Episode 15 ~ Sebuah Pertanyaan

833 186 415
                                    

"Sebab senyap telah menjelma sunyi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Sebab senyap telah menjelma sunyi. Dan sunyi merasuk ke sepi."

***

A Poem : The Eye Clause
Episode 15 ~ Sebuah Pertanyaan



Malam, ini aku datang

Selimuti aku dengan hawamu yang tenang

Dengan damaimu meski masih dipenuhi bayang

Tentangnya yang masih gamang

Ma Jae Hwa merabakan jemarinya pada dadanya sendiri. Merasakan getaran yang masih tak bisa dia halau sejak suaminya datang padanya tadi. Memastikan keadaannya, mencium kepalanya dan bagian tubuhnya yang sensitif.

Flashback

"Dia tidur?"

Ma Jae Hwa kontan merapatkan pejaman matanya seraya berusaha menetralkan deru napasnya yang berhembus memburu karena gerakkannya yang buru-buru saat sedang berganti baju lalu terpaksa segera membaringkan tubuhnya di tempat tidur kala suara derap langkah yang diduga milik suaminya menyapa rungunya.

Dia juga tak tahu mengapa dirinya harus melakukan hal demikian? Lebih tepatnya, dia tak tahu mengapa akhir-akhir ini dia merasa salah tingkah tiap Lee Yeol berada di dekatnya. Padahal bisa saja jika dirinya bersikap biasa saja dan menyapa suaminya yang menyempatkan diri mengunjunginya di saat dia sedang sibuk bekerja.

'Astaga! Benar-benar bodoh!'

"Tabib Noh lupa menalikan hanboknya atau bagaimana?"

Deg!

Ma Jae Hwa yang tidur dengan posisi membelakangi keberadaan suaminya itu langsung membelalakkan matanya kaget ketika memastikan perkataan lelaki itu barusan. Dan benar saja, Jae Hwa lupa menalikan Hanbok bagian atasnya karena terburu-buru tadi.

'Eotteokhae?'

Dia hanya bisa merutuk sendiri, atas kebodohan dan kekonyolannya yang sudah melampaui batas.

'Jae Hwa. Aku bahkan baru tahu kalau kau ternyata sebodoh ini!'

Ditengah keputus asannya saat menyadari bahwa Lee Yeol hendak mendekat untuk membenarkan letak pakaiannya itu, Jae Hwa spontan melenguh seraya bergerak sedikit, berusaha mencegah suaminya dan berpura-pura pulas dalam tidur.

"Dia tidur pulas sekali."

Jae Hwa bahkan berpura-pura mendengkur, padahal dia sama sekali tak pernah melakukan itu dalam tidurnya. Jae Hwa dipanggil mayat bernapas oleh Hee Sun karena dia tak pernah bergerak saat tidur.

'Dia masih disana? Atau sudah pergi?'

Jae Hwa hendak membuka mata untuk memastikan bahwa Lee Yeol sudah pergi setelah diam sesaat, namun lagi-lagi napasnya tercekat kala mendapati lelaki itu masih berada di dekatnya. Jae Hwa menahan napasnya ketika ternyata Lee Yeol sedang mengulurkan tangan ke bahunya.

A POEM : The Eye ClauseWhere stories live. Discover now