30. The Boggart in the Wardrobe

178 27 1
                                    

1275 words

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

1275 words

Esoknya keadaan Emily sudah membaik. Gadis itu sudah menjalani aktifitasnya seperti biasa, tak lupa, dia juga berterima kasih atas cokelat yang diberikan Oliver.

Dan sekarang, disinilah Emily, bersama anak-anak Gryffindor dan juga Slytherin, di ruangan panjang berpanel penuh kursi-kursi tua yang berlainan, nyaris kosong. Mereka akan mengikuti pelajaran pertama Pertahanan terhadap Ilmu Hitam bersama Profesor Lupin.

"Nah," kata Profesor Lupin, memberi isyarat agar anak-anak ke ujung ruangan.

Di situ tak ada apa-apa, kecuali lemari tua tempat para guru menyimpan jubah ganti mereka. Ketika Profesor Lupin berdiri di sebelahnya, lemari pakaian itu mendadak berguncang, membentur dinding.

"Membuatmu penasaran ya," kata Profesor Lupin tenang, ketika beberapa anak melompat mundur ketakutan, "Berani menebak apa yang ada di dalamnya?"

"Itu adalah Boggart." jawab Dean Thomas dengan lantang.

"Bagus, Mr Thomas... Ada yang tahu seperti apa Boggart itu?"

Hermione mengangkat tangan.

"Tak ada yang tahu," katanya, "Boggart adalah pengubah-bentuk. Dia bisa berubah menjadi bentuk apa saja yang dia pikir paling menakutkan bagi kita. Sebab itu Boggart sangat-"

"Sangat menakutkan, betul, betul... Jadi, si Boggart yang duduk dalam kegelapan lemari ini belum berbentuk. Dia belum tahu apa yang membuat takut orang di balik pintu lemari. Tak ada yang tahu, seperti apa bentuk Boggart kalau dia sedang sendirian, tapi kalau kukeluarkan dia, dia akan langsung menjadi apa pun yang kita masing-masing takutkan."

"Ini berarti," kata Profesor Lupin, mengabaikan erang ketakutan Neville, "Keadaan kita sekarang ini menguntungkan sekali. Tahukah kau kenapa, Harry?"

"Eh- karena ada banyak orang di sini, dia tidak akan tahu sebaiknya memilih bentuk apa?"

"Persis," kata Profesor Lupin, "Untungnya, ada mantra sederhana untuk menaklukkan Boggart, tetapi memerlukan tekad yang kuat. Soalnya, hal yang benar-benar bisa menghabisi Boggart adalah tawa. Yang harus kalian lakukan hanyalah memaksanya berubah bentuk menjadi sesuatu yang kalian anggap lucu... Kita akan berlatih mantra ini tanpa tongkat dulu. Tirukan aku... riddikulus."

"Riddikulus!" seluruh kelas mengulangi.

"Bagus," kata Profesor Lupin. "Bagus sekali. Tapi itu bagian yang mudah. Soalnya, kata itu saja tidak cukup. Dan di sinilah kau masuk, Neville."

Lemari itu berguncang lagi, tetapi guncangannya kalah dibanding guncangan Neville, yang maju seakan menuju tiang gantungan.

"Baiklah, Neville," kata Profesor Lupin, "Apa yang paling membuatmu takut di dunia ini?"

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Where stories live. Discover now