2. Sang Mantan

186 108 344
                                    

Bugh!

Sakit. Bahunya tanpa sengaja menabrak lengan perempuan yang sedang berjalan berlawanan arah dengannya.

Minuman yang di bawa gadis itu tak sengaja mengenai gaun pestanya sendiri. Entah siapa yang salah, dua-duanya sama-sama merasa bersalah.

"ma-maaf kak, gue ngga sengaja...." ucap Ella menunduk. Ia kira gadis berkaki jenjang di hadapannya ini akan marah, tapi tidak, ia hanya tersenyum. Padahal bajunya basah terkena minuman yang tak sengaja Ella senggol.

Gadis itu cantik. Tinggi semampai. Kulitnya putih bersih. Menurut penglihatan Ella, gadis ini lebih tua dua atau tiga tahun darinya. Tak masalah memanggilnya 'kak'.

Ia sudah lupa dengan sambungan telepon Sam. Ponselnya ia tutup. Ia harus bertanggung jawab terlebih dahulu.

Gadis itu tersenyum, "iya, ga masalah kok," ucapnya sambil menepuk nepuk bagian bajunya yang basah.

"Aduh kak, mau ga lo ikut gue ke rumah nenek gue bentar? Biar gue cariin lo baju ganti?" Tawar Ella padanya.

"Eh, ngapain sih, gausah kali, gapapa, santai aja, gue juga udah mau pulang kok!" balas gadis itu masih dengan senyum ramahnya.

"Eh, gabisa gitu kak, gue udah basahin baju lo, gue harus tanggung jawab ganti baju lo! nanti kalo lo masuk angin, gimana?" Balas Ella setengah berceramah seolah sudah kenal lama. gadis itu tersenyum merespon tingkah cerewet Ella. Ia mengangguk kecil mengiyakan ajakan Ella.

"Tapi, gue ke toilet bentar ya kak, kebelet banget!" Ella memegangi perutnya sambil berjinjit-jinjit kecil menahan isi perutnya. Gadis itu tersenyum,

"Sip deh!" balasnya.

★★★

"Btw, gue Tiara, kalau lo?" Tanya Tiara, gadis yang Ella bawa ke rumah neneknya untuk dicarikan baju ganti.

"Ella kak, biasa dipanggil Ella." kata Ella setengah tak menggubris pertanyaan Tiara. Ia terlalu sibuk membongkar isi lemarinya. Saking susahnya mencari baju yang tepat untuk ukuran Tiara, Tiara jauh lebih tinggi dari Ella. Tinggi sekali, mungkin setinggi Samuel-nya.

"Nah, ini nih, pas! maaf kalau jelek kak, gue ga banyak baju pesta, tapi semoga yang ini pas deh!" Ella mekarkan gaun panjang berwarna merah dengan atasan berbentuk tali putih menyilang di bagian leher. Bagian bawahnya terbelah hingga ke lutut. Bunga kecil berada tepat di tengah bagian dada. Gaun yang manis.

Tiara mengangguk, ia langsung berdiri, mengganti dress biru lautnya dengan dress merah yang diberikan Ella.

"Aduhhh kependekan banget ga sih kak?" Tanya Ella, baju yang ia pilihkan terlalu mengatung di Tiara. Tiara mengangguk sedih, ia pun tidak percaya diri jika harus mengenakan pakaian itu di pesta Sam.

"Oke kak, tenang, aku cari lagi" kata Ella mengukirkan senyum di wajah cantik Tiara.

Drrt! Drrt!

Bae💞 is calling....

"Eh, La, ini hp kamu bergetar, ada yang nelfon nih" kata Tiara heboh melihat layar ponsel yang tergeletak di sampinya menyala dan terus bergetar.

"Siapa kak?" Tanya Ella pada Tiara. Membuat Tiara mengintip nama yang muncul di beranda ponsel Ella. Bae. Batin Tiara.

"Emh, pacar kamu!"

"Boleh tolong angkatin kak?" Pinta Ella yang disambut anggukan ragu Tiara.

"Halo?" Suara Sam menggetarkan hati Tiara, ia terdiam. Kenangan demi kenangan berkelibat di pikirannya. Suara yang selalu ia rindukan.

"Eh iya, halo!" balas Tiara setelah ia terdiam cukup lama. Air mata bisa saja turun deras membasahi wajahnya jika tidak ia tahan.

"Cantik? Kamu masih di toilet? Kenapa lama banget sayang?" Balas suara di seberang sana.

Deg! Sam? Beneran pacaran sama anak kecil ini? Batin Tiara masih tak percaya.

"Em, Sam, ini aku Tiara, kami lagi di rumah nenek Ella, mencari baju ganti untukku."

"..." Tak di dengar balasan dari Sam, Sam pun pasti tergetar mendengar suara Tiara. Sam tak menduga Tiara akan datang. Yah, meskipun memang Sam mengundang teman-temannya beserta pasangan.

"Halo? Sam? Bentar lagi kami kesana kok, udah dulu ya? Bye?" Tiara memutus sambungan teleponnya. Ia tak sanggup jika harus berlama-lama dalam keadaan seperti itu.

Tuut!

"NAH INI PAS KAK!" Tiara tersentak kaget mendengar teriakan Ella tiba-tiba. Kali ini gaun mekar berwarna merah muda. Kelihatannya Ella cukup lelah mencarikan baju untuknya, Tiara anggap pas saja baju itu, ia mengenakannya.

Sembari mengaca melihat badannya diselimuti baju itu, Tiara bertanya, "lo pacarnya Sam?"

Sontak Ella yang sedari tadi memperhatikan bayangan Tiara di kaca terdiam menatap mata Tiara,

"Mm, iya kak, Kenapa? Kakak temen kuliahnya Sam?" Balas Ella.

Tiara menggelengkan kepalanya, "engga, gapapa kok." ia tersenyum, membalas tatapan Ella lewat cermin dihadapannya. Ella ber oh ria mendengarnya.

"Tapi lo temen kuliahnya Sam ya kak?" Ella mengulang pertanyaannya.

Tiara tersenyum, "Gue temen SMA nya, actually, mantannya sih sebenernya"

Ella tampak cukup terkejut, "Eh? Emang iya? Oalah, mantannya Sam...." Ucapnya manggut-manggut.

"Udah yu, lo di tungguin Sam dari tadi, maaf ya, gue jadi ngerepotin lo." Kata Tiara menyudahi kecanggungan yang tercipta tanpa mereka sengaja.

"Ah engga, biasa aja kok, hehe, ga repot." Balas Ella ramah.

★★★

"Sam!" Panggil Ella setengah berlari ke arah Sam. Sembari digandengnya tangan Tiara, ia mengadu pada Sam bahwa ia tak sengaja menabrak Tiara hingga minuman Tiara membasahi bajunya.

Sam menolehkan pandangannya dari Ella kepada Tiara. Ia menelan ludahnya kasar. Tak disangka, Tiara lebih dulu mengulurkan tangan ke arahnya,

"Hai, happy birthday Sam!" Ucapnya tepat ketika Sam menggapai tangannya. Sam tersenyum.

"Makasih banyak Ra, udah dateng." balas Sam tak bernada, "sama siapa deh lo kesini?" Sambungnya,

Tiara tersenyum, tak berniat menjawab pertanyaan Sam sama sekali. Ella yang daritadi memperhatikan pergerakan kedua mantan kekasih itu merasa canggung.

Tiara pamit. Hari sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Ella dan Sam pun turut mengantarnya.

"Mm, Sam??" Panggil ella pelan,

"Yes bae?" Tanya Sam yang langsung mengalihkan pandangannya dari mobil Tiara menghadap Ella.

"Itu, mantan kamu?" Ella sedikit mendongak. "Kenapa kamu ga pernah cerita?" Tanyanya penasaran.

Tatapannya tak lagi terfokus pada pria yang ia tanya. Ia baru sadar, Tiara masuk ke mobilnya dan duduk di kursi penumpang. Siapa yang menyetir?

"Cantik, buat apa aku cerita tentang Tiara ke kamu? Bukannya cuma kamu satu-satunya perempuan yang pantas aku ceritain ke orang lain?" Ella tersenyum, kembali fokus pada Sam. Kata-kata Sam selalu dapat membuat jantung Ella berdegup tak keruan.

Sam lalu mengambil sejumput rambut Ella, merapihkannya kebelakang. Setelah rapi, ia acak kembali rambut yang baru saja ia rapihkan.

"Ish! Hobi banget berantakin rambut aku!" Kesal Ella dengan alis tertekuk dan bibir bawah yang ia majukan. Sam terkekeh. Dengan masih tersenyum, ia menyuruh Ella memeluknya. Dengan senang hati Ella peluk Samuel-nya.

"Aku gamau kehilangan kamu, cantik,"

Ella tersenyum,

"Me too bae,"

TBC.

SemestrialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang