𝐌𝐈𝐒𝐔𝐍𝐃𝐄𝐑𝐒𝐓𝐀𝐍𝐃

8.7K 1.1K 317
                                    

🍏

Draco masih memeluk pinggang (Y/n) dan terus membawanya entah kemana, bahkan (Y/n) merasa tak nyaman sepanjang mereka berjalan banyak sekali yang menatap dirinya atau Draco.

(Y/n) Tak menyangkal Draco memang tampan bahkan kelewat tampan, sejak tahun ke-3 banyak gadis yang menatap kekasihnya.

Terlebih sekarang Hogwarts kedatangan tamu dari 2 sekolah, dan itu membuat Draco semakin sering diperhatikan oleh mata gadis lain.

"Kenapa terus menatapku love?" Tanya Draco.

"Umm tidak, kita mau kemana?"

"Asramaku" ucapan Draco sontak membuat (Y/n) menarik dasi Draco, sehingga membuat langkah Draco terhenti dan tentunya pemuda itu terbatuk karena gadisnya menarik dasinya terlalu kuat.

"Mamaaf aku tak sengaja" (Y/n) menepuk pelan punggung Draco.

"Kau ini, ada apa hmm?" Tanya Draco ketika batuknya terhenti.

"Aku tak mau ke asramamu"

"Kau tahu jawabannya, tapi kenapa masih menolak?" Draco kembali melingkarkan tangannya dan kembali berjalan.

"Aku takut teman-temanmu tak nyaman dengan kehadiran ku" kata (Y/n) saat mereka sudah berada di depan lukisan yang menjadi pintu asrama Slytherin.

"Tak ada yang berani dengan seorang Malfoy... pureblood"

Draco menarik masuk gadisnya, dan benar saja beberapa anak Slytherin yang ada di ruang rekreasi menatap kedatangan Draco dengan (Y/n).

"Lihat siapa yang ada disini... Hay Princess kita bertemu lagi" sapa Adrian Pucey.

"Lihat mereka tak keberatan dengan kehadiranmu" bisik Draco. (Y/n) hanya tersenyum kikuk.

"Wow baru kali aku melihat Princess Hufflepuff secara lebih dekat." ucap sosok pemuda yang diketahui bernama Theodore Nott.

(Y/n) gadis itu hanya terseyum tipis menanggapi setiap perkataan anak Slytherin.

"Ayo" Draco kembali membawa (Y/n) berjalan, tapi langkah mereka terhenti karena seseorang menahannya ketika akan menaiki tangga.

"Mau melakukannya disini Draco?" Tanya Pansy.

"Menyingkirlah Pans" perintah Draco.

"Hay Princess, ku yakin Draco takkan berhenti jika sudah melakukkannya" sambung Blaise.

"Menyingkir!" Draco menatap tajam kedua temannya yang terus tertawa.

"Sure Mr and Mrs Malfoy" kata Pansy dan Blaise lalu mereka memberikan jalan kepada Draco dan (Y/n).

"Jangan kasar-kasar mate" kata Blaise.

......

Draco membuka pintu kamarnya dan menguncinya, (Y/n) hanya menatap Draco yang berjalan menuju meja belajarnya.

"Kau sedang apa?" (Y/n) menghampiri Draco yang sedang menulis sesuatu.

"Nilai Ramuan mu tidak Outstanding bukan?" Kata Draco sambil menatap (Y/n).

"Dari mana kau tahu?" (Y/n) menatap penuh tanya pada Draco, pasalnya ia tak memberitahu siapapun, Ah dirinya lupa kalau ayah baptis Draco adalah guru Ramuannya.

"Aku tahu semuanya tentangmu" Draco menarik tangan (Y/n) agar duduk dipangkuannya.

"Drake!" (Y/n) berusaha berdiri namun Draco malah memeluknya.

"Jangan coba-coba melawan ku love"

"Tapi ini tak nyaman"

"Kau harus terbiasa sayang, mungkin aku akan melakukannya secara tiba-tiba"

Tanpa mereka sadari sudah ada 4 orang yang menguping di luar kamar Draco.

"Kurasa Draco sudah melalukannya" ucap Adrian pelan.

"Bahkan Rosier saja bilang merasa tak nyaman" tambah Theo.

"Sebaiknya kita pergi atau Draco akan membunuh kita semua" Kata Pansy.

......

Draco terus mengajari (Y/n) dan sesekali Draco menyentil kening gadisnya.

"Paham atau tidak?" Tanya Draco sambil membereskan bukunya.

"Lumayan"

"Turunlah duluan jika kau bosan disini" perintah Draco sambil mengecup pipi gadisnya.

"Iya aku turun, tapi kau jangan lama-lama" (Y/n) berjalan menuju pintu kamar Draco dan turun menuju ruang rekreasi.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Pansy tiba-tiba saat (Y/n) sudah sampai di ruang rekreasi.

"Bermain kasar atau lembut?" Tanya Theo.

"Draco luar biasa bukan?" Kata Adrian.

(Y/n) menatap bingung orang-orang yang ada di depannya.

"Hey dengar dulu penjelasannya" kata Blaise.

"Yah Draco sangat pintar" sontak mereka yang mendengar itu langsung heboh.

"Sudah ku duga dia memang temanku" kata Theo.

"Yah bahkan aku akan memintanya lagi untuk mengajari ku" kata (Y/n) dan itu membuat anak Slytherin lainnya mengerumuni (Y/n).

"Love ini..." ucapan Draco terhenti karena melihat teman-temannya yang mengerumuni gadisnya.

"Kalian sedang apa?" Tanya Draco pada teman-temannya.

"Mate aku bangga padamu" kata Blaise sambil mengacungkan kedua ibu jarinya.

"Itu apa?" Tanya (Y/n) pada Draco.

"Ini buku salinanku, agar nilai Ramuan mu naik"

"Terimakasih Aku jadi tak bingung lagi saat kelas Ramuan" (Y/n) tersenyum dan Draco mengacak surai Coklatnya.

Sedangkan teman-temannya hanya menatap mereka berdua dengan pandangan heran dan sekaligus iri.

"Tunggu Ramuan?" Tanya Adrian.

"Iyah Draco mengajariku tentang Ramuan...umm ada yang salah?" Tanya (Y/n).

"Jadi sedari tadi Draco hanya mengajarimu ramuan?" Tanya Pansy.

(Y/n) hanya mengangguk dengan tatapan bingung.

"Hahaha" Adrian dan Blaise tertawa sumbang.

"Jangan bilang kalian menguping" kata Draco menatap teman-temannya curiga.

"Maaf kami hanya penasaran" kata Pansy sambil tersenyum.

Draco mendengus dan langsung menarik tangan (Y/n).

"Sampai jumpa Princess" kata Theo dan hanya dibalas oleh senyum dan lambaian tangan oleh (Y/n).

"Draco teman-teman mu lucu" kata (Y/n) sambil mengusap punggung tangan Draco.

"Mereka konyol" ucap Draco, (Y/n) hanya terkekeh mendengarnya.

"Kau mau langsung ke asrama?" Tanya Draco.

"Yah lagian ini sudah sore"

"Lain kali kita lakukan hal yang menyenangkan selain belajar" bisik Draco.

"Ajak teman mu juga" kata (Y/n). Draco yang mendengarnya hanya tertawa, gadisnya memang sangat polos.

🍏



Malfoy Fiance : 𝐃.𝐌 Where stories live. Discover now