Chapter 3 #Hubungan Lika-Liku

Začít od začátku
                                    

"Zara? ada apa ya kok pagi-pagi banget datangnya." Jantung Zara berdetak sangat kencang. Zara takut mengatakan kepada sultan yang sesungguhnya.

"Kenapa kamu bingung, katakanlah yang ingin kamu katakan.

"Bolehkah saya masuk." tanya Zara

"Oh ya, saya sampai lupa menyilakan kamu masuk, silahkan masuk dulu Zara."

"Apa benar kamu akan menikah dengan Siska." untuk apa aku menahan diri seseorang yang aku cinta telah di miliki oleh orang lain

"Zara kamu bahagia kan?"

"Aku tak bahagia karena orang yang aku cinta sebentar lagi akan menikah dengan orang lain pada hal aku sangat mengharap dirinya kembali."

"Jadi kamu tak bahagia kenapa kamu menikah dengan orang itu?"

"Aku tak menikah, aku ingin kamu tau sultan, anak yang aku bawak ini adalah anak kamu."

Sultan terkejut mendengarnya.

"Apa benar ini anak ku?"

"Iya dua tahun yang lalu semasa kita masih berhubungan aku hamil aku tak berani mengatakannya kepada mu karena kamu meninggalkan ku dan tak ada kabar dari mu, aku selalu merindukan mu, aku harus menahan malu dan rasa kecewaan karena kamu sebentar lagi akan menikah."

"Aku tak tau ini anak ku, maafkan aku Zara."

Di peluk nya Zara dan Rehan dalam pelukannya. Sultan rasa bahagia bercampur haru, yang mereka rasa kan saat itu, tiba-tiba datang Siska melihat Sultan bersama seorang wanita dan seorang anak sedang berpelukan yang sangat erat, Siska terkejut. Siska tak menyangka akan seperti ini padahal hari ini mereka akan menikah, Siska sangat mencintai sultan, tapi apa yang di rasakan oleh nya hanya rasa kecewa yang ia dapatkan.

Akhirnya Siska memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Sultan. Mama Siska tidak setuju dengan keputusannya, tapi Siska harus melakukannya walaupun hati terluka, semua perlengkapan dan peralatan pernikahan akhirnya di bubarkan!!

Siska menemui sultan dan menanyakan, keseriusan dirinya kepada Siska.

"Sultan apakah kamu akan bahagia menikah dengan ku?" Sultan hanya bisa terdiam tanpa kata dan dia hanya menundukkan kepala.

"Kenapa kamu diam, kamu harus jawab jujur kepada ku, aku mencintaimu dan perempuan tadi itu dan anak yang di bawanya itu siapa kamu?"

"Aku minta maaf Siska aku telah berbohong kepadamu, sesungguhnya aku mencintai orang lain, aku bukan maksud untuk melukai hatimu, tapi aku harus jujur agar hati ini tidak lagi ada kebohongan di antara kita, wanita yang itu tadi adalah kekasih hatiku yang lama telah ku tinggal kan, hingga dia mempunyai seorang anak aku tidak mengetahui bahwa itu anak ku dan darah daging ku, aku sangat bersalah kepadanya, aku tak bertanggung jawab atas kesalahan ini."

Mengalir air mata Siska sewaktu sultan menceritakan semuanya. Sangat mengharukan.

"Siska maaf kan aku telah membuatmu kecewa." Siska menjawab.

"Aku mengerti sultan walaupun hati ini pedih aku harus melepaskan mu dan membiarkan mu dengan orang lain. Semoga kamu bahagia dangan orang yang kamu cintai"

Di saat itu suasana pun sangat sepi kata- kata yang di keluarkan oleh Siska membuat aku bersalah kepadanya.

"Apa benar ini rumah Mbak Zara?"

"ya, ini rumah saya ada perlu apa ya pak?"

"Saya di perintahkan oleh pak sultan untuk menjemput Mbak karena ada hal penting yang akan di bicarakan oleh pak sultan."

Zara akhirnya pergi menuju kerumah Sultan. Dalam perjalanan Zara melihat seseorang yang terletak di tengah jalan. Lalu Zara mengatakan kepada asisten Sultan.

"Pak berhenti ada kecelakaan." Mobil pun berhenti.

Zara terburu-buru keluar dari mobil untuk menolong orang kecelakaan di depan mobilnya, Zara melihat seorang gadis yang berlumuran darah di mukanya. Zara berteriak untuk mencari pertolongan.

