24. The Chamber of Secrets

84 18 1
                                    

4473 words

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

4473 words

Profesor McGonagall memberitahu mereka ujian akan dimulai pada tanggal satu Juni, seminggu lagi.

"Ujian?" lolong Seamus Finnigan. 

"Kami masih akan ujian?"

Terdengar ledakan keras di belakang Emily ketika tongkat Neville tergelincir, melenyapkan salah satu kaki mejanya. Profesor McGonagall mengembalikan keadaan meja itu dengan lambaian tongkatnya sendiri, lalu berpaling, mengernyit, kepada Seamus.

"Tujuan utama sekolah ini tetap dibuka pada saat seperti ini adalah agar kalian bisa menerima pendidikan," katanya tegas, "Ujian, karena itu, akan berlangsung seperti biasa, dan aku percaya kalian semua sudah belajar dengan tekun."

Terdengar banyak gumam memberontak di seluruh ruangan, yang membuat Profesor McGonagall mengernyit semakin galak.

"Instruksi Profesor Dumbledore adalah menjaga agar sekolah berlangsung senormal mungkin," katanya, "Dan itu, tak perlu kutunjukkan, berarti mencari tahu berapa banyak yang sudah kalian pelajari tahun ini."

...

Tiga hari sebelum ujian hari pertama, Profesor McGonagall menyampaikan pengumuman lain sewaktu sarapan.

"Ada berita baik," katanya, dan Aula Besar, alih-alih menjadi sunyi, malah meledak ribut sekali.

"Dumbledore akan kembali!" beberapa anak berteriak senang.

"Pewaris Slytherin sudah berhasil ditangkap!" pekik seorang anak perempuan di meja Ravenclaw.

"Pertandingan Quidditch akan diadakan lagi!" teriak Oliver penuh semangat.

Ketika hiruk-pikuk sudah reda, Profesor McGonagall berkata, "Profesor Sprout telah memberitahuku bahwa Mandrake-mandrake sudah siap dipotong, akhirnya. Malam ini, kita akan bisa menghidupkan kembali anak-anak yang sudah dibuat membatu. Tak perlu kuingatkan kepada kalian bahwa salah satu dari mereka mungkin bisa memberitahu kita siapa, atau apa, yang menyerang mereka. Aku berharap tahun mengerikan ini akan berakhir dengan kita menangkap si pelaku."

Anak-anak bersorak riuh rendah.

"Kalau begitu, kita tak perlu lagi menanyai Myrtle," kata Ron kepada Emily dan Harry, "Hermione mungkin punya semua jawabannya kalau mereka membangunkannya! Hati-hati saja, dia akan sewot sekali kalau tahu tiga hari lagi kita ujian. Dia belum belajar. Mungkin baginya lebih baik jika dia dibiarkan Membatu sampai ujian selesai."

Saat itu Ginny Weasley datang dan duduk di sebelah Ron. Dia kelihatan tegang dan gugup, dan Emily memperhatikan tangannya saling remas di atas pangkuannya.

"Ada apa?" tanya Ron, mengambil bubur lagi.

Ginny tidak mengatakan apa-apa, tetapi memandang ke sekeliling meja Gryffindor. Wajahnya menampakkan ketakutan.

𝐃𝐄𝐋𝐈𝐂𝐀𝐓𝐄 ☽︎Where stories live. Discover now