"Baiklah, kau duduk saja disini, aku harus pergi ke gerbong depan dulu." kata Alex setelah mengantarkan Emily ke kompartemen kosong.
"You want to leave me alone here?! Memangnya apa yang akan kau lakukan disana?""Kau lupa? Aku seorang Prefek, Emily. Memangnya kalau ku tinggal sendiri kenapa, kau takut hm?"
Dengan cepat Emily langsung membalas, "Of course not! After all, why should I be afraid."
"Alright, kalau begitu aku pergi dulu." kata Alex sambil menutup pintu kompartemen.
Emily menghela napas kasar, bagaimana bisa dia lupa kalau Alex adalah seorang prefek. Dia pun duduk di dekat jendela. Tak lama, pintu kompartemennya bergeser terbuka menampilkan sosok anak lelaki berkacamata.
"Bolehkan aku duduk disini?" tanya anak berkacamata itu.
"Sure!" jawab Emily, anak berkacamata itu pun duduk di depan Emily.
"I'm Emily by the way, Emily Dawson."
"I'm Harry, Harry Potter."
Mendengar nama itu, Emily merasa tidak asing. Seperti pernah mendengarnya di suatu tempat- tapi dia tidak ingat itu dimana.Pintu kompartemen bergeser terbuka lagi dan anak laki-laki berambut merah masuk, seraya berkata, "Permisi, ada yang duduk di sini" tanyanya sambil menunjuk tempat duduk di depan samping Harry. "Tempat lain sudah penuh semua."
Harry dan Emily menggeleng dan anak itu duduk. Dia melirik Harry dan Emily, lalu cepat-cepat memandang ke luar jendela, pura-pura tidak melihat mereka berdua. Hening dan canggung.
"By the way, what's your name?" tanya Emily berusaha memecahkan keheningan.
"Ron Weasley." jawabnya.
"I'm Emily Dawson."
"I'm Harry, Harry Potter."
Ron terkejut, sambil berkata pada Harry, "Jadi, itu benar! Maksudku, apakah kau benar-benar memiliki...""Memiliki apa?" tanya Emily tidak sabaran.
"S-scar?" kata Ron setengah berbisik.
Harry menyibakkan poninya ke belakang untuk menunjukkan sambaran-kilatnya.
"Wicked!" kata Ron.
Emily baru mengingat sekarang, dia adalah anak yang pernah diceritakan oleh ibunya.
Tiba-tiba terdengar bunyi berkelontangan di lorong, lalu seorang wanita berlesung pipi tersenyum membuka pintu mereka dan berkata, "Anything off the trolley, dear?"
"No, thanks. I'm all set." jawab Ron, sambil menunjukkan roti isinya. Emily lapar, ia ingin membeli sesuatu tapi dia lupa meminta uang pada Alex.
"We'll take the lot." kata Harry tiba-tiba, sambil mengeluarkan uang di dalam sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎
Fantasy𝐈𝐍 𝐖𝐇𝐈𝐂𝐇 , 𝖺 𝗀𝗎𝗒 𝗐𝖺𝗌𝗍𝖾𝗌 𝖺 𝗅𝗈𝗍 𝗈𝖿 𝗌𝗍𝗎𝖿𝖿 𝗈𝗇𝗅𝗒 𝖻𝖾𝖼𝖺𝗎𝗌𝖾 𝗁𝖾'𝗌 𝖺 𝗋𝗂𝖼𝗁 𝖽𝗈𝗎𝖼𝗁𝖾 𝖺𝗇𝖽 𝖿𝗂𝗇𝖽 𝖺 𝗀𝗂𝗋𝗅 𝗐𝗁𝗈 𝗁𝖺𝗍𝖾𝗌 𝖻𝗎𝗍 𝖼𝗁𝖺𝗇𝗀𝖾𝗌 𝗁𝗂𝗆 𝖺𝗍 𝗍𝗁𝖾 𝖾𝗇𝖽.