21. The Very Secret Diary

111 19 2
                                    

Hermione tinggal di rumah sakit selama beberapa minggu

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Hermione tinggal di rumah sakit selama beberapa minggu. Ketika anak-anak kembali dari liburan Natal, desas-desus tentang ketidakmunculannya seru sekali, karena tentu saja semua mengira dia telah diserang. Begitu banyak anak yang datang ke rumah sakit, berusaha mengintipnya, sehingga Madam Pomfrey mengeluarkan tirainya lagi dan memasangnya di sekeliling tempat tidur Hermione, agar dia tidak malu sebab dilihat anak-anak dengan wajah berbulu.

Emily, Harry, dan Ron datang menengoknya setiap malam. Ketika semester baru dimulai, mereka membawakannya PR setiap hari.

"Kalau aku yang ditumbuhi kumis kucing, aku sih libur dulu belajarnya." kata Ron sambil meletakkan setumpuk buku di meja di sebelah tempat tidur Hermione pada suatu malam.

"Jangan bodoh, Ron, aku kan harus belajar supaya tidak ketinggalan," kata Hermione tegas, "Kurasa kalian belum dapat petunjuk baru?" dia menambahkan dengan berbisik, supaya Madam Pomfrey tidak mendengarnya.

"Belum," kata Emily muram.

"Aku begitu yakin Malfoylah orangnya," kata Ron, untuk kira-kira keseratus kalinya.

"Apa itu?" tanya Harry, menunjuk benda keemasan yang mencuat dari bawah bantal Hermione.

"Cuma kartu ucapan semoga cepat sembuh," kata Hermione buru-buru, berusaha menjejalkannya supaya tidak kelihatan.

Tetapi Ron lebih cepat darinya. Ron menariknya, membuka dan membacanya keras-keras: "Untuk Miss Granger, semoga lekas sembuh, dari gurumu yang cemas, Profesor Gilderoy Lockhart, Order of Merlin Kelas Ketiga, Anggota Kehormatan Liga Pertahanan terhadap llmu Hitam, dan lima kali memenangkan kontes Senyum-Paling-Menawan Witch Weekly." Ron mendongak, menatap Hermione jijik.

"Kau tidur dengan kartu ini di bawah bantalmu?"

Tetapi Hermione tak perlu menjawab, diselamatkan oleh kedatangan Madam Pomfrey yang membawakan obatnya untuk malam itu.

"Si Lockhart ini cowok penjilat yang paling memuja diri sendiri atau bagaimana sih?" kata Ron kepada Emily dan Harry ketika mereka meninggalkan kamar Hermione dan menaiki tangga menuju Menara Gryffindor.

"Si Filch," gumam Harry, ketika mereka bergegas menaiki tangga dan berhenti, menyembunyikan diri, memasang telinga tajam-tajam.

"Apakah ada anak lain yang baru diserang?" kata Ron tegang.

Mereka berdiri diam, kepala mereka condong ke arah suara Filch, yang kedengarannya histeris.

"...lebih banyak lagi pekerjaan untukku! Mengepel sepanjang malam, seperti aku tak punya cukup pekerjaan saja! Tidak, ini sudah kelewatan, aku akan ke Dumbledore..."

Langkah-langkah Filch menjauh dan mereka mendengar pintu ditutup keras-keras di kejauhan. Mereka menjulurkan kepala. Filch jelas baru saja berpatroli di tempat ia biasa berjaga. Mereka sekali lagi berada di tempat Nyonya Norris diserang. Dengan tatapan sekilas mereka sudah melihat apa yang membuat Filch berteriak-teriak. Genangan air membasahi sampai setengah koridor, dan kelihatannya air masih merembes dari bawah pintu toilet Myrtle Merana. Sekarang setelah Filch berhenti berteriak-teriak, mereka bisa mendengar tangisan Myrtle bergaung dari dinding-dinding toilet.

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin