26. Harry's Birthday

218 27 0
                                    

973 words

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

973 words

Saat itu sudah hampir malam, Emily sedang sibuk di meja belajarnya, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan gurunya untuk dikerjakannya selama liburan. Dia menggigit pena bulunya, memikirkan sesuatu yang bisa membantunya dalam menulis karangannya. Bukannya mendapatkan ide, dia malah teringat sesuatu.

"Tunggu," katanya sambil melepas pena dari mulutnya, "Hari ini tanggal berapa?"

Dia melihat kalender yang tertera di atas meja belajarnya dan terbelalak saat melihat angka yang dilingkari garis merah dengan keterangan di bawahnya: HARRY'S BIRTHDAY.

'Shit!"

Dia segera membuka laci meja belajarnya, mengambil sebuah kotak berwarna biru dongker dan langsung keluar kamar menuju ke kandang burung hantu yang berada di belakang rumahnya. Saat menuruni tangga dia menggerutu, "Bagaimana bisa aku melupakan hari yang paling ku tunggu-tunggu, padahal aku sudah menyiapkan ini dari lama, dasar Emily bodoh..." makinya pada diri sendiri.

Turun ke bawah, dia berlari melewati ibunya yang sedang memasak di dapur. Saat sudah sampai di kandang burung hantu, dia langsung mengeluarkan Felix dan menaruhnya di rumput. Emily mengambil kotak yang di bawanya tadi lalu memasukkannya ke dalam bungkusan berwarna coklat yang agak besar.

"Oh bagus, aku lupa lagi," kata Emily sambil menepuk dahinya pelan, lalu bergegas berlari kembali menuju kamarnya.

Saat sampai di kamar dia langsung mengambil kartu ulang tahun yang sudah di siapkannya dan surat yang telah di tulisnya dari beberapa hari yang lalu, sedikit merevisinya dengan permintaan maaf. Dia pun turun kembali ke bawah menemui Felix lalu memasukkan kartu ulang tahun dan surat tadi ke dalam bungkusan dan mengikat bungkusan itu di kaki Felix.

"Ini untuk Harry, Felix," kata Emily sambil mengelus kepala Felix, "Jangan sampai jatuh, oke."

Dia mematuk Emily dengan sayang lalu terbang menembus langit.

"Emily! Emily!" teriak Taylor dari dapur.

"Iya Mom..."

"Kemari, bantu Mom menyiapkan makan malam!"

"Baiklah..." kata Emily lalu berjalan masuk ke dalam dapur.

...

Sekarang Emily sudah berada di kamarnya lagi, mengerjakan tugas-tugasnya yang tertunda tadi. Karena sudah merasa lelah, dia membereskan meja belajarnya dan berjalan menuju balkon di kamarnya. Gadis itu memandang bintang-bintang yang bertebaran di langit malam yang cukup cerah sambil mengisap permennya. Dia selalu menyukai bintang-bintang atau pun benda langit lainnya. Bahkan Astronomi adalah pelajaran terfavoritnya.

Pandangannya menerawang memandang langit, baru beberapa detik kemudian Emily menyadari apa yang dilihatnya. Seperti siluet di latar belakangi bulan keemasan, dan semakin lama semakin besar, dia mengepakkan sayapnya menuju Emily.

Emily berdiri bergeming, memandang makhluk itu menukik makin lama makin rendah. Menyadari apa itu, dia langsung melompat minggir. Seekor burung hantu mendarat mulus di pegangan balkon kamarnya. Sementara yang satunya terbang melayang masuk ke kamarnya dan mendarat di atas tempat tidur Emily.

Burung hantu kedua, yang besar dan berbulu abu-abu, terguling lalu tergeletak tak bergerak. Emily langsung mengenali burung hantu yang itu— namanya Errol, dan dia milik keluarga Weasley. Buru-buru Emily berlari ke tempat tidur, mengambil bungkusan yang dibawanya, dan kemudian membawa Errol ke pegangan balkon bersama burung lainnya.

