Delapan belas

2K 172 1
                                    

[ CHAPTER 18 KOMA ]

Saat ini Kiara tengah berada di balkon kamarnya, di temani oleh harimau yang akhir-akhir ini ia tinggalkan di rumah.

Kiara menyeruput susu cokelatnya yang berada di gelas di atas meja.

Ia memandangi langit malam dengan senyuman yang merekah di kedua sudut bibirnya.

Sesekali ia menggosokkan kedua tangannya, karena angin malam yang sangat dingin sehingga tubuhnya di buat kedinginan.

Kiara berpegangan kepada pembatas balkon, akhir-akhir ini sakit di kepalanya semakin menjadi-jadi.

Ia memejamkan matanya menahan rasa sakitnya, sesekali ia meringis.

"Ssshhhh ahhhhhh," teriak Kiara sambil memukul kepalanya yang sangat sakit itu.

Kiara melorotkan tubuhnya ke lantai sambil terus memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.

Gelas yang berada di genggamannya telah pecah karena mengenai lantai dengan tidak sengaja terlepaskan oleh Kiara.

"Sakittttt," lirihnya dengan air mata yang membasahi kedua pipinya.

Ia terisak karena sakit di kepalanya semakin bertambah, "tolong!" Teriaknya.

Dengan tertatih-tatih ia berusaha untuk berjalan menuju keluar kamarnya untuk meminta bantuan kepada kedua abangnya dan orangtuanya.

Kiara berhasil mencapai pintu kamarnya, ia membuka kenop pintu dengan tangan yang memegangi kepalanya. Tak terasa cairan kental berwarna merah pekat mengalir deras di hidungnya.

"Abang," panggilnya dengan suara yang pelan.

"Tolong Kia, kepala Kia sakit."

"Mommy!" Teriaknya dengan napas yang memburu.

Harimau yang ia beri nama Kenzo itu terus mengikuti Kiara.

Harimau tersebut berlari menuju kamar Farel yang tidak jauh dari arahnya.

Ia mendobrak pintu dengan badannya sehingga pintu tersebut terlepas dari engselnya.

Farel yang sedang mengerjakan tugas dengan kedua telinga di sumpal dengan earphone pun di buat kaget ketika melihat kedatangan harimau.

"MOMMY!" Teriaknya dengan berlari ke arah ranjangnya sambil melempar harimau tersebut dengan bantal.

"Ini siapa yang melihara harimau?!" Teriaknya dengan histeris.

Harimau tersebut mendekati Farel, ia mengaum dengan keras dan berjalan meninggalkan kamar Farel seolah menyuruh Farel untuk mengikutinya.

Farel yang melihat harimau itu pergi pun mengikutinya dengan pelan, sampai ia di luar kamarnya ia di kejutkan oleh keberadaan adiknya yang sudah terkapar di lantai dengan darah yang mengalir dari hidungnya.

"KIA!" Teriaknya sambil berlari ke arah Kiara.

Kedua orangtuanya dan Nathan yang mendengar suara teriakan dari kamar Farel pun tergesa-gesa menghampirinya.

"Ada apa sih?" tanya Nathan dengan mata yang terpejam.

"Astaga Kia kenapa?" teriak Rianti sambil mendekati Kiara.

"Bawa ke rumah sakit!" Teriak Rizwan dengan panik.

Nathan membuka matanya dengan kaget ketika mendengar teriakan dari kedua orangtuanya.

Ia di buat kaget lagi ketika melihat adik tercintanya yang berada di lantai dengan darah yang mengalir dari hidungnya.

Farel dengan raut wajah khawatir segera menggendong Kiara untuk di bawa ke rumah sakit.

Kiara || Mafia✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang