Muza Yana
Dugaan V adalah pria tampan sempurna jelmaan pangeran berkuda putih ternyata salah besar. Dia tidak lebih dari bayi menyebalkan yang susah dibangunkan. Bukan hanya V, Jigoong asistennya juga mirip bayi gemuk yang kerjaannya tidur sepanjang hari.
Pekerjaanku semakin hari semakin miris dan bertambah satu per satu. Dari daftar kerja yang ada, V tidak menyebutkan kalau aku harus membangunkannya pukul enam pagi setiap hari, kecuali minggu. Kenyataannya, aku tidak membangunkannya dan ia terlambat ke kantor Greatest Hits. Akhirnya ia menambah daftar kerjaku satu lagi yaitu membangunkannya setiap pagi.
Membangunkan V ternyata sangat sulit. Telinganya seperti telah tertutup rapat dari suara-suara. Aku memang membangunkannya pelan-pelan, tetapi tak bereaksi, ia justru menarik selimutnya kembali dan melanjutkan tidurnya.
Dengan perasaan kesal aku mengambil satu gayung air dan kupercikkan di wajahnya. Sebenarnya tak tega, tetapi kalau ia terlambat ia juga nantinya akan memarahiku.
"Bangun!" kataku dalam bahasa Indonesia. V tak bereaksi. "Bangun! Bagun! Sana kerja, cari duit yang banyak!" pekikku sambil memercikkan air.
"Bi, bi, bi." V mengigau. Tak lama ia sadar. Matanya melotot. "I'm late!" tanpa basa-basi ia langsung ke kamar mandinya dan aku keluar dari kamarnya.
Untuk membangunkan Jiggong aku tak perlu bersusah payah seperti membangunkan V. Aku cukup memencet hidungnya dan seketika dengkurannya terhenti dan ia terbangun dengan mata merah. Cara ini kulakukan karena ia tak mempan saat kupercikkan air.
***
V dan Jigoong saling berpandangan saat melihat roti bakar cokelat dan capucino terhidang di meja makan. Mungkin selama ini ia tak pernah melihat makanan di meja makan akibat dari memesan makanan online. Kini sepertinya hidup mereka berubah saat mereka mempekerjakanku sebagai pelayan rumah.
V tampak gagah memakai kemeja. Ia justru seperti seorang CEO perusahaan. Sambil meneguk secangkir capucino ia sesekali melihat waktu di jam tangannya dan melanjutkan membaca koran yang baru saja diantar. Sementara Jigoong, setelah mengambil beberapa potong roti dan meneguk secangkir cappucino ia justru ke toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Big Boss IS V BTS
FanfictionV menatapku dari ujung rambut hingga ujung kaki. Aku sudah pasti menganga, rabutnya basah dan terlihat makin menggemaskan. Ia memakai kaos oblong tipis dengan tulisan Celine dan celana hitam parasut sepanjang lututnya. Tak berdandan pun ia justru te...