BAB EKSTRA 349- BEREBUT CINTA SHIZUN (7)

1.4K 73 22
                                    

English translator: @yuka_cchii on Twitter




Mei Hanxue selalu menjaga tindakannya di depan orang cantik. Dia menepis debu dari jubahnya sekali lagi, menyisir rambut emasnya yang berantakan dengan jari, dan merapikan kuncir ekor kudanya. Setelah merasa yakin penampilannya tidak berantakan lagi, baru Mei Hanxue melangkah dengan hati-hati untuk mendekati pria malang yang terduduk di tanah.

Mei Hanxue kelihatan sangat tenang, padahal sebenarnya tidak setenang itu. Bukan karena dirinya dilempar ke suatu tempat yang asing, tapi dia khawatir apakah bajunya kusut, apakah rambutnya berantakan, dan apakah orang yang dia temui ini benar-benar cantik atau tidak.

Dia tahu Mo Ran berada dalam pengawasan Chu Wanning, laki-laki itu tidak akan bisa berbuat aneh-aneh atau melakukan sesuatu yang menyakiti orang lain. Lagipula tempat ini tidak punya aura jahat atau aura membunuh—malah ada sesosok indah yang terduduk lemah dan tampak menyedihkan di sini.

Tapi ketika langkahnya semakin dekat dan akhirnya wajah sosok cantik itu bisa terlihat lebih jelas, mata hijau Mei Hanxue refleks melebar.

Meski dikenal sebagai pribadi yang tenang, Mei Hanxue tetap bisa merasa syok, "Jiang...Kepala Sekte Jiang?"

Rantai di tubuh Jiang Xi tampak membelit sangat erat, alis pria itu berkerut, dan kedua matanya memicing.

Taxian-Jun memang babi! Saking bahagianya berhasil menangkap Jiang Xi, dia sampai lupa melepaskan rantai api dari tubuhnya.

Mei Hanxue kehilangan kata-kata, dan mendekatinya dengan canggung, lalu berlutut dengan satu kaki untuk mengamati kondisi Jiang Xi.

Rantai Taxian-Jun akan membelit semakin erat ketika orang yang diperangkapnya semakin banyak bergerak. Jiang Xi adalah orang berkedudukan tinggi, jelas tidak pernah mengalami kejadian memalukan semacam ini, sudah pasti dia terus berusaha melepaskan diri, tapi rantai tersebut malah semakin kencang mengikatnya.

Mei Hanxue melihat pergelangan tangan Jiang Xi yang terikat di belakang punggung, rantai api mengikatnya sangat erat sampai menimbulkan bekas kemerahan.

".......... Kepala Sekte Jiang?"

Hal yang paling ditakutkan adalah: mungkin Jiang Xi belum sepenuhnya sembuh, dan belum minum obat, jadi bisa saja sekarang dia pingsan.

Mei Hanxue memanggilnya beberapa kali, tapi tidak ada reaksi dari orang di depannya.

Mei Hanxue mendesah di dalam hati. Hah...dia tidak memeriksa ramalan zodiak ketika akan keluar hari ini. Bagaimana bisa dia terjebak dalam dua situasi sulit sekaligus?

Jujur saja, Mei Hanxue sedikit merasa sungkan terhadap Jiang Xi. Saat peristiwa besar terjadi di Puncak Sisheng tahun itu, dia tidak mengerti bagaimana bisa Jiang Xi datang bersama orang-orang yang mau menggulingkan Puncak Sisheng, dan bersikap sangat dingin.

Mei Hanxue selalu bersikap tenang di hampir segala situasi, tapi dia tidak bisa memahami kebebalan Jiang Xi dalam memanfaatkan kekuasaannya, dan lebih tidak mengerti ketika melihatnya selalu memaksakan kehendaknya sendiri, apalagi sikap dinginnya itu, keangkuhannya itu, yang rasanya semakin besar setelah menjadi pemimpin dunia kultivasi.

Satu lagi, Xue Meng dan Jiang Xi rasanya tidak pernah saling bertatapan, dan hubungan keduanya selalu terlihat agak tidak baik.

Mei Hanxue—tentu saja—berada di pihak Xue Meng, makanya dia tidak terlalu menyukai Jiang Xi. Yah...kalau tidak bagaimana bisa pria cerdas seperti dirinya menunjukkan sikap dingin terhadap kepala sekte paling kaya di dunia kultivasi?

HUSKY AND HIS WHITE CAT SHIZUN - EXTRA PARTS (Terjemahan Bahasa Indonesia)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt