E i g h t e e n

530 76 8
                                    

Irene terbangun dari tidurnya. Ia melihat ke sekeliling ruangan dimana ruangan itu adalah

"Astaga, jam berapa ini?" Ia terbangun dan terduduk di pinggir ranjang sambil melihat ke arloji ditangannya.

"Jam 4. OMG!! Aku ketiduran selama itu." pekiknya dengan tergesa gesa ia menggunakan high heelsnya kembali dan segera keluar dari kamar pribadi milik sang boss.

Sean melirik kearah pintu geser ruangan istirahat pribadinya dimana ia melihat wanita itu sedang membuka dan menutup dengan cepat pintu itu dan berlari menuju ke arah mejanya.

"Maaf sir atas kelalaian saya." ucapnya sambil menunduk.

Sean melihat Irene yang berdiri didepan dengan rasa bersalahnya itu. Dan ia juga mengingat bawah wanita itu mengidap maag dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 4 dan mereka sama sekali belum makan siang.

Sean menutup berkas dan laptopnya dan berjalan kearah Irene. Irene kaget ketika apa yang dilakukan oleh Sean yaitu menarik tangannya untuk mengikuti jejak langkah Sean.

"Sir, kita mau kemana?" pekik Irene kaget dengan ditariknya tiba tiba.

"Diam dan ikut saja." ucap Sean.

Irenepun menuruti ucapan Sean. Mereka memasuki lift dan membawa mereka menuju Lobby.

Pintu lift terbuka dan untungnya Sean sudah melepaskan pegangan tangannya karena pria itu sedang sibuk dengan ponselnya. Irene berjalan lebih dulu dan diikuti oleh Sean yang masih sibuk dengan ponselnya.

Sean memasukan ponselnya setelah menyuruh seseorang dan ia melihat bawah rambut Irene nampak berantakan dengan tali rambut itu. Sean berjalan lebih cepat dan menarik ikat rambut Irene agar rambut itu terurai dan menarik tangan Irene agar berada didekatnya.

Irene hanya membulat ketika tangan kanannya tertarik membuat dirinya harus berbalik ke belakang dan tak sengaja menubruk dada Sean. Jelas, adegan itu disaksikan banyak mata orang orang yang bertugas di lobby maupun yang berlalu lalang dilobby melihat takjub bawah sang atasan bisa bersikap lembut terhadap wanita.

"Rambutmu berantakan dan di depan ada lantai basah." ucap Sean.

Irene ternganga tidak percaya apa yang terjadi dihadapannya. Sean yang memang mau membawa Irene makan siang tak peduli dengan apa yang terjadi dan segera menarik Irene untuk mengikuti dirinya menuju mobil yang ada di depan Lobby.

********

Dami saat ini dihadapan dengan masalah pelik dalam bisnisnya kali ini dan ia baru menyadari semua penjualan mengaami kerugian dan lebih parahnya lagi beberapa karyawan lama kepercayaan sang mama melakukan korupsi besar besaran. dami bingung harus melakukan apa saat ini.

"Apa yang harus aku lakukan?" pekiknya menyisir rambutnya secara kacar kebelakang.

Tok tok tok

"Ya, masuk." 

Sang sekretaris Yuna datang menghampirinya dengan tergesagesa. Dami melirik sekretaris dengan kerutan di dahinya.

"Ada apa?" tanyanya.

"Anu bu hmm itu proyek kolaborasi kita dengan beberapa designer untuk musim selanjutnya dibatalkan mendadak oleh pihak investor bu."

"APA!!" 

Dami benar benar tak percaya apa ang di dengarnyasedankan proyek itu benar benar ia persiapkan dari lama ketika ia memulaimagang di salah satu brand terkenal di korea dan usahanya tiba tiba gagal begitu saja tanpa alasan yang jelas. Disaat masalah demi masalah menghantam belum selesai muncul lagi masalah baru lainnya.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Where stories live. Discover now