Bab 26 (Menginap? Ehm!)

5.9K 491 35
                                    


Bismillah, semoga banyak yang suka hehe


Hai kalian, masih ingat cerita ini nggak?

Maaf yee lama banget absennya. Kangen ngggak? (Nggak lah)

Gapapa santuy aja.


 ***

"Nak, besok Kismi sekolahnya libur ya Nak? Ummi jemput ya, kangen nih!" ujar Ummi Aminah dari seberang telpon sana. Kismi mematung. Hari sudah sore, jika Ummi Aminah menjemputnya sekarang dapat dipastikan dia pasti akan dipaksa menginap disana. Tidak mungkin tidak.

"Kis?"

"Eh, iya Ummi?"

"Ummi jemput Kismi ya, besok kan sekolahmu libur, sekali-kali kamu menginap disini. Biar bisa belajar bareng Fahri juga!" Kismi menggaruk kepalanya yang memang gatal. Dugaannya tepat sasaran. Seminggu sudah berlalu sejak kenyataan itu terungkap. Banyak hal yang sudah Kismi mulai biasakan, senyumnya kembali merekah, tingkahnya kembali lincah, pembawaannya kembali ceria, pertemannya dengan Fahri juga mulai biasa saja seperti sedia kala, bahkan seringkali juga dia telponan dengan Ummi Aminah dan menanyakan berbagai hal kepadanya.

Karena bagaimanapun keadaanya, hidup akan terus berjalan.

Tapi tidak dengan Kapten Gibran. Sejauh ini mereka tidak saling bertukar informasi secara langsung. Gibran mengetahui kabar Kismi dari Umminya. Begitupun Kismi mengetahui kabar Kapten Gibran dari Ummi Aminah, meskipun sebenarnya mereka tak pernah saling menanyakan.

"Pripun? Kismi mau kah?"

"Hehe enggeh Ummi, Kismi mau!" jawab Kismi pada akhirnya, sungkan menolak.

"Ya sudah, sekarang Kismi siap-siap ya, Ummi langsung berangkat ini!"

"Enggeh Um, hati-hati, Kismi juga mau bilang sama Bunda dulu!"

"Enggeh pun, Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam Ummi!"

Selepas panggilan terputus, Kismi langsung menyandarkan bahunya di tembok, dadanya berdegup kencang. Bingung harus melakukan apa. Sebenarnya dia belum siap membaur dengan keluarga suaminya sejauh ini. Burung merpati yang beterbangan dari genteng satu ke genteng lainnya menjadi saksi atas kegugupannya.

"Kis, katanya pengen bakso? Itu Cak Min udah manggrok di depan gerbang!" Anita menghampiri Kismi, menemukan Kismi termenung dengan wajah memerah di balkon kamarnya. Ternyata bunyi tik-tok bakso Cak Min sedari tadi bagaikan angin lewat saja.

"Loh loh loh? Ada apa ha?"

Kismi menoleh, menatap wajah Bundanya.

"Bunda, gimana nih? Ummi Aminah sekarang mau jemput Kismi. Kayaknya disuruh nginep disana deh Bund!"

"Loh, yaudah cepet siap-siap sana! Jangan sampek nanti Ummi Aminah sampai sini kamu masih blagadus kayak gini!" Kismi merengut.

"Kismi bingung Bund, nanti disana mau ngapain aja! Masak jadi patung?"

"Haduh, itu nggak perlu dipikir, lakukan saja semua apa adanya, pokok jangan berulah yang aneh-aneh dan manut sama apa yang dikatakan Ummi Aminah."

"Tapi Bund, Kismi takut nggak kerasan terus nangis kejer-kejer tengah malem gimana hayo?"

"Hmm nggak mungkin itu Kis, kamu loh kerasan dimana-mana, nyantri kilat dimana-mana juga betah-betah wae!" Kismi cemberut, pipinya mengembang seperti bakpao yang baru diangkat dari pengukusan.

Kisah kasih Kismi (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now