Emily tidak mengenali burung hantu pertama, yang tampan berbulu kecokelatan, tetapi dia langsung tahu dari mana datangnya burung ini, dia membawa surat yang ada lambang Hogwarts nya. Ketika Emily sudah mengambil kiriman yang dibawanya, si burung hantu menyisiri bulunya dengan lagak sok penting, merentangkan sayap, dan terbang keluar lewat jendela menembus kegelapan malam.

Emily duduk di tempat tidurnya, meraih bungkusan yang dibawa Errol, dua helai kertas terjatuh— sepucuk surat dan guntingan surat kabar. Guntingan surat kabar itu jelas berasal dari koran sihir, Daily Prophet, karena orang-orang dalam foto hitam putih itu bergerak-gerak. Emily memungut guntingan surat kabar itu, meratakannya, dan membaca:

KARYAWAN KEMENTERIAN SIHIR
MEREBUT HADIAH UTAMA

Arthur Weasley, Kepala Kantor Penyalahgunaan Barang-barang Muggle di Kementerian Sihir, berhasil memenangkan Hadiah Utama Undian Tahunan Galleon Daily Prophet. Mr Weasley yang gembira memberitahu Daily Prophet, "Kami akan menggunakan uang emas ini untuk melewatkan liburan musim panas di Mesir. Putra sulung kami, Bill, bekerja di sana sebagai penangkal kutukan di Bank Sihir Gringotts."

Keluarga Weasley akan melewatkan sebulan di Mesir, kembali pada awal tahun ajaranbaru di Hogwarts. Lima anak keluarga Weasley masih bersekolah di sana.

Emily meneliti foto yang bergerak-gerak itu, dan seringai lebar menghiasi wajahnya ketika dia melihat kesembilan anggota keluarga Weasley melambai-lambai kepadanya dengan penuh semangat, berdiri di depan piramida. Tak ada orang lain yang lebih layak memenangkan setumpuk besar uang emas daripada keluarga Weasley, yang sangat baik hati dan luar biasa miskin, pikir Emily. Dia memungut surat Ron dan membuka lipatannya.

Dear Emily,

Kau lupa yah kalau kemarin ulang tahun Harry, soalnya dia bilang padaku kalau kau tidak mengiriminya surat. Asyik sekali di Mesir. Bill membawa kami berkeliling makam-makam dan kau tak akan percaya kutukan-kutukan yang dilontarkan penyihir-penyihir Mesir kuno kepada mereka. Mum tidak mengizinkan Ginny masuk ke makam terakhir. Banyak kerangka Muggle bertebaran di situ. Muggle-muggle ini rupanya menerobos masuk, lalu kena kutuk, sehingga tumbuh kepala-kepala tambahan dan macam-macam lagi. Aku tak bisa percaya waktu Dad memenangkan Undian Daily Prophet. Tujuh ratus Galleon! Sebagian besar uang itu sudah habis untuk liburan ini, tetapi sisanya masih bisa untuk membeli tongkat baru untukku untuk tahun ajaran baru. Kami akan pulang kira-kira seminggu sebelum masuk sekolah dan kami akan ke London untuk membeli tongkatku dan buku-buku baru kami. Ada kemungkinan bertemu kau di sana? Cobalah datang ke London,

Sampai nanti—

NB: Percy Ketua Murid. Dia menerima surat pemberitahuannya minggu lalu.

Emily meletakkan kembali surat Ron dan mengambil bungkusan terakhir. Itu adalah surat dari Hogwarts. Emily melihat surat itu lebih tebal dari biasanya. la membuka amplopnya, menarik keluar lembar perkamen yang pertama dari dalamnya dan membaca:

Ms Dawson yang terhormat, Kami beritahukan bahwa tahun ajaran baru akan dimulai pada tanggal satu September. Hogwarts Express akan berangkat dari Stasiun King's Cross, peron sembilan tiga perempat, pada pukul sebelas.

Murid-murid kelas tiga diizinkan mengunjungi Desa Hogsmeade pada akhir-akhir pekan tertentu. Mohon formulir perizinan terlampir ini diserahkan kepada orangtua atau walimu untuk ditanda-tangani.

Daftar buku untuk kelas tiga terlampir.

Formulir Hogsmeade.

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Where stories live. Discover now