T h i r t e e n

542 77 1
                                    

"Suho." ucap wanita itu dalam ketidaksadarannya.

Seperti ada sengatan menusuk jantung Sean sekarang.Panggilan itu. 

Panggilan yang ia rindukan panggilan yang selalu menjadi bunga tidurnya di setiap malamnya membuat ia menyadari bawah wanita itu nyata.

Irene nyata di hadapannya tetapi pikirannya tak mengijinkan hatinya untuk menyerah dan berlutut dihadapan wanita itu.Seakan keadaan lemah Irene bukan sebuah peluang untuk tubuh dan dipikirannya kembali menjadi seperti dulu.

Bagi Sean segala kebohongan dan juga setiap penjelasan yang dikatakan Julian adalah kenyataan yang harus ia ingat.

Ingat bawah ia membenci Irene dengan teramat sangat.

Tatapan dingin itu menatap dengan sangat intens wajah polos milik Irene.

"Kau harus tahu bawah wanita ini sudah menjadi tunanganku dengan kemauannya sendiri dan aku akan segera mengumumkannya kepublik." ucapnya tanpa menatap Julian.

Julian tak terima dan ia menarik kedua kerah Sean. Ya, Julian tidak akan meninju wajah Sean karena ia masih memiliki martabat untuk tidak berkelahi dan baku hantam di lingkungan Rumah Sakit dan ia menahan sekuat tenaga mungkin agar tidak meninju wajah itu.

"Tanpa persetujuanku jangan sembarang mempergunakan dia dengan kekuasaanmu!!"

Sean menatap Julian dengan smriknya dan melepas cengkraman Julian di kerahnya dengan kasar.

"Aku bisa memberhentikan posisimu sekarang juga dan aku akan membuatmu tidak akan pernah mendapatkan donor jantung yang kamu inginkan. Camkan itu."

Julian terdiam dan ia tak bisa berkutik sama sekali karena Sean mengetahui tujuannya.

Sean merapikan bajunya secara kasar dan segera keluar meninggalkan ruangan itu sedangkan Julian menatap nanar Irene.

Jujur ia membutuhkan donor jantung itu secepatnya dan Julian merasa bersalah  terhadap Irene.

********

Irene terbangun dari tidur panjangnya dan ia lupa berapa lama ia tertidur disini. Irene melihat ke sekliling ruangan ia melihat cahaya matahari yang masuk keruangan itu.

"memalukan kenapa aku harus ada disini lagi." cicitnya mengetuk kepalanya sendiri.

Sejenak Irene merenung keadaannya lebih tepatnya ingatan dari masa lalunya berhasil dia dapat hingga ia bertemu dengan suho anak kesayangan tante Viona.

"Suho sepertinya wajahnya sangat aku kenal." pikirnya.

Julian melakukan visit paginya bersama dengan dokter jantung kenalan dekatnya yaitu Jaehyun.

Pintu dibuka dan Irene melirik kearah pintu terbuka itu.

"Irene kamu sudah sadar." kaget Julian ketika melihat wajah cantik itu melihat kearahnya.

Irene hanya tersenyum dan Julian segera mengecek kembali keadaan Irene.

"Irene kenapa kamu tak mengabari aku terlebih dahulu kalau kamu mau ke jakarta dan ya tuhan kenapa aku bertemu denganmu dengan keadaan yang mengerikan seperti kemaren." ucapnya memeluk Irene karena khawatir.
"Dokter disini ada orang lain tolong lepaskan pelukanmu aku tak bisa bernafas." canda Irene.

Julianpun melepaskan pelukannya dan menyuruh Jaehyun untuk melakukan pemeriksaan.

"Nona anda harus melakukan tindakan operasi segera dan saya khawatir sebelum anda mendapatkan donor jantung itu. Jantung anda tidak akan bertahan." ucap Jaehyun menjelaskan.

I Don't Love You [ SUHO X IRENE ]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