08 - 🔓

634 144 5
                                    

Pagi ini gue pergi ke sekolah bareng Jihoon karna laki laki itu jemput gue pagi ini. Setelah ngilang satu hari kemarin sekarang dia baru punya waktu berdua sama gue.

Kita berdua jalan menuju kelas bersamaan, tangan gue masih setia Jihoon genggam seperti biasanya.

"Kenapa kemarin gak ngabarin gue kalo lo pergi ke panti asuhannya bunda?" ujar gue pada Jihoon.

Dia bilang kalo kemarin Jihoon sempet pergi ke panti asuhan bundanya. Padahal gue juga pengen kesana karna udah lama gak ketemu bunda Jihoon.

"Aku perginya mendadak, lagi pula aku gak mau ganggu waktu liburan kamu," jawab Jihoon.

Gue cuman ngangguk paham. Gue ngeliat Hyunsuk yang baru aja ngelewatin kita berdua dengan wajah yang sedikit ditekuk saat dia lihat Jihoon.

Tatapan tajamnya senantiasa tertuju ke arah Jihoon membuat gue risih sendiri. "Gak usah dipikir, ayo ke kelas," ujar Jihoon menarik lengan gue pelan.

><><><

Gue dan Jihoon duduk dikursi kantin berdua. Kali ini kita mutusin buat istirahat bareng setelah sekian lamanya Jihoon yang selalu sibuk entah ngapain.

"Buka mulutnya," ujar Jihoon dan gue cuman nurut saat dia mulai nyuapin gue.

Saat gue enak enak makan, tiba tiba seseorang sengaja numpahin es punya gue ke lengan seragam gue.

Pyuurr

"Anjir Ayya lo apa apaan sih?!" seru gue gak terima.

Jihoon juga kaget saat ngeliat gue yang tiba tiba disiram sama Ayya. Cewek itu tersenyum licik. "Ups.. maaf tangan gue keseleo," ujar Ayyara.

Gue natap perempuan itu tajam. Dia berhadapan sama orang yang salah.

Pyuur

Gue lempar es Jihoon ke seragam Ayyara membuat cewek itu basah kuyup sekarang. Gue ketawa kecil, perempuan kaya gitu gak bisa terus gue biarin.

"Sorry, tangan gue keseleo tadi," kata gue ngikutin apa yang Ayya ucapin sebelumnya.

Selama ini dia deketin Jihoon dan gue cuman diem aja. Sekarang dia bully gue terang terangan didepan Jihoon dan gue gak akan segan untuk balas.

Semua orang menatap ke arah meja kita. Ayya menarik rambut gue ngebuat gue ngeringis kesakitan. "Ayya lepasin anjir!"

"Ini balasan buat lo yang udah rebut Jihoon dari gue!" serunya dengan nada tidak terima.

"Ngaca! Seharusnya lo malu rebut pacar orang lain Ayyara!" sahut gue gak kalah kerasnya.

"(Y/N)!" bentak Jihoon yang ngebuat gue sangat kaget sekarang. "Lo gak berhak bentak Ayya kaya gitu!" ujar Jihoon langsung narik tangan Ayya dan pergi dari sana.

Sedangkan gue? Gue diem natap Jihoon yang mulai pergi bersama Ayya. Gue bener bener terkejut sama yang Jihoon lakuin tadi.

Dia juga bentak gue? Dan lebih membela Ayya dari pacar pacarnya sendiri? Wow, gue sungguh gak percaya semua ini.

Laki laki yang notabenenya adalah pacar gue sendiri berani ngebentak gue didepan orang orang? Ini seperti luka yang gak berdarah.

"Ayo ikut gue," ucap seseorang yang gue yakin itu adalah suara Hyunsuk.

Gue noleh ke arah laki laki itu. "Gue gak butuh kasian lo Hyun," ucap gue sarkas.

"Tapi semua yang gue lakuin bukan karna gue kasian sama lo Fey," ucap Hyunsuk tegas.

Gue tau laki laki itu menggantukan kata katanya ngebuat gue nahan nafas sampai akhirnya gue bisa mendengar kata kata yang keluar dari bibir Hyunsuk.

"Itu karna gue tulus sayang sama lo Feya," lanjut Hyunsuk yang ngebuat gue kaget bukan main.

Ex [Hyunsuk X You]Where stories live. Discover now