𝐒𝐊𝐈𝐏 𝐓𝐇𝐄 𝐂𝐋𝐀𝐒𝐒

6.8K 854 48
                                    

🍏

Draco memainkan jari-jari mungil (Y/n) sambil menunggu kelas dimulai, sedangkan (Y/n) tengah bergosip ria dengan pansy yang duduk bersama Blaise didepan Draco dan (Y/n).

Pansy mengatakan kalau ia membeli sebuah diadem yang sangat berkilau ketika terkena sinar bulan.

"love" panggil Draco, tapi (Y/n) sama sekali tak menggubrisnya dan terus melanjutkan obrolannya dengan Pansy.

Draco yang melihat wajah gadisnya yang sangat tertarik dengan cerita Pansy yang menurutnya tidak bermutu, Ide jail muncul di kepalanya Draco sedikit menyeringai kecil.

"Aww, Drake!" (Y/n) meringis karena Draco mengigit pipinya.

Draco terkekeh.

Pansy yang melihatnya hanya menatap Draco kesal dan memutar tubuhnya kedepan.

"Cari pacar makanya" kata Blaise pada Pansy.

"Bagaimana bisa orang yang tidak punya pacar menyuruh orang lain cari pacar" Pansy memutar bola matanya malas.

Draco mengusap lembut pipi (Y/n) yang ia gigit tadi, sementara (Y/n) mendengus dan menatap kesal pelaku yang membuat pipinya sedikit memerah.

"Aku lapar" jelas Draco.

"Makan bukannya mengigit ku" sentak (Y/n).

Draco terseyum "Aku lapar dan ingin memakanmu"

(Y/n) menutup mulut Draco dengan kedua tangannya dan menatap Draco panik, bagaimana kalau ada yang mendengarnya.

Tiba-tiba saja kelas hening karena seorang wanita dengan pakaian serba pink-nya masuk kedalam kelas.

"Selamat pagi anak-anak" Dolores Umbridge berjalan tongkat nya yang menyihir papan tulis hingga muncul tulisan.

"Ughh aku tak suka disini" guman Pansy yang masih bisa didengar Blaise dan (Y/n).

Dolores Umbridge menjelaskan tentang O.W.L dengan suara yang dilembut-lembutkan.

"Disini tak dijelaskan tentang penggunaan mantera pertahanan?" Kata Hermione.

Umbridge tertawa kecil "Penggunaan mantera? Tapi Aku tak mengira kalian membutuhkan mantera dalam kelasku"

"Jadi kita tidak menggunakan sihir?" Kata Ron.

"Aku setuju denganmu kalau kakak dan adiknya jauh lebih pintar" bisik Draco pada (Y/n) mengenai Ron.

(Y/n) sedikit menendang tulang kering Draco, hingga membuat Draco meringis pelan.

"Apa gunanya itu? Jika kita sedang diserang, itu tidak 'bebas resiko' " kata Harry.

(Y/n) mengangguk setuju dengan perkataan Harry.

"Mereka membuat kelas ini semakin lama aku tak tahan" keluh Pansy lagi.

(Y/n) hanya mengehela nafas, Harry memang benar tapi menurutnya akan sangat membuang-buang akal sehatnya untuk Umbridge.

"....Menurutmu siapa yang mau menyerang anak kecil seperti kau?"

"...Mungkin Lord Voldemort" Harry benar-benar tak mau kalah dari Umbridge.

Beberapa siswa yang mendengar Harry menyebut 'Voldemort' dengan jelas meringis mendengarnya.

(Y/n) yang awalnya hanya diam dan memainkan jari-jari Draco sontak memandang Umbridge tak suka ketika mengatakan tentang komanya Cedric.

"Aku tak tahan disini" kata (Y/n) pada Draco dan segera beranjak keluar dari kelas yang membuat beberapa siswa melihat kearahnya.

Draco segera mengikuti gadisnya sungguh dirinya pun sama tak tahan dengan Umbridge dan Harry.

.....

Draco dan (Y/n) duduk di tepi danau hitam, mereka membolos pada pelajaran Umbridge.

"Kenapa kau selalu membela Diggory" kata Draco yang lebih tepatnya mungkin dia mengeluh pada gadisnya.

"Cemburu?"

Draco mendelik tajam, gadisnya memang benar-benar.

"Tidak" Draco memalingkan wajahnya.

(Y/n) terkekeh dan menangkup rahang Draco dan mengarahkan wajah Draco agar menatapnya.

"Dia keluargaku, Aku akan melakukan hal yang sama kalau ada yang menyinggung tentangmu juga" (Y/n) tahu kekasihnya sedang cemburu tapi Draco tak mau jujur.

Draco yang mendengarnya memerah, ia ingin memalingkan wajahnya lagi tapi ditahan oleh gadisnya.

"Kau lucu" kata (Y/n) sambil tertawa pelan saat melihat wajah Draco yang mengeluarkan semburat merah.

Draco melepaskan kedua tangan (Y/n) dari rahangnya, dan menarik tubuh gadisnya lalu mendudukkan tubuh (Y/n) agar duduk dipangkuannya.

"Bagaimana kau bisa membuat seorang Malfoy kalah love?" bisik Draco.

"Kau benar-benar membuatku kalah dari mu" bisik Draco dengan sedikit memberikan kecupan kecil di daun telinga (Y/n).

(Y/n) gadis itu sudah berulang kali dia di buat terbang oleh pemuda bernama Draco Malfoy, namun tetap saja jantungnya tetap tak bisa diajak berkompromi.

......

Draco dan (Y/n) baru saja keluar dari kantor Umbridge, yah mereka hanya ditanyai kenapa tiba-tiba keluar dari kelas tanpa meminta izin.

Tentunya Draco menyalahgunakan posisi Prefect-nya dengan mengatakan kalau (Y/n) sakit perut.

"Kenapa dia begitu mudah percaya denganmu?" Tanya (Y/n).

"Itu lah manfaatnya kau punya tunangan Prefect sayang"

(Y/n) mengangguk paham, Draco hanya terseyum kecil dan menggengam tangan gadisnya sambil terus berjalan.

"Kenapa kementrian mengirim Dementor untuk mengajar?"

Draco mengeryit mendengarnya "Memangnya ada Dementor mengajar?"

"Umbridge, yah secara umum Dementor berwarna hitam tapi ada satu jenis yang langkah yaitu berwarna pink" (Y/n) hanya terkekeh.

Draco sedikit mensejajarkan tingginya dengan tinggi (Y/n), lalu menarik kedua pipi (Y/n) gemas.

"Haruskah aku melindungi tunangan ku ini dari Dementor Pink itu agar tidak mengambil kebahagiaan tunangan tercinta ku ini?"

"Bagaimana kau pintar membuat kata-kata seperti itu?" (Y/n) mengusap surai Draco.

"Bukankah kau harus menjawabnya Princess?"

"Yah memang tugasmu melindungiku bukan"

Draco mengangguk "Lalu tugasmu apa Love?"

(Y/n) sedikit mengerutkan keningnya tanda ia berfikir.

"Kau tak tahu?" Tanya Draco lagi.

"Bukan, tugasku terlalu banyak jika ditambah harus menerima tugas dari mu" (Y/n) tertawa dan berlari meninggalkan Draco.

"LOVE!"

🍏

Double up buat kalian.....

Semangat buat yang udah mau mulai ujian🤗 ataupun yang udah ujian 🤗

Malfoy Fiance : 𝐃.𝐌 Where stories live. Discover now