeh.

"Hoon! Belajar dari siapa coba gombal kaya gitu," protesmu sembari mencubit lengan Jihoon membuat laki laki itu meringis pelan.

"Sakit yanggg."

"Dih apaan kali." Kamu merotasikan mata malas, Jihoon yang ada dimalam ini sangat berbeda dengan sebelumnya.

Lebih menyukai sebuah gombalan dan bualan yang sangat jarang dia lontarkan pada dirimu.

"Owh ya besok jemput aku lagi ya?" ucapmu setelah pesanan kalian datang.

Sementara fokus Jihoon menatap ponselnya sembari tersenyum manis. "Jihoon?"

"O-owh iya, emm.. aku ke toilet dulu ya sebentar," ucap Jihoon dan kamu hanya mengangguk singkat.

Jihoon pergi meninggalkan dirimu setelah itu kamu menunggunya selama dia dikamar mandi.

Di 1 jam pertama kamu masih menunggu Jihoon kembali namun dia tak kunjung datang kesini.

Menghembuskan nafas pelan. Tidak lama seorang pelayan datang menghampiri dirimu untuk segera membayar makanan kalian karna restoran akan segera tutup.

"Ahh iya mbak maaf, ini uangnya. Permisi," pamitmu lantas segera pergi setelah memberikan uangnya.

Kamu tidak melihat Jihoon yang ada dikamar mandi restoran atau dimanapun. Terlebih handphone Jihoon tidak bisa kamu hubungi lagi.

"Maaf kak mallnya mau tutup, anda bisa keluar sekarang," ucap pegawai mall yang ada disana.

Kamu tersenyum kecil lantas keluar Mall, cuaca malam ini sungguh dingin karna hujan turun begitu derasnya.

Kamu meringis kecil, apakah Jihoon benar benar meninggalkan dirimu sekarang? Tapi kenapa dia setega itu sampai melupakan dirimu.

Kamu berjongkok didepan Mall itu sembari memeluk kakimu karna kedinginan. Tidak ada lagi kendaraan yang lewat karna ini benar benar sudah malam.

Bagaimana kamu akan pulang?

Kamu menunduk menatap bayanganmu dari genangan air yang ada diatas tanah.

"Gue sendirian," lirihmu hampir meluncurkan cairan putih itu dari kelopak matamu.

Sampai sebuah payung yang melindungi dirimu dari air hujan, menatap ke atas melihat wajah Hyunsuk yang tengah tersenyum ke arahmu.

"Kamu gak sendirian, karna aku selalu disamping kamu."

Ex [Hyunsuk X You]Where stories live. Discover now