T h i r t y T h r e e

584 71 1
                                    

1 minggu sudah Irene masih berbaring di tempatnya dan beberapa hari yang lalu Dami sudah dikebumikan.

Seluruh alat medis masih terpasang ditubuh Irene dan memang Irene sedang dalam tahap penerimaan jantung barunya itu.

Seseorang membuka pintu kamar milik Irene dan berjalan mendekat kearah tempat tidur Irene. Orang itu hanya berdiam diri memandang Irene yang masih belum sadar itu dengan kacamata hitam yang bertengger di batang hidungnya

"Siapa kamu?" 

Yeri membalikan badannya ketika seseorang menghampirinya dan melepas kacamata hitamnya.

Yeri hanya diam memandang Suho yang menatapnya intens. Suho mendelik dan menyecan dari atas hingga kebawah gadis yang berdiri dihadapannya dan yang membuat perhatiannya terpaku adalah kalung berbentuk kunci yang ia ingat ketika pulang dari bandung meminta Johnny untuk mengirimkan foto kalung yang diberikan oleh pihak LD Holdings.

"Bukannya kamu gadis yang ada di depan kedai di bandung itu."ujar Suho.

Yeri hanya diam dan yang ia lakukan hanya menyerahkan surat dari Irene yang diberikan oleh mama mereka kepada Irene.

"Aku akan berangkat malam ini untuk melanjutkan studiku dan aku kesini karena mendengar bawah kak Irene sakit jadi aku menjenguknya sebelum aku berangkat." ucap Irene memandang Irene.

"Tunggu apa maksudnya ini?" tanya Suho yang membaca seksama surat peninggalan sang mama.

"Ahh, mungkin anda Sean Richard Kim bingung dengan kehadiran aku sebagai adik kandungmu kan dan aku -"

belum selesai Yeri berbicara Suho sudah memeluk Yeri erat.

"Hey, lepaskan." ujar Yeri ngengap dan melepas pelukan yang kencang itu.

"Benar kamu adikku?" tanya Suho memastikan.

"Ya, dan aku sudah mengenalmu dari kecil ketika mama yang memberitahu dan aku harus menyembunyikan identitasku dari keluarga papa yang bisa jadi mengancam nyawaku." jelas Yeri.

Suho terdiam dan hanya menatap Yeri dengan seksama.

"Kamu tak percaya. Kita bisa tes DNA sekarang."

"Tidak itu tidak perlu dan aku yakin kamu adik kandung aku dan kalung itu." sanggah Suho langsung dan menunjuk kearah kalung di leher Yeri.

"Ahh kalung ini. Ini pemberian kak Irene ketika ia mengetahui kebenarannya dan karena aku tak mau ia membawaku maka sebagai gantinya aku disuruh menyimpan ini karena ini pemberian mama." jelas Yeri.

"Jadi, Irene sudah mengetahuinya." cicit Suho.

"Ya dan dia yang memintaku untuk kembali ke keluarga asliku dan juga untuk percaya kepadamu." 

Suho terdiam dan tak menyangka bawah Irenelah yang banyak berkorban untuk keluarganya yang terpecah belah itu.

"kalau begitu aku pergi." pamit Yeri.

"Hey tunggu." tahan Suho.

"Kakak tahu bawah kita baru bertemu dan kakak juga tidak bisa melarang apapun tetapi kakak berterimakasih kamu mau menemuiku." ucap Suho.

"No problem dan aku senang mengetahui keluarga asliku masih ada." ucap Yeri.

Suho dengan segera mengeluarkan black cardnya dan juga kartu nama pribadinya dan memberikannya kepada Yeri.

"Bawa ini dan kamu bisa meminta lebih dari ini dariku." serah Suho ke tangan kanan Yeri.

"Okay anggap ini hadiah darimu." terima Yeri dan segera berjalan kembali setelah memeluk Suho sebentar.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Where stories live. Discover now