Chapter fourteen

135 26 0
                                    

Myung Joon melangkah mendekati Ki Young. "Sepertinya kalian habis bersenang-senang."

Ujung bibir Ki Young terangkat. Dalam hatinya ia heran kenapa dia tiba-tiba muncul di sini. "Tentu."

"Aku melihatmu di acara wisuda tadi pagi." Myung Joon menatap Ki Young dingin. "Juga melihat kamu membawa pergi Joo Hyun."

Ki Young memasukkan tangannya ke saku celana. "Memang kenapa?"

"Ia datang di acara wisudaku, dan kamu tiba-tiba mengacaukannya, membawanya pergi. Apa maksudmu?"

"Tanyakan pada dirimu sendiri. Apa yang aku dan Joo Hyun lihat. Kamu membawa calon istrimu ke acara dan bersikap mesra disana."

Kening Myung Joon berkerut. "Apa?"

Ki Young menyeringai. "Simpulkan sendiri kenapa aku memutuskan tidak menghampirimu. Ah iya, Joo Hyun juga setuju untuk ikut denganku. Kalau ia memang mau menemuimu kenapa ia tidak mengelak saat aku membawanya pergi?"

"Apa maksudmu?"

"Kamu bisa menangkap maksudku." Ki Young balas menatap Myung Joon. "Oh iya, happy graduation. Titip salamku ke Alice."

Ki Young memalingkan tubuhnya saat Myung Joon menangkap lengannya. "Kalian pacaran?" pertanyaan itu meluncur begitu saja dari mulutnya

Mendengar pertanyaan itu Ki Young tersenyum. Ia akhirnya tahu isi hati Myung Joon yang sesungguhnya. "Aku masih berusaha. Yang pasti, aku menyukainya."

Myung Joon mengepalkan tangannya mendengar pengakuan Ki Young barusan.

Ki Young lalu masuk ke dalam mobilnya. Di depan pintu mobil ia menoleh, "Aku akan membuatnya menyukaiku."

Myung Joon menahan kesal sambil melihat mobil Ki Young menghilang dari pandangan.

Mata Myung Joon mengarah ke bangku taman di depan apartemen, tempat ia menunggu Joo Hyun berjam-jam. Ia memandangi buket bunga hadiah dari Joo Hyun. Bunga itu masih segar, dengan kartu ucapan yang masih rapi juga.

Ia melihatnya. Melihat Joo Hyun yang bergerak mundur menoleh ke belakang lalu Ki Young muncul dan memeluknya erat. Ki Young menatapnya sinis dari jauh dengan Joo Hyun di pelukannya. Hampir saja Myung Joon berlari menyusul mereka, tapi Na Rae noona menarik lengannya. Ia terjebak. Alice terus di sebelahnya, membuat ia tidak bisa berkutik. Sampai ia bisa melarikan diri sebentar ke tempat parkir, menyusul Joo Hyun, tapi ia sudah tidak ada. Myung Joon hanya menemukan buket bunga di atas kursi, dengan tulisan tangan Joo Hyun di secarik kartu ucapan. Hati Myung Joon nelangsa.

Karena itu ia memutuskan menemui Joo Hyun, tentu setelah Na Rae noona dan Alice pergi. Tapi apartemennya terkunci, dan ia menunggu berjam-jam di kursi taman ini. Sampai akhirnya ia melihat Joo Hyun tiba, dengan si brengsek Ki Young.

Melihat Ki Young memeluknya, melihat Joo Hyun keluar dari mobilnya, rasanya aneh. Ia tidak rela Joo Hyun tersenyum pada laki-laki itu.

Tapi ia siapanya Joo Hyun? mana berhak ia atas Joo Hyun dekat dengan Ki Young sekalipun.

Myung Joon menatap buket bunga itu. Lalu memandang lantai lima apartemen itu, melihat kamar Joo Hyun yang lampunya sudah menyala. Niatnya bertemu dengan Joo Hyun sirna sudah. Ia pulang dengan sia-sia.

~~~

Hari demi hari berlalu. Kegiatan sehari-hari Joo Hyun padat kembali. Kuliah dan bekerja. Kesibukannya membuat rasa sedih Joo Hyun sedikit memudar.

Suasana cafe sudah mulai sepi, hanya ada ia dan seorang karyawan lainnya. Karyawan ini yang selalu menutup cafe, ia yang membawa kunci cafe. Joo Hyun sedang mengelap meja saat seseorang masuk ke dalam cafe.

ReasonWhere stories live. Discover now