Tak lama kemudian datang seorang bapak- bapak menolong gadis itu, lalu menggendongnya masuk kedalam mobil asistennya. Gadis itu di pangkunya oleh Zara dalam perjalanan. Gadis itu mengatakan kata-kata terakhirnya kepada Zara.

"Tolong kamu sampaikan kata maaf ku kepada seorang yang aku cintai dan aku mohon dia menikah dangan Wanita yang dia cintai, tolong sampaikan kepada sultan gunawan."

Di situ lah tertutup mata gadis itu dan nafasnya berhenti, Zara terkejut waktu gadis itu mengatakan nama sultan, Zara menebak bahwa ini adalah Siska, dia adalah calon isterinya sultan tapi gadis ini telah pergi jauh dan tak pernah kembali lagi.

Sesampainya mobil kerumah sakit, Zara sangat sedih mengingat kejadian tadi. Zinta tanpa aba-aba menghubungi sultan agar sultan menuju kerumah sakit. Sultan tak banyak tanya, sultan hanya menduga terjadi hal buruk kepada Zara. Sultan terburu-buru membawa mobilnya menuju ke rumah sakit.

Sesampainya sultan di rumah sakit dia melihat seorang gadis terlentang di ruang kamar jenazah, dia pun melangkah melihat jenazah itu, dia tak menyangka bahwa gadis itu adalah Siska dan disitu lah Sultan meneteskan air mata.

Jenazah Siska akhirnya di makamkan di kampung halamannya, di Sulawesi. Tangisan yang membanjiri seluruh pipi orang yang sangat menyayangi Siska. Zara bersama sultan juga ikut memakamkan jenazah Siska.

Selesai pemakaman jenazahnya Siska, Sultan dan Zara menuju pulang karena Sultan melihat Zara sangat terpukul dengan kepergian Siska. Sultan mengatakan kepada Zara jangan menangis.

"Zara, mungkin ini takdir yang telah di atur oleh tuhan."

Mobil sultan berhenti di halaman rumahnya, zara. Zara berkata kepada sultan.

"Terimakasih kamu telah mengantar aku pulang." Sultan menjawab

"Iya sama-sama, Zara ini adalah kewajiban ku."

"Kamu tidak singgah dulu sebentar?"

"Terimakasih Zara, tapi aku buru-buru karena ada keperluan di kantor."

"Oh ia nanti malam ada waktu atau tidak? kalau ada aku ingin mengajak kamu makan malam bersama."

"Em, ia boleh kebetulan nanti malam aku tidak kemana-mana."

"Jadi kamu mau kan nanti malam aku jemput jam 19:30."

Selesai pembicaraan, sultan berpamitan, tiba-tiba tangisan Rehan terdengar oleh Zara, Zara mengambil Rehan untuk menidurkannya.

Siang pun berlalu dan malam pun tiba, Zara sangat bahagia karena dia akan berkencan dengan sultan yang dulu kekasih hatinya yang menghilang sekarang dia kembali lagi dalam hidupnya. Zara memakai gaun yang sangat cantik dan warna favorit sultan.

Jam 19:30 sudah menunjukkan, suara mobil sultan terdengar oleh Zara, hati Zara sangat senang, sultan mengetuk pintu dan Zara membuka pintu dengan senang hati, Sultan berkata.

"Kamu sudah siap?"

"ya sudah" Sultan mengajak Zara kedalam mobil untuk pergi tempat tujuan di suatu Restoran favorit mereka.

Sesampai mereka di Restoran sultan duduk di samping Zara dan diapun mengatakan isi hatinya, bahwa dia ingin menikah dengan Zara.

"Zara aku ingin mengatakan sesuatu kepada mu bahwa aku ingin hidup bersamamu dan anak kita, kamu mau kan menikah dengan ku?"

"Sesungguhnya aku sangat berharap kamu mengatakan itu kepada ku, karena aku sangat mencintai mu aku ingin hidup bahagia bersama mu."

Mereka pun saling memeluk dan menumpahkan rasa kasih sayang mereka yang lama telah hilang kini bersemi kembali, akhirnya mereka menikah dan hidup bahagia bersama buah hati nya.

"Masih masa revisi"

Dostali jste se na konec publikovaných kapitol.

⏰ Poslední aktualizace: Aug 02, 2022 ⏰

Přidej si tento příběh do své knihovny, abys byl/a informován/a o nových kapitolách!

[Behind The Sadness] On Going🍁Kde žijí příběhy. Začni objevovat