Enam puluh satu

1.2K 107 21
                                    

[ CHAPTER 61 ]

Komen dong!

Perusahaan QUEEN KOMPANY telah hancur, Ralat, lebih tepatnya perusahaan itu menjadi posisi kedua.

Hal itu membuat Kiara menggeram kesal, orangtuanya sangat tidak becus mengurus perusahaannya.

Saat ini Kiara tengah berada di ruang keluarga bersama Azka, Cassandra dan Rifki. Saat sedang asyik-asyiknya bercanda, mereka semua di kagetkan dengan tayangan televisi yang memberitakan perusahaan terbesar di dunia yang kini telah berada di posisi kedua.

Sontak saja ketika mendengar berita tersebut Kiara langsung berdiri dan menendang meja kaca yang berada di depannya.

Brak!

"BANGSAT!"

Azka, Cassandra dan Rifki terlonjat kaget dan menatap Kiara dengan penuh tanda tanya.

"Sayang kamu kenapa?" tanya Azka sambil menghampiri Kiara yang tengah menahan emosi.

Mata Kiara berkaca-kaca sambil menunjuk televisi yang masih menampilkan berita yang tadi.

"Kenapa, nak?" Cassandra ikut bertanya.

"Duduk dulu, terus ceritain pelan-pelan," sahut Rifki, tumben sekali pria itu waras.

Kiara menurut, gadis itu duduk dengan pandangan yang masih menatap televisi.

Azka mengelus lengan Kiara, berniat untuk memberi penenang.

Kiara menghela napasnya dan menghembuskannya dengan perlahan, gadis itu menatap Cassandra dan Rifki secara bergantian.

"Perusahaan itu punya Kia," pengakuan Kiara membuat ketiga orang itu menatapnya tak percaya.

"Sayang, kamu kecapean ya?" tanya Azka.

Kiara menggelengkan kepalanya.
"Aku bener, Azka. Perusahaan itu aku bangun 4 tahun yang lalu," jujur Kiara sambil menatap Azka.

"K-kamu serius?" tanya Rifki sambil memasang ekspresi kaget.

Kiara mengangguk dengan cepat.

"Kalo kalian mau, anter Kiara kesana," ujarnya membuat Cassandra yang tadinya terkejut kini tersenyum hangat kepada Kiara.

Wanita itu mengusap lengan Kiara dengan lembut.

"Kita pasti antar kamu, kamu pasti bisa buat perusahaan kamu ke awal kembali," Kiara tersenyum manis kepada Cassandra.

Ia tidak boleh emosi, ia tidak boleh marah, seharusnya ia harus berterima kasih kepada orangtuanya karena telah memimpin perusahaannya yang tidak bisa di bilang mudah.

"Makasih, karena kalian selalu ada di samping Kiara," ucap Kiara dengan mata yang berkaca-kaca.

Cassandra memeluk Kiara dengan pelan, wanita itu mengusap punggung Kiara dengan lembut.

"Calon mertua dan calon menantu bukannya harus seperti ini?" tanya Cassandra membuat Kiara menyembunyikan wajahnya di curuk leher Cassandra.

Di waktunya yang tidak pas ini kenapa wajahnya seperti ingin terbakar? Panas dan merah.

Cassandra melepaskan pelukannya dan terkekeh ketika melihat wajah Kiara yang seperti tomat.

Ting!

Semua orang menatap kearah ponsel Cassandra, wanita itu tersenyum lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas sofa.

Setelah membaca pesan dari seseorang, Cassandra tersenyum sumringah sambil menatap Azka.

Kiara || Mafia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang