Prok prok prok
Septi bertepuk tangan dengan meriah, matanya dipenuhi sinar kagum. "Aku mau main piano juga, ajarin ya, aku mau kayak kamu, keren!" Ucapnya antusias dengan tatapan yang berbinar, membuat Aya terkekeh gemas.
Aya menarik Septi agar duduk di sampingnya, gadis itu tersenyum lembut. "Sini, taruh tangan kamu di atas tangan aku, aku tuntun." Pintanya yang langsung diikuti Septi dengan semangat.
Septi terus mengikuti arahan yang diberikan Aya, mendengarnya dengan fikiran fokus, dia begitu antusias kala Aya mengajarkannya bermain piano.
Aya tersenyum, menatap Septi dari samping, gemas melihat wajah Septi, dia mencium pelipis Septi dengan kilat.
"Ishh, kamu main cium-cium aja." Gerutu Septi, tapi tak bisa dipungkiri jika wajahnya merah karena malu.
Hari-hari ku lalui
Terasa hampa dalam diri
Memangku hati
Tegak berdiri
Menatap mimpi
Septi menatap Aya kagum, suara gadis itu benar-benar halus dan enak sekali di dengar, mereka terus memainkan piano bersama.
Hatinya senang karena akhirnya dia bisa merasakan kebajagiaan yang selama ini dia tunggu, dengan senyuman yang tak lepas dari bibirnya, Septi mengikuti arahan yang diberikan Aya.
Kau hadir dengan senyuman
Buat hidupku tanpa beban
Kau beri damai yang tak ternilai di hidupku
Hidupku jadi baru sejak kau dihatiku
Septi melanjutkan ketika Aya berhenti bernyanyi, hingga mereka bernyanyi bersama, tertawa bersama, sebelum semuanya berubah menjadi tangisan.
Septi menunduk, menatap kosong jarinya yang terletak di atas tuts-tuts piano. Mengingat kenangannya bersama Aya selalu saja membuatnya bersedih, tapi Septi tak akan pernag bisa dan tak akan pernah melupakan kenangan itu.
"Bang Ian! Sejak kapan Bang Ian ada disini?"
Suara cempreng itu membuat Septi tersentak dan menoleh, pandangannya bersitatap dengan mata biru milik Asrael yang berdiri di pintu balkon dengan seragam sekolah yang masih melekat di tubuhnya.
Septi tersenyum tipis. "Abang dari jam sepuluh udah disini."
Asrael mengangguk paham, kakinya melangkah mendekati Septi dan duduk di sampingnya.
Suasana dilanda keheningan, Septi tak mengatakan apapun, dia hanya diam terpaku dengan tatapan yang tak lepas menatap piano di depannya. Sedangkan tanpa Septi ketahui, diam-diam Asrael mengukir senyum, entah apa arti senyum itu, tak ada yang tahu selain Asrael dan Tuhan
Semuanya akan dimulai.
...
Di sebuah ruangan gelap, hanya satu lilin yang menjadi penerang ruangan itu, yang disimpan di tengah meja, yang dilingkari oleh sekitar lima orang, dua pria dewasa, satu laki-laki dan dua perempuan.
Tatapan mereka sama-sama terpaku pada lilin yang menyala dengan api yang sedikit bergoyang, salah satu dari pria dewasa itu berkali-kali mengambil nafas dan menghembuskan nya dengan agak kasar.
"Gadis itu terlalu memanjakannya."
Semuanya yang ada disana mengangguk membenarkan.
"Tapi itu memang watak aslinya, dia memang manja." Bantah salah satu dari dua gadis yang terlihat tak setuju.
Hening lagi, tak ada yang berbicara apapun, hingga suara desahan nafas mereka terdengar jelas.
"Semua yang tertunda, akan segera dimulai." Pria dewasa kedua membuka suaranya, tatapannya kosong menatap lilin yang ada di tengah meja.
"Dan kalian .. Harus melatihnya, sekeras mungkin."
"Tapi itu masih lama!" Bantah seorang laki-laki, nafasnya memburu dengan tangan yang terkepal, dia menyembunyikan kepalan tangannya di balik punggung.
"Kita tidak bisa melatihnya keras-keras!" Bantahnya lagi.
"Ck!" Pria dewasa pertama berdecak, dia menatap laki-laki itu dengan tatapan dinginnya. "Untuk dirimu, ini mungkin masih lama, tapi tidak dengan nya! Dia harus dilatih sekeras mungkin! Dia pemimpin!" Tekannya geram.
Tiga remaja itu saling melirik dan kembali menunduk, jika pria itu sudah berbicara dengan nada menggertak, mereka tak akan bisa melawan, dan sekarang mereka hanya bisa pasrah.
Maaf, kita tidak bisa banyak membantu. sesal mereka dalam hati secara bersamaan.
YOU ARE READING
Missing You [End]
Mystery / ThrillerMungkin Tuhan memang menakdirkan hidupnya penuh dengan kesialan, di mulai dari hal-hal yang kecil, sampai hal besar. Contohnya Rival Septian Nugraha yang tak pernah punya teman dan selalu di jauhi di sekolahnya, dan dia tak tahu apa kesalahannya. La...
• 13 •
Start from the beginning
![Missing You [End]](https://img.wattpad.com/cover/267987037-64-k281494.jpg)