10 || Save Her

197 20 46
                                    

Jangan lupa vote dan komen!

Typo tandain aja

💕Happy Reading💕

💕Happy Reading💕

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

•••

Sekitar 1 jam lebih Bara menunggu dokter keluar dari ruang ICU, dan akhirnya yang ditunggu pun keluar.

"Gimana, Dok?" tanya Bara terdengar sedikit khawatir.

"Dia koma. Untungnya kami cepat menangani, karena jika terlambat sedikit saja mungkin sekarang dia sudah tiada."

Bara menghela napas lega, lalu mengangguk paham.

"Dia tertekan dan trauma. Itulah yang membuat dia meminum semua obat-obatan itu dengan niat bunuh diri. Apa kamu tau masalahnya?"

Bara menegang, namun ia mampu mengendalikan ekspresi wajahnya agar terlihat biasa saja. "Enggak, Dok," bohongnya.

Pembohongan besar jika Bara tak tahu masalah Karamel. Tentu saja dia tahu karena dialah penyebab Karamel tertekan seperti ini.

Lalu keluarlah Dokter Ferdi yang ikut menangani Karamel juga. "Kondisi jantungnya melemah, kita harus secepat mungkin menemukan pendonor jantung untuknya," ucap Dokter Ferdi serius.

Bara kembali menegang.

"Bara, bisa kita bicara di ruangan saya?" tanya Dokter Ferdi. Bara mengangguk sebagai jawabannya.

Bara mengikuti Dokter Ferdi menuju ruangannya.

"Bicara apa, Dok?" tanya Bara saat keduanya sudah duduk di dalam ruangan.

"Akibat dia overdosis obat-obatan seperti ini jantungnya semakin memburuk. Jantungnya tadi sempat berhenti berdetak, untungnya kami cepat melakukan defibrilasi dan alhamdulillah dia kembali. Besok atau lusa kita harus mendapatkan pendonornya. Jika tidak—"

"Jika tidak?" sela Bara.

Dokter Ferdi menatap Bara serius. "Kita akan kehilangan dia."

•••

Bara baru saja ingin memasukkan kata sandi apartemennya, namun tak jadi saat seseorang menepuk pundaknya. "Iya?"

"Dengan Bara Arzaein Sagara?"

Bara mengangguk membenarkan. "Ya, saya sendiri. Ada apa?"

"Bisa ikut kami ke kantor polisi?"

Kening Bara mengernyit kecil mendengar permintaan petugas kepolisian itu. "Untuk apa?"

"Kami akan menginterogasi Anda atas kasus hilangnya Karamel Viollanita."

Mata Bara membulat seketika. Siapa yang melapor?

KarameLand ✔️Donde viven las historias. Descúbrelo ahora