M Y . 15

4K 298 5
                                    

"Halo, hyung!"

"Justin!?" Pekik Seokjin saat pintu kamar rawat Yoongi terbuka.

"Jungkook, hyung." Timpal Yoongi.

"Ah iya, aku masih sering lupa. Lagipula kan dia sendiri yang memperkenalkan dirinya dengan nama Justin." Oceh Seokjin dengan menyodorkan sendok ke mulut Yoongi namun tidak jadi.

Yoongi diam, mulut nya sudah mangap namun tiba-tiba menutupnya kembali. Iya, Yoongi sedang makan dan disuapi oleh Seokjin.

"Karena selama di New York aku dipanggil Justin, hyung. Dan itu nama panggilan ku." Jelas Jungkook.

"Ah... Tapi memang bagus." Jawab Seokjin.

Percayalah ada Yoongi yang sedang menggerutu karena kakaknya sedari tadi tidak jadi menyuapi nya.

Jungkook mengernyit saat melihat raut wajah Yoongi.

"Hyung... Adikmu, seperti kucing garong kelaparan." Ucap Jungkook pada Seokjin.

"Astaga! Aku lupa!"

"Hyung!!! Kau tahu aku sudah mangap berapa kali!? Aku lapar!!!" Ujar Yoongi kesal seperti ingin menerkam Seokjin.

"Maaf, sungguh hyung tidak fokus! Buka mulutmu, aaaa..." Seokjin semakin menjahili adiknya dengan sendok yang diayun seperti pesawat terbang.

Sungguh, Yoongi malu. Apalagi dihadapan Jungkook yang usia nya lebih muda.

"Ku kira kau menyeramkan, hyung." Goda Jungkook.

"Memang, tapi jika didepan kakaknya? Tidak mungkin terjadi." Jawab Seokjin dengan penuh bangga.

"Hey! Min Seokjin!" Ucap Yoongi yang menaikkan nada bicaranya.

"Hey! Min Yoongi. Sopan sekali, kau!" Balas Seokjin, seketika Yoongi ciut.

Jungkook yang memperhatikan kedua kakak beradik itu hanya terkekeh. Apalagi melihat tingkah Yoongi yang sangat berbeda dengan saat pertama kali mereka bertemu.

"Dokter Seokjin." Panggil dari balik pintu.

"Biar aku yang menyuapi Yoongi hyung." Jungkook mengambil alih piring yang berada di tangan Seokjin.

"Tidak usah, Kook." Tolak Yoongi.

"Tidak apa, hyung." Jungkook menyuapi Yoongi dengan tenang, sementara yang disuapi hanya bisa menurut.

"Ternyata Jin hyung dokter. Kau beruntung, hyung." Celatuk Jungkook.

Seokjin menghampiri seorang dokter yang memanggilnya barusan. Seokjin benar-benar mendengarkan apa yang sedang dijelaskannya.

"Akan ku periksa dulu Yoongi, sehabis itu kau ikut ke ruangan ku."

"Baik paman."

Siapa lagi kalau bukan Kim Do Han, dokter yang menangani Yoongi.

"Yoongi-aa... Paman akan periksa Yoongi, boleh?" Tanya Kim Do Han dengan lembut.

"Tentu boleh paman, dia bukan anak kecil lagi dan harus di periksa." Bukan Yoongi yang menjawab, melainkan Seokjin.

"Haha... Kakakmu sangat khawatir, tahu!? Dia memohon sama paman untuk memeriksa kau dulu sebelum mengikuti turnamen."

"Memang harus, anak ini nakal paman!"

Yoongi berdecak melihat tingkah kakaknya yang begitu bawel karena mengkhawatirkan kesehatannya.

"Sudah mulai baik. Sudah membaik malah, tapi Yoongi harus tetap jaga kesehatan dan diminum obatnya." Jelas Kim Do Han.

Just One DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang