Bab 7 Wanita sesuai kriteria

18.5K 1.3K 2
                                    

Alyssa menatap penuh harap pada Arga yang baru keluar dari sebuah ruangan. Berharap jika kali ini Arga akan membawa kabar baik.

"Bagaimana?" Tanya Alyssa tak sabaran begitu Arga berdiri di dekatnya.

"Bisa kita bicara di luar?" Ajak Arga yang langsung diangguki setuju oleh Alyssa.

Arga berjalan lebih dulu dan disusul oleh Alyssa. Mereka berjalan dalam diam, hingga sampai di depan sebuah mobil sport milik Arga pun. Alyssa hanya menurut ketika Arga menyuruhnya naik.

"Kita akan pergi ke mana?" Tanya Alyssa begitu mereka keluar dari kediaman keluarga Surya.

"Kita butuh tempat private untuk berbicara." Setelah mendengar ucapan Arga yang terdengar tak bersahabat akhirnya Alyssa hanya bisa menurut.

Hampir tiga puluh menit mereka sampai di sebuah restoran. Tanpa menunggu Alyssa Arga melenggang pergi begitu saja meninggalkan Alyssa yang hanya bisa pasrah dan mengikuti Arga dari belakang.

Hingga mereka sampai di sebuah ruangan pun, sama sekali tidak ada perbincangan yang keluar dari mulut mereka satu sama lain.

"Pesan lah! Sebelum kita bicara nanti."

"Aku tidak lapar Arga, kamu bisa bicara sekarang!"

"Kamu yakin?" Tanya Arga terdengar ragu.

"Kita datang kemari untuk berbicara bukan untuk makan." Arga mengangguk mendengar ucapan Alyssa. Melihat sikap aneh Arga mendadak perasaan Alyssa berubah tidak enak. Jangan bilang Arga membawa kabar buruk?

"Kita bisa bicara sambil makan." Ucap Arga menyadarkan Alyssa dari lamunan singkatnya.

"Aku tidak lapar."

"Baiklah, kalau begitu kita tidak akan bicara sebelum makan." Ucap Arga meraih ponsel di saku celananya.

"Sebenarnya apa yang ingin kamu bicarakan, Arga? Tidak usah membuang-buang waktu. Kamu bisa bicara sekarang. Kenapa harus menunggu nanti." Cetus Alyssa sedikit kesal. Kesabarannya mulai habis kali ini. Dan disaat seperti ini Arga malah masih memikirkan makan? Apa Arga membawa kabar baik?

Tanpa menjawab ucapan Alyssa Arga memilih memanggil pelayang lewat sebuah telpon. Dan mengatakan apa yang ia butuhkan membuat Alyssa mendengus kesal di tempatnya. Juga menatap Arga tidak suka.

"Apa yang ingin kamu dengar? Keputusan saya atau keputusan nenek?" Tanya Arga.

"Apa aku masih bisa memilih disaat seperti ini?" Tanya Alyssa dengan nada menyindir.

"Saya hanya menawarkan barang kali kamu ingin mendengar salah satunya lebih dulu." Jawab Arga enteng. Dan semakin membuat Alyssa ingin mencakar-cakar wajahnya.

"Ck, baiklah. Kalau begitu aku hanya ingin mendengar keputusan yang akan kita ambil."

Arga diam. Nampak berpikir. Lalu ucapannya meluncur begitu saja dari mulutnya. Membuat Alyssa seperti tersambar petir. "Saya akan menikahimu."

"Apa--" ucapan Alyssa terputus begitu ketukan pintu dari salah satu pelayan dari arah pintu mengintruksi ucapan mereka.

Setelah Arga mempersilahkan para pelayan untuk masuk, dan selesai menata hidangan di atas meja. Alyssa sudah merasa gatal untuk memprotes ucapan Arga.

"Nanti kita akan bicara lagi. Sekarang bisa kita makan lebih dulu?"

"Apa kamu gila, Arga?" Sulut Alyssa berdiri dari duduknya. Hingga membuat Arga mendongak menatapnya dengan sebelah alis terangkat.

Kesabaran Alyssa habis. Dia benar-benar ingin murka saat ini. Apalagi ketika malah menemukan pria di depannya malah bersikap seolah-olah semua baik-baik saja. Alyssa bersumpah akan menyiram kuah SOP di depannya jika saja Arga masih bisa menelan makanannya.

Mendadak Menikah (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang