1- Satu kesempatan

81 13 37
                                    

Riska menatap layar handphonenya. Kenapa Rendi sampai saat ini belum membalas chat darinya?

Me
Sayang kamu dimana?
Aku kangen kamu❤️
Vc yuk
Pap dong😭

☑️

Ting

Riska tersenyum karena chat darinya akhirnya dibalas.

Rendi❤️❤️❤️
Bcd
Gw mau main game
Jangan ganggu!

Me
Ih Rendi nggak asik😩🤧🥺
Aku mau lihat muka kamu
Rindu itu berat tau😭

Rendi ❤️❤️❤️
Gw blok nih!

Me
Jangan!
Maaf aku udah ganggu kamu🙏

Rendi❤️❤️❤️
Kalo sikap posesif Lo masih ada
Gw putusin!

Me
Maaf😭
Iya iya aku nggak ganggu kamu lagi
Maap ya🥺
MET malam bebeb😘
Jangan lupa mimpiin aku ya😅
Aku sayang kamu😚
I love you☺️
Mimpi indah sayang😘
❤️❤️
❤️❤️❤️
❤️❤️❤️❤️
Sarange
I Miss you
Muah
😘😚
Aku cinta kamu 😍
Aku sayang kamu banyak-banyak muah 😘
Gak bo'ong🤫
Cius✌️
Aku kangen kamu ❤️
Aku rindu kamu
Pengen vc dong🤧
Pap aja deh
Plisss
Capek woy ngetiknya😩😭
Eh maaf reflek
Jangan marah ya Rendi sayangku🥺
Maaf
Sorry
🗿🗿🗿
❤️❤️❤️❤️
😘😘😘😘
😍😍😍😍

Rendi❤️❤️❤️
Jangan nyepam ajg

•••

"Kamu ngapain sore-sore di dapur Riska?" Tanya mama Riska yang tiba-tiba muncul.

Riska tersenyum lalu menoleh kearah mama. "Riska lagi masak nasi goreng ma."

Mama menghirup bau nasi goreng yang dimasak oleh Riska. Baunya harum dan sedap.

"Enak nih, mama mau dong."

Riska menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nggak boleh!"

Mama mengerutkan keningnya. "Loh kenapa nggak boleh?"

"Karena nasi goreng ini bukan buat mama!" Cetus Riska.

"Lah buat siapa dong?" Tanya mama.

"Buat pacar Riska." Jawab Riska lalu kembali tersenyum, ia terus membayangkan wajah Rendi saat tersenyum kepada dirinya.

"Yah kirain buat mama." Kecewa mama.

"Tenang aja kok Riska juga buatin buat mama." Balas Riska.

Mama tersenyum gembira. "Beneran Riska?"

"Iya ma."

Riska mengambil kotak makan dan piring dirak piring. Lalu ia mengambil nasi goreng di wajan kecil itu dan menaruhnya dikotak makan dan piring berwarna putih itu.

"Ini buat mama." Riska menyerahkan piring berisi nasi goreng itu kepada sang mama.

"Makasih sayang."

"Sama-sama ma."

Riska melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 16.00 yang berarti Rendi, pacar Riska. Sudah selesai latihan bola basket dilapangan.

"Ma Riska berangkat dulu ya, assalamu'alaikum." Ucap Riska lalu mencium punggung tangan mama.

"Walaikumsalam."

•••

Riska mengayuh sepeda nya dengan cepat. Ia tidak ingin terlambat untuk menemui Rendi.

Akhirnya setelah 5 menit mengayuh ia sudah sampai di lapangan. Ia memarkirkan sepedanya lalu mencari sosok Rendi. Sembari membawa nasi goreng didalam kotak makan untuk pacarnya, Rendi.

Riska celingak-celinguk untuk mencari Rendi. Matanya membulat ketika ia melihat Rendi dan seorang gadis berambut panjang berbicara dengan Rendi. Riska tidak suka melihat gadis itu. Ia sangat cemburu!

"Rendi sama dia ngomongin apa sih!" Gerutu Riska dalam hati.

Karena Riska tidak suka dengan pemandangan dihadapannya itu. Ia menghampiri Rendi dan gadis itu.

Plak

Riska menampar pipi kanan gadis itu dengan kencang membuat mengeluarkan suara. Gadis itu memegang pipinya yang terasa panas lalu berlari sambil menangis.

Plak

Rendi menampar Riska! Riska hanya diam lalu menatap mata Rendi. Kini Rendi dan Riska saling tatap menatap.

"Apa pernyataan dari gue kurang jelas! Hah!" Bentak Rendi membuat Riska ketakutan.

Riska menggelengkan kepalanya. Ia menundukkan kepalanya, Riska meremas kantong plastik yang berisi kotak makan, ia tidak berani menatap mata Rendi. Ia takut.

"Gue harus bilang berapa kali sih biar Lo sadar, kalo yang Lo lakuin itu salah! Gue nggak selingkuh Riska, gue setia sama Lo! Gue nggak akan mengkhianati Lo!" Ujar Rendi lalu menghela nafas panjang.

"Maaf Rendi." Lirih Riska.

"Dia tadi adik kelas gue, dia cuma mau nanya tentang pelajaran biologi! Apa salahnya gue berbagi ilmu sama adik kelas sendiri!" Ucap Rendi.

Riska masih diam.

"Gue nggak mau mutusin Lo! Gue beri satu kesempatan itu biar Lo memperbaiki sikap Lo! Jangan terlalu posesif dan agresif sama gue! Jangan selalu berpikir negatif, coba deh berpikir positif." Saran Rendi.

Riska hanya mengangguk-angguk kepalanya lalu menangis.

"Hiks... Maafin Riska, aku cemburu lihat Rendi sama cewek lain ngomong." Isak Riska.

Rendi memeluk Riska untuk menenangkannya. "Udah jangan nangis lagi."

"Lo masih ada kesempatan dan maaf udah tampar Lo." Ucapnya lalu Rendi mencium kening Riska dengan cepat.

Riska diam membeku. Ia syok dengan perlakuan Rendi.

Rendi melepas pelukannya lalu mengusap air mata Riska. "Maaf gue udah nyakitin Lo."

Riska menggelengkan kepalanya. "Seharusnya Riska yang minta maaf karena udah nuduh Rendi yang nggak-nggak."

"Oh iya ini nasi goreng spesial buat orang spesial yang buat juga spesial." Kata Riska sembari tersenyum tipis.

"Makasih ya." Rendi menerima kotak makan itu.

•••

Kalo ada typo maklumi ya

Jangan lupa voment 🙂

Mantanku SuamikuWhere stories live. Discover now