47. ✓

13.7K 1.1K 4
                                    


"Pajamas party?"

Nanad mengangguk sambil tersenyum manis.

Adelin memicingkan matanya, "Lo mencurigakan,"

Nanad merubah raut wajahnya menjadi kesal, "Mencurigakan gimana sih? Gue cuman nawarin doang,"

Adelin tak menyahut lagi karena cewek itu sedang mengunyah sate ayam yang di belikan Satria.

"Mau join nggak Del, biar gue kasih tau yang lain," desak Nanad.

Adelin menoleh dengan pipi mengembung penuh makanan.

"Nwsnti gwue pwikirin,"

"Telen dulu baru ngomong woy!" tegur Nanad kesal sendiri karena tak paham apa yang Adelin katakan.

Adelin menurut dan dengan susah payah menelan sekaligus sate di dalam mulutnya.

"Nanti gue pikirin," ulangnya mengatakan hal tadi.

"Kok nanti, gue maunya sekarang. Acaranya aja nanti malam," desak Nanad.

Adelin mengerakkan rahangnya kiri kanan dengan tampang berpikir keras.

"Nggak deh!" putusnya.

"Kok?! Ayo dong ikut. Gue sama Sesil aja ikut masa lo nggak, ayo Del join kita tanpa lo tuh kaya sayur tanpa garam, hambar!" bujuk Nanad dengan di lebih-lebihkan.

Adelin semakin memicingkan matanya curiga, "Lo semakin mencurigakan,"

Nanad berdecak, turun dari pembatas balkon dan menghampiri Adelin yang duduk lesehan di lantai balkon.

"Ayolah ikutttt, lagian lo nggak takut apa tidur sendirian malam ini. Kata BangSat ortu Kalian di luar kota pulangnya besok," kata Nanad mulai menakut-nakuti.

Adelin jadi terdiam, dengan tangan berkacak pinggang mulai mempertimbangkan ajakan Nanad.

"Gimana?" tanya Nanad antusias.

Adelin mengeleng, "Nggak deh, ada Bang__"

"Del, gue malam ini nginap di rumah temen ya!" perkataan Adelin terpotong karena BangSat tiba-tiba menyembulkan kepala di balik pintu kamar.

Adelin langsung menoleh sebal pada Abangnya itu, "Gue ditinggal lagi gitu?!"

Satria menyengir kuda sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Y-ya kan lo bisa minta temenin Nanad atau si Sesil, lagian nanti malam tuh malam Minggu,"

Adelin cemberut, "Terserah!"

"Lha malah ngambek, sorry banget nih Adek ku gue buru-buru nggak bisa bujuk lo hari ini. Love you Del!" setelah mengatakan itu Satria langsung ngacir pergi.

Nanad menahan senyum dan melirik kecil pada Adelin yang hanya diam sambil menghadap depan dengan bibir manyun.

"Gimana, yakin nolak?" tanyanya sambil menaik turunkan alis meledek.

Adelin berdecak, "Gue ikut!"

Nanad tak bisa lagi menahan senyumnya, dan dengan bahagia memeluk Adelin membuat cewek itu keheranan namun tak urung membalasnya.

"Aneh lo!" ucap Adelin setelah Nanad menjauhkan diri.

Nanad tak menggubris cewek itu masih tersenyum lebar, "Nanti setelah magrib lo di jemput yaaa, kalo gitu gue balik dulu!!!"

Belum sempat Nanad keluar dari kamarnya, Adelin lebih dulu menahan, "Wait, wait, wait...,"

"Apa sih Del, kok lo curigaan banget sama gue sekarang," sebal Nanad.

"Lo habis jalan-jalan sama siapa, kok rapi banget!"

Nanad cengegesan, bingung menjawab bagaimana, tidak mungkin jika dia mengatakan baru saja pulang dari rumah Adrian karena di aja ngumpul oleh Kafka. Setelah dari rumah Adrian, Nanad memang langsung menuju rumah Adelin karena Kafka mengatakan bahwa Kakak perempuannya ngidam ingin mengadakan pajamas party dan mereka di undang.

Hai, Bubu! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang