𝐇𝐔𝐆

5.8K 746 199
                                    

🍏

(Y/n) diam di depan pintu kamarnya dan menatap Draco yang duduk di ranjangnya, ia masih marah dengan Draco yang mempertaruhkan kepalanya hanya untuk dirinya.

"Love" Draco berjalan menghampiri (Y/n).

"Aku tak mau bicara padamu" (Y/n) menepis tangan Draco.

Draco terkekeh, menurutnya gadisnya itu lucu jika marah.

"Bagaimana kalau Father meminta kepalamu tiba-tiba" (Y/n) mendorong Draco yang terus berusaha memeluknya.

"Kau tak rindu padaku?" Tanya Draco sambil menjauh beberapa langkah dari (Y/n).

(Y/n) ingin sekali memeluk Draco dan seharian berada dipelukkan pemuda itu tapi kini ia sedang marah.

"Atau aku per..." Draco tersenyum dan mengusap kepala (Y/n), gadisnya mendorong nya tiba-tiba dan sehingga mereka jatuh berpelukkan di atas ranjang.

"Aku rindu" kata (Y/n) pelan.

"Aku tak dengar" kata Draco.

(Y/n) mengecup singkat bibir Draco dan kembali memeluk Draco.

"Apa itu? Aku tak merasakan apapun" Kata Draco.

(Y/n) kembali mengecup singkat bibir Draco.

"Rasanya kurang jelas" Draco menempelkan bibirnya pada bibir gadisnya dan perlahan melumatnya pelan.

Mata mereka saling beradu dan Draco membalikkan tubuhnya sehingga berada di atas gadisnya.

"(Y/n) Kau tak..." Cedric menahan perkataannya kala melihat Draco dan (Y/n) yang tengah ekhm diatas ranjang.

(Y/n) mendorong Draco dan segera bangun.

"Oh.. um Ced ada apa?" Tanya (Y/n) kikuk.

Draco memutar bola matanya malas dan menatap tajam Cedric yang kini sudah berada didepan (Y/n).

"Kau tak apa?" Tanya Cedric sambil memutari tubuh adiknya itu takut ada yang lecet.

"Dia tak apa" Draco mendorong Cedric menjauh dari (Y/n).

Cedric yang didorong seperti itu hanya menghela nafas.

"Aku hanya khawatir dengan sepupuku" Kata Cedric.

"Aku tunangannya" Kata Draco tegas.

"Bersaing secara sehat Malfoy" Cedric menepuk bahu Draco pelan dan keluar dari kamar (Y/n).

(Y/n) menahan lengan Draco agar pemuda itu tidak menghajar Cedric.

"Cedric sudah punya kekasih" Jelas (Y/n).

"Lalu apa maksud dari perkataan nya?" Draco menangkup kedua pipi gadisnya.

"Dia hanya menjahili mu, kau terlalu cemburuan" (Y/n) melepas tangan Draco dari pipinya tapi Draco kembali menangkup kedua pipinya.

"Itu wajar karena kau tunangan ku dan gadis yang sudah lama aku inginkan"

"Sudah lama?" Tanya (Y/n) bingung.

"Aku jatuh cinta padamu saat aku bertemu mu di Diagon alley"

.......

Usai Draco mengatakan kalau dia jatuh cinta padanya pada pandangan pertama (Y/n) banyak memamerkan senyum hari ini hingga membuat keluarganya bertanya-tanya ada apa dengan (Y/n).

Draco sendiri berusaha menyembunyikan senyum nya sedari tadi karena melihat (Y/n) yang terus menatapnya.

"Tak menginap?" Tanya (Y/n) pada Draco saat mereka berada di depan pintu rumah keluarga Rosier.

"Dia berada di manor ku" Kata Draco lirih.

Senyum (Y/n) luntur, perasaan senang nya menjadi khawatir pada Draco.

Draco yang menyadari bahwa (Y/n) menjadi khawatir langsung meruntukki dirinya yang bodoh.

"Aku tak apa" Draco merengkuh tubuh mungil (Y/n) kedalam pelukkannya.

"Bagaimana keadaan Mom?" Tanya (Y/n).

"Baik-baik saja" Draco berbohong, yang sebenernya terjadi adalah keluarganya selalu merasa tertekan.

"Kau harus segera kembali bukan? Kalau telat aku takut..." (Y/n) terdiam kala Draco mengecup kening nya.

"Jangan panik begitu" Draco menarik hidung gadisnya gemas.

"Bagaimana kalau You-Know.." Draco mengusap pipi gadisnya lembut.

"Aku ingin melihat mu, Aku ingin memelukmu, ingin mendekap mu seharian dalam pelukkan ku. itu yang aku inginkan" Draco sungguh ingin melakukan itu.

Wajah (Y/n) memanas.

"Tapi tidak sekarang... Aku janji aku akan seharian tidak tapi selamanya selalu memeluk mu" Draco kembali memeluk (Y/n).

"Aku selalu rindu padamu... tak melihat mu sehari saja rasanya sangat lemas" Draco mengecup daun telinga (Y/n).

"Kau berlebihan" (Y/n) terkekeh.

"Makanya beri aku energi penuh sebelum pergi"

(Y/n) mengusap rambut Draco dan menepuk punggung Draco-nya, rasanya Draco seperti bayi besar yang selalu haus kasih sayang.

.......

Noah mengantarkan (Y/n) ke stasiun sedangkan Cedric tidak bisa mengantar karena Noah yang menyuruh pemuda itu bergantian dengan dirinya secara paksa.

"Noah kau tak sibuk?" (Y/n) tahu kalau kakanya itu super sibuk.

"Aku ada waktu luang 30 menit" Kata Noah sambil terus mengeratkan tangannya di bahu adiknya.

(Y/n) mengangguk saja, lagian hal langka baginya Noah meluangkan waktu untuknya.

"Tahun ke-7 mu ku harap tak buruk" Noah memeluk adiknya erat.

(Y/n) mengangguk.

"Jika kau sudah bertemu dengan calon mu, jangan membencinya karena dia mungkin sama seperti mu yang sama-sama memiliki seseorang yang di sukai, juga tak baik berbuat kasar pada seorang gadis. Belajar lah mencintainya" (Y/n) menepuk punggung Noah pelan.

"Karena aku juga pernah belajar mencintai seseorang lewat perjodohan" Sambung (Y/n).

"Adikku sudah besar" Noah mengusap kepala (Y/n) erat dan mencium pucuk rambut adiknya.

Mereka melepas pelukkan nya, (Y/n) segera masuk menuju gerbong dan melambaikan tangannya pada Noah.

(Y/n) tersenyum kala melihat teman-temannya yang sudah menunggunya, segera ia berlari menuju teman-temannya.

"Kita duduk bersama para Gryffindor" Ernie menggengam tangan (Y/n), mereka ber-4 saling bergandengan berjalan menuju gerbong yang Ernie maksud.

🍏

Aku mau hiatus.







Sike 🥰.

Good night and good luck 🤗.

Malfoy Fiance : 𝐃.𝐌 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang