7. Tempat Ternyaman

272 206 279
                                    

"Lo udah makan?" Tanya Ella. Vina reflek menggeleng.

"Gue pas lo telepon tadi lagi masak, jadi selesai masak gue tinggal kesini deh." Balasnya. Ella ber-oh-ria sambil mengangguk anggukkan kepalanya.

"Nyokap gue masak. Ayo makan." Vina mengangguk.

Di tengah-tengah acara makan bersama Ella dan Vina, tiba-tiba Ella teringat sesuatu dan langsung meninggalkan Vina sendirian, ia pergi ke kamarnya. Tak lama setelah itu ia kembali dengan membawa laptopnya.

"Ngapain lo makan bawa laptop?" Tanya Vina heran.

Ella hanya mengerucutkan bibirnya lalu menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia lalu beralih pada layar laptop dan menekan aplikasi yang biasa ia gunakan untuk menghubungi Sam, pacarnya.

Sksksksk terdengar bunyi krusak-krusuk dari laptop Ella.

"Hai, cantik!" Sapa suara di seberang,

Ella tersenyum melihatnya. "Hai juga,jelek," balasnya.

Sam pura-pura terkejut mendengar ucapan Ella, mereka lalu berbincang santai hingga lupa waktu. Ia bahkan hampir lupa kalau di depannya ada Vina.

"Ekhem!" Vina berdeham, dengan dehamannya itu, ia memberi tau Ella bahwa masih ada ia yang dari tadi Ella abaikan. Ella lalu menoleh sedikit, lalu kembali ke layar laptopnya.

"Aku mau ke Bogor ya?" Izin Ella pada Sam. sudah biasa bagi mereka berdua, jika diantara mereka ada yang tidak sibuk, maka mereka akan saling mengunjungi. Tapi tidak akhir-akhir ini.

"Kapan cantik? Emang kamu ga sibuk?" Tanya Sam,

"As usual, Weekend Sam," balas Ella singkat.

"minggu depannya lagi aja gimana?" Tolaknya sambil menyunggingkan senyum canggung, tak enak hati menolak kekasihnya. Ella sudah tau ia akan mendapatkan jawaban itu. Iabjuga tidak lupa janjinya malam Minggu dengan Juna. Ia hanya menguji Samuel-nya.

"Hah? Minggu depannya lagi?" Tanya Ella memastikan bahwa benar Sam menolak kedatangannya. Sam mengangguk.

Tok!tok!tok!

Seseorang mengetuk pintu, tak lama kemudian, terdengar beberapa teriakan dari suara yang tak asing di telinga Ella. Vina yang tadi berada di sebelahnya menghilang. Ella lalu menghadap belakang dan menemukan Vina baru saja membukakan pintu untuk Nico dan Erik.

"Nih, bakso!" ucap Nico yang lalu mengarahkan tangannya yang menggenggam kantong plastik ke arah Ella. Ia lalu terfokus pada layar laptop Ella. Terdapat sesosok pria yang tampak kebingungan dengan kehadirannya.

Ella sangat senang, ia hampir berteriak mengucap terima kasih tapi ia urungkan niatnya saat disadarinya masih ada Sam di layar laptopnya. Ia lalu balik menghadap laptop, masih dengan Nico yang mengarahkan kantong berisi bakso itu.

"Hm, but why ga minggu ini?" Tanya Ella masih penasaran mengapa Sam tak mengizinkannya berkunjung.

Sam menggeleng. "No, babe! Aku gabisa" sambungnya dengan masih menatap Ella.

Ella yang masih bingung kemudian teringat tangan yang mengulurkan bakso kepadanya, Ella menjawab, "hm, oke, minggu depannya lagi aku kesana ya!" tawar Ella yang langsung disetujui dengan anggukan dari Sam.

"Udah dulu ya Sam, hihi, laper."

"Hai kak? Gimana kabarnya?" Tanya Nico yang muncul di sebelah Ella.

"Oh, hai Nic! Baik kok, lo gimana?" Balas Sam, Nico hanya mengangkat kedua bahunya lalu mengerucutkan bibirnya seolah menjelaskan kalau ia pun tak tahu keadaannya.

SemestrialTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang