BAB EKSTRA 315 - SATU KEMUNGKINAN (3)

1.7K 107 30
                                    

English translator: @yuka_cchi on Twitter





Sinar keemasan menembus kaca jendela ruang olahraga, merahnya langit menyerupai merahnya kain brokat, menambah keindahan pemandangan senja.

Xue Meng berjalan mengitari ruang olahraga yang besar bersama naga kecil. Tidak ada banyak orang di situ karena hari sudah sore. Latihan sudah selesai, tapi cahaya putih lampu masih menerangi ruang peralatan. Keduanya saling pandang, kemudian berjalan bersama ke sana.

Mereka melihat Mo Ran SMP. Mungkin karena dia masih kelas tujuh dan karena kondisi keluarganya yang miskin membuat mereka tak mampu memberinya makanan bernutrisi, jadi bocah ini agak lebih pendek dari anak-anak seusianya.

Penampilan Mo Ran tidak terlalu berbeda dari saat mereka melihatnya di warung bakmi. Tubuh kerempengnya dipakaikan seragam yang tampak menyerupai karung. Rambut hitamnya yang kumal terkulai lepek di kedua sisi wajahnya, membuat sosoknya agak mirip hantu kecil.

Hantu kecil Mo Ran memunggungi mereka, duduk menyilangkan kaki di lantai, sedang mengurai jaring net bulutangkis yang kusut.

"Kenapa dia sendirian?" Xue Meng heran, "Tidak ada yang membantunya?"

Naga kecil membolak-balik halaman berkas, alisnya bertaut, "Hem... Siang tadi ada pertandingan bulutangkis antarkelas, dan kelasnya kalah telak. Anggota lain merasa Mo Ran adalah penyebab kekalahan mereka, jadi mereka meninggalkannya di sini untuk membereskan semua...."

Setelah membaca beberapa kalimat, naga kecil tidak bisa tidak berdecak, "Wow...ini terlalu kejam."

Xue Meng, yang selama ini terus menjadi anak kesayangan, belum pernah mengalami rasanya disalahkan semua orang, makanya hanya bisa terpekur. Setelah beberapa saat, barulah matanya melebar dan akhirnya mengerti yang terjadi.

"Apan-apaan itu?!" Dia meraung, "Tidak masuk akal! Membebankan semua kesalahan ke satu orang hanya gara-gara kalah tanding?! Apa otak mereka semua dijedotkan ke pintu?!"

"Aku menghargai jiwa muliamu, Nak Xue Meng." Aurogon kecil berkata, "Tapi kukira tugas kita sekarang adalah membuat Mo Ran bertemu perempuan dan jatuh cinta?"

"Aku menghargai kedinginan hatimu, serangga berkaki empat." Xue Meng memutar bola mata, tapi mau tidak mau harus berembuk bersama naga kecil untuk mendiskusikan gadis-gadis potensial mana yang bisa dipakai kali ini.

Ada tiga gadis potensial.

"Yang pertama Yao Lan, dia senior dua tingkat di atas Mo Ran."

"Sudah mau lulus." Aurogon kecil menggeleng-geleng, "Jangan, jangan, terlalu banyak hal yang masih tidak jelas."

"Kau benar." Xue Meng menyipitkan mata dan melihat nomor berikutnya, "Yang kedua Rong Yan, dia... Apa?! Kepala Guru?"

Aurogon kecil membeku, kemudian melotot, "Mo Ran menjalin cinta dengan Kepala Guru?"

"Umurnya tiga puluh enam tahun! Mo Ran masih tiga belas tahun! Itu bukan cinta kakak-adik, tapi cinta bibi-keponakan!"

Saat keduanya berteriak-teriak, sebuah tanda silang merah besar tiba-tiba terlukis di halaman yang sedang diperdebatkan, dan muncul sebaris kalimat bertuliskan, "Oh maaf, aku salah memperhitungkan, yang ini tidak bisa dipakai."

Aurogon kecil, "....."

Xue Meng, "Jadi program ini bukan dibuat oleh kecerdasan manusia, melainkan kebodohan manusia, benar begitu?"

Berkas petunjuk menghapus tulisan-tulisan tentang Rong Yan dengan terburu-buru. Akibat terlalu tergesa-gesa, foto Yao Lan juga ikut terhapus sebagian.

HUSKY AND HIS WHITE CAT SHIZUN - EXTRA PARTS (Terjemahan Bahasa Indonesia)Where stories live. Discover